MS 4 (adegan 18++)

195K 1.7K 32
                                    

Sean melangkahkan kakinya ke sebuah rumah megah dikawasan perumahan elite ini. Langkahnya berjalan semakin masuk ke dalam ruang tengah. Terdengar tawa renyah dua orang yang dirindukannya

"Syafira.. Billy.." panggil Sean kepada dua bocah yang asyik bercanda di atas permadani ruang tengah

"Dady..." seru mereka berbarengan dan berlari memeluk Sean. Sean berojongkok dan memeluk kedua bocah yang memanggilnya Dady

"Kenapa kalian belum tidur? Ini sudah larut malam" ujar Sean mengacak rambut kedua bocah ini

"Fira belum ngantuk dady"

"Biyii juga beyom ngantuk dady"

Sean tertawa "Ayo kalian sudah waktunya tidur, mari dady antar ke kamar" Sean memberi kode kepada dua baby sitter anak - anaknya untuk membawa mereka ke kamarnya

"Dady besok antar Fira sekolah ya??" rengeknya saat Sean mengenakkan selimut pada putri pertamanya

"Oke Dady janji akan antar Fira dan Billy besok sekolah. Sekarang istirahatlah oke kid's??" kedua anak Sean mengangguk senang dan mulai memejamkan mata mereka. Sean menciumi kedua anak - anaknya dan berjalan keluar kamar

Sean melangkah menuju kamarnya, dia melirik Amanda yang sedang membersihkan make up nya di depan cermin.

"Kau pulang akhirnya??" tanya Amanda ketus

"Kau bilang Fira demam, ternyata dia baik - baik saja!" ketus Sean. Amanda berbalik menatap Sean

"Ku pikir kau tak akan peduli padanya, ya aku memang sengaja berbohong kepadamu. Kau terlalu sibuk hingga selalu lupa pulang!!"

"Aku sibuk" Sean melepas kancing kemeja satu per satu tanpa mempedulikan tatapan membunuh Amanda

"Sibuk apa? Di kantor atau dengan gundikmu???"

Sean melirik jengkel Amanda "Apa maksudmu??"

Amanda menghela napas berat "Sudah hampir 3 tahun sikapmu begini Sean! Dulu kamu tak pernah begini, sesibuk apapun kamu, kamu akan pulang kerumah dan bertemu denganku atau anak - anak, tapi sekarang???"

"Sudah ku katakan aku sibuk!!" bentak Sean keras. Amanda berjalan mendekati Sean. Dia berusaha meredam emosinya. Amanda sangat merindukan suami tercintanya, dan selagi Sean pulang, dia ingin melampiaskan seluruh kerinduannya

Amanda memeluk tubuh Sean dari belakang membuat Sean tersentak kaget, dia berusaha melepaskan pelukan Amanda dari tubuhnya. Sean menatap Amanda

"Kenapa? Kau tak suka aku memelukmu sayang?" tanya Amanda berusaha menahan gejolak di dadanya yang seperti wanita murahan di depan suaminya

"Aku lelah!" jawab Sean

"Aku rindu padamu Sean" ujar Amanda tak tertahankan. Amanda melingkarkan tangannya di leher Sean. Biarlah Sean menganggapnya murahan karena berusaha mendapatkan belaian lembut suaminya.

Amanda mengecup sekilas bibir dingin Sean. Tak ada respon, Sean hanya menatap wajah Amanda lekat. Amanda kembali mencium lembut bibir Sean. Memperdalam ciumannya walaupun Sean masih diam tanpa berniat membalas ataupun memeluk pinggang ramping Amanda.

Amanda terus menghisap bibir Sean, berusaha menggelitiknya agar Sean membuka bibirnya dan menerima ciuman hangat Amanda. Dan berhasil! Sean akhirnya membuka bibirnya membiarkan Amanda menjelajah isi bibirnya dengan lidahnya.

Amanda menempelkan tubuhnya pada tubuh Sean. Terasa sekali payudara padat Amanda menekan - nekan dada Sean. Sean yang tak tahan dengan godaan Amanda akhirnya luluh juga. Sean merangkul pinggang Amanda dan merebahkan Amanda di atas ranjang mereka. Amanda tersenyum akhirnya suaminya merespon dirinya

Sean mencium bibir Amanda dengan ganas dan beralihr pada leher putih Amanda. Aroma khas Amanda menusuk ke dalam hidung Sean. Sean menyesap leher indah Amanda dan meninggalkan noda merah di sana. Ditariknya tali daster yang dikenakan Amanda dan terlihatlah payudara Amanda. Tidak seindah payudara Qiery namun payudara Amanda cukup membuat mata lelaki siapapun terangsang

Amanda sangat merawat tubuhnya dengan mengikuti fitnes dan senam hingga bodynya masih terlihat sexy meskipun telah memiliki dua anak

Sean menghisap, menciumi dan menyedot payudara Amanda secara bergiliran membuat Amanda bergelinjang dan mendesah menahan nikmat yang sudah lama tak dirasakannya

"Aaahh.. Seann..." desah Amanda. Amanda meraba dada bidang Sean dengan lembut sembaru berusaha melepas kemeja yang dikenakan Sean. Tangan Amanda beralih kebawah. Beralih pada celana Sean dengan secepat kilat Amanda melepas celana Sean. Mereka bugil bersama. Sean masih asyik menciumi satu per satu daerah sensitif Amanda. Amanda menyukainya

"Aahh.. Aku sudah tak tahan lagi" Amanda mengelus pelan kejantanan Sean yang sudah tegak berdiri. Tanpa bersuara Sean menekuk kedua kaki Amanda

Memposisikan tubuhnya di atas Amanda, perlahan Sean melakukan penetrasi sedikit susah karena memang Sean jarang bahkan tidak pernah memyentuh Amanda sejak 3 tahun terakhir ini dan entah mengapa kini Sean begitu ingin menggauli istrinya. Sean menekan pantatnya dan berusaha menerobos masuk kedalam kewanitaan Amanda. Amanda mengeluarkan sedikit air matanya, Sean menghentikan gerakannya

"Gak apa sayang, lanjutkan.. Aku menginginkan suamiku" lanjut Amanda. Sean tersenyum tipis dan kembali menggerakan pantatnya hingga semua kejantanannya masuk seutuhnya.

Sean memompa dengan gerakan cepat tanpa sedikitpun kelembutan, Amanda memakluminya dia hanya bisa menikmati gerakan cepat dan tidak ada kelembutan dari sang suami. Amanda menciumi leher Sean meninggalkan beberapa bercak merah di sana. Sean semakin bernafsu dan mempercepat gerakan pantatnya

"Seaaann.. Aahh suamikuu aaahhh...."

"Aahhh.." desah Sean

"Sean aku akan mencapaii... Aahhh.."

"Aku juga ... Aaahhh....Qiery.... Aahhh.."

Desah mereka bersamaan dan Sean terjatuh di lekukan leher Amanda. Amanda hanya bisa terdiam saat Sean mengucapkan satu nama wanita asing saat mencapai klimaksnya. Qiery? Siapa wanita itu? Mungkinkah....

Amanda mendorong tubuh Sean agar berbaring di sebelahnya, di usapnya pelan rahang kokoh Sean. Amanda mengusap air matanya kasar. 3 tahun lamanya dia merindukan belaian Sean namun saat mendapatkannya ternyata Sean tak menikmati percintaan dengannya. Sean membayangkan sedang bercinta dengan wanita lain bernama Qiery.

Amanda tidak ingin Sean melihatnya menangis, dia bangkit dan menuju kamar mandi. Menyalakan shower dan membasahi tubuhnya dengan air mengalir. Dia tak peduli seberapa dingin air yang mengguyurnya. Dia hanya ingin hatinya yang panas saat ini bisa didinginkan dengan air shower ini.

"Sean..." gumamnya pelan "Qiery.." ujarnya lagii

Tbc

Main Serong (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang