Main Serong (END) 21+

MS 20 (adegan 18++)

"Apa?" Adam meneliti wajah merah Qie. Dan Qie hanya menatapnya dengan tatapan memelas. Oke kali ini dia terlihat seperti seorang jalang yang menginginkan bercinta

"Kau .. Mau tidak?" tanya Qie pelan matanya masih terus menatap bibir tipis Adam.

"Qie, kamu gak lagi demam? Atau sakit? Kenapa mendadak kamu ingin bercinta?" tanya Adam yang heran dengan permintaan Qiery

"Ya sudah jika kau tak ingin" ujar Qie. Dia tidak akan meminta dua kali pada Adam harga dirinya sedang di uji. Egonya menguasai dirinya walaupun Qie sangat ingin bercinta

"Qie sayang, bukan begitu aku hanya takut kau hmppp" bibir Adam seketika bungkam. Qie ternyata tidak bisa menahan untuk menikmati bibif tipis Adam

Qie menciumi bibir Adam dengan penuh nafsu, rasanya sudah sangat lama dia tak melakukan ini. Sebelah hatinya sangat merindukan Sean, sangat ingin melakukan ini semua dengan Sean. Namun, Qie cukup sadar diri akan statusnya saat ini. Mencintai Sean adalah hal yang tak bisa hilang dari hatinya, namun hubungannya dengan Sean adalah masa lalu.

Qiery menghisap lidah Adam. Adam masih cukup pasif meladeni ciuman Qiery. Dia berusaha tenang mengalami tantangan ini walau ini sangat menggoda. Wanita yang dicintai dan berstatus istrinya mengajaknya bercinta? Bukankah itu bagus! Dan ini kesempatan emas. Namun Adam tidak suka memanfaatkan kesempatan yang ada. Dia ingin Qie melakukannya dengan ikhlas bukan karena pengaruh ngidam atau pelarian semata.

Kini tangan Qiery tak tinggal diam, dia mencoba untuk membangkitkan gairah Adam. Meraba dada bidang Adam dengan pelan lalu mendorong tubuh Adam untuk berbaring di ranjang. Qiery berbaring di sebelahnya. Perut buncitnya membuatnya tak bisa berada diatas tubuh Adam. Masih saling berciuman hot. Qiery mengelus - elus perut Adam membangkitkan gairah Adam. Tanpa Qie sadari bahwa Adam adalah pria normal, dan dia sudah bergairah sejak bibir merah muda Qie menempel di bibirnya

Adam meremas seprai saat tangan mungil Qie meraba kejantanannya dari balik boxer yang dikenakan. Hati Adam tetap kukuh tak ingin menyentuh Qie walaupun dia menikmati sentuhan dan ciuman Qiery. Qie puas menciumi bibir Adan dan kini Qie mulai menjilati leher Adam.

Adam tak tahan lagi, katakanlah dia munafik. Tapi dia pria biasa yang tak mampu menahan nafsu. Tangan Qiery dengan lincah memainkan kejantanannya mengurutnya pelan dan memijitnya dengan jari - jari lentiknya. Tangan Adam bergerak meraba pantat Qiery, meremasnya pelan. Pantat yang sejak hamil mulai nampak semok dan sexy bagi Adam dan Adam sangat menyukainya. Dalam hati Adam, Adam selalu mengucap syukur bisa menjadikan Qie sebagai istrinya.

"Aahhh.." desah Qiery saat Adam meraba dan meremas - remas pantatnya. Qiery tersenyum penuh kemenangan. Kini Adam telah mulai merespon apa yang dilakukannya. Qiery dengan perlahan turun kebawah. Adam hanya melihatnya nanar, nafsu telah berada di ubun - ubunnya. Dia juga menginginkan Qie

Qie melepas boxer Adam dan dengan lihai Qie mulai menciumi daerah paling sensitif milik pria yang berstatus suaminya. Menganggapnya seperti permen lolipop. Qie menghisapnya dan mulai menjilati setiap lekuk daerah itu. Adam mengerang menahan nafsunya

Qiery semakin mempercepat permainannya pada 'lolipop' barunya. Bahkan ini lebih terasa manis daripada lolipop aslinya.

"Aahh Qie.." desah Adam dan seketika cairan cinta Adam keluar di dalam bibif Qiery. Dengan senyum merekah Qiery menikmatinya. Dia sering melakukan hal ini dengan Sean hanya bersama Sean dan sekarang dia melakukannya bersama pria yang berstatus suaminya.

Qie melepas dasternya dengan perlahan Adam memperhatikan lekuk tubuh Qiery. Tubuhnya putih mulus tanpa luka sedikitpun. Perut buncit Qie membuat Qie semakin sexy. Payudara Qie besar dan terlihat sekal berisi. Adam membayangkan bagaimana jika dia terbenam diantara belahan payudara besar itu. Pasti nikmat. Pikiran kotornya melayang - layang. Kini Qie telah telanjang dan duduk diatas paha Adam. Senyumnya merekah, dia meraih tangan Adam dan meletakkannya di payudaranya