AWAL

186K 2.1K 22
                                    

"Cantik" ujar pria itu

"Benarkah??" wanita yang dipujinya bergelayut manja pada lengan kekarnya. Pria itu membelai lembut pipinya

"Kau ciptaan tuhan yang terindah"

"Kau terlalu sering menggombal" wanita itu mencibir dan mencubit pelan pinggang sang pria.

"Kau membuatku bernafsu, sungguh!" pria itu dengan sengaja menyenggol payudara besar miliknya.

"Ish kau sungguh nakal" wanita itu mencubit hidung mancung pria tampan yang dipeluknya

"Sudah cepat belanja, kita harus segera kembali"

Wanita itu memicingkan matanya "Sudah tak sabaran kau rupanya? Menemuinya huh?" rajuknya

"Ayolah, aku bukan ingin menemuinya Qiery" bujuk

"Hmm terserah kau saja, aku sudah bosan berbelanja" Qiery membawa tas belanjanya keluar dari store baju mahal di mall ini dan berjalan terburu. Pria itu mengejarnya.

"Sayang.." Pria itu menarik Qiery menghadapnya "Kita sudah bahas ini semalam, aku mohon pengertiannya" Qiery memandang mata hazel milik pria itu dan dia menghela napas pelan. Sudah resikonya mengalah bukan?

"Baiklah, aku mengalah" ujar Qiery pada akhirnya dengan terpaksa

"Maafkan aku ya sayang, aku hanya pergi seminggu" Qiery hanya mengangguk lemah dan pria itu mencubiti pipi Qiery dengan gemas. Membawa Qiery ke dalam pelukannya

Mereka berjalan menuju basement, menuju mobil sport merah milik pria di sampingnya. Seperti biasa Qiery akan selalu membuatnya bahagia dan tertawa dengan candaan ringan

Cup!!

"Sean!" gerutu Qiery tak terima karena pria pujaannya mencium tanpa ijin

"Kenapa darling?"

"Kau menciumku tanpa ijin lagi Sean!!" Sean mengangkat sebelah alisnya

"Lalu?"

"Oo kau harus di hukum sayanh, karena mencuri ciuman dariku"

"Aah aku takut sekali, hukuman apa yang mau kau berikan padaku?"

"Mungkin aku akan menyiksamu di ranjang" ujar Qiery dengan mengedipkan mata. Sean tertawa terbahak lalu meremas singkat payudara Qiery

"Sean! Jangan lakukan itu!"

"Kenapa??"

"Aku bisa memperkosamu di sini, ayo jalankan mobilnya. Basement ini terasa panas karen dirimu!!"

"Baiklah sayang?"

Drett.. Drett.. Drett

"Yes darling?" Qiery menatapnya meminta penjelasan dengan panggilan darling pada si penelpon

"...."

"Baik ayah akan segera pulanh. Tunggu ya darling" ujar Sean kemudia menutup telponnya

"Siapa?" tanya Qiery, Qiery tau Sean menelpon siapa tapi dia hanya ingin Sean mengatakannya kepadanya

"Syafira sayang" Sean tersenyum dan mengacak rambut Qiery gemas. Qiery hanya bisa memajukan bibirnya saat Sean bertingkah seperti itu. Mengacak rambut indahnya

Sampai apartemen

"Kau akan baik - baik saja kan? Hubungi aku jika membutuhkan sesuatu" Qiery melingkarkan tangannya pada leher Sean dan mencium bibirnya sekilas

"Aku hanya ingin kau ada di sini sayang... Itu saja yang aku butuhkan"

"Aku akan segera pulang oke?"

"Dan bercinta denganku??"

"Of course honey.. Sekarang aku pulang dulu sebelum Syafira dan Billy marah padaku" Qiery memajukan bibirnya lagi dan melepas pelukan tangannya pada leher Sean. Sean mencium kening Qiery dengan sayang dan melangkah meninggalkannya

Qiery hanya bisa memandangi punggung lebar dan tegap itu menghilang dari balim koridor. Dia menghela napasnya berat

"Sakit.." ujar Qiery pada dirinya sendiri. Sean meninggalkannya lagi malam ini. Sendiri.

"Sean.. Kapan aku bisa memilikimu seutuhnya? Aku mencintaimu Sean.." Qiery terduduk di lantai dan mulai terisak. Senyum manis yang sedaritadi ditinjukkannya sirna begitu saja terganti dengan tangisan pilu.

"Resikoku.." gumam Qiery lirih

Tbc

Bingung? Ikuti kelanjutannya ya

Makasii

Main Serong (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang