MS 28

42.2K 1K 41
                                    

Qiery tersenyum dan membalas genggaman tangan Sean menatap Sean kearah matany

"Jika seandainya 7 atau 8 bulan lalu kau melamarku, mungkin aku akan sangat bahagia"

"Apa sekarang kau tak bahagia sayang? Aku tau kau tidak mencintai Adam. Dan kita bisa memulainya dari awal" Sean mengecupi tangan Qiery. Qiery tersenyum

"Kita sedang berada di zona cinta dengan ujian paling berat. Kau tau? Ada dua tembok besar yang menjadi penghalang kita bersama. Amanda dan juga Adam"

"Tapi Amanda sudah mau bercerai denganku Qie dan kita tinggal meminta Adam menceraikanmu"

Qiery tersenyum "Selama 6 bulan menjadi istri Adam, aku belajar banyak hal. Cara menghargai sebuah hubungan. Pernikahan bukan sebuah permainan yang bisa kita tinggalkan begitu saja. Bercerai kemudian menikah lagi. Tidak semudah itu-"

"Qie.."

"Sean, biarkan aku menyelesaikan pembicaraanku" Sean mengangguk dan mendesah pelan. Pikirannya tak menentu hatinya berdebar, akankah lamarannya kali ini ditolak oleh Qie? Tidak mungkin. Qie sangat mencintainya

"Sean, aku pernah duduk termenung membayangkan jika aku menjadi Amanda. Jelas disini bukan salah Amanda, ini semua salahku, aku yang telah merebutmu. Aku juga yang telah mengusik dan menghancurkan rumah tanggamu. Jika aku berada di posisi Amanda mungkin aku akan membunuhmu dan selingkuhanmu" Qiery tertawa "Aku mencintaimu Sean, tapi itu dulu.." Qiery memejamkan matanya sejenak

"Kini aku hanya ingin hidup normal seperti wanita lainnya. Mencintai dan dicintai oleh apa yang menjadi hak dan sah untukku"

"Maksudmu mencintai Adam??" Sean menahan emosinya

Qiery mengangguk "Mungkin saat ini belum bisa, tapi aku berjanji akan melakukannya. Demi anak kami"

"Jadi kau hamil anak Adam??" Qiery mengangguk mencoba meyakinkan Sean

"Kau sudah tak mencintaiku lagi Qiery??" Sean mulai meninggi. Qiery mendesah pelan

"Tolonglah Sean mengertilah. Keadaan kita tak memungkinkan untuk bersama. Akan ada banyak yang terluka jika kita bersama"

"Dan ada yang sangat terluka jika kita tidak bersama Qiery Valentine!!" tegas Sean menatap tajam Qiery. Qiery menunduk entah bagaimana untuk meluruhkan sikap kaku Sean

"Sekali lagi aku bertanya, maukah kau menikah denganku Qiery??"

Qiery tersenyum "Menikah denganmu adalah impianku, tapi itu sekarang hanya sebatas impian Sean. Jika aku menikah denganmu, lalu kau bermain serong dengan wanita dan mencampakkan aku seperti Amanda bagaimana?"

Sean menggeleng "Tidak mungkin! Aku mencintaimu Qiery! Sangat!! Aku tak akan menghianatimu!!"

"Kau sudah pernah melakukannya 2 kali Sean. Pertama, kau melupakan janji kita untuk bertemu lagi seusai study. Kau malah menikahi Amanda yang hamil ulahmu. Kau sudah menghianatiku Sean. Kedua, kau menghianati Amanda dengan berselingkuh denganku. Apa mungkin kau tidak akan melakukannya untuk yang ke 3 kalinya??" desis Qiery. Ini semacam luapan emosi Qie pada Sean

"Aku tidak akan -"

"Tidak usah berkata tidak akan Sean. Tabiat peselingkuh itu tak akan pernah bisa hilang. Sekali dia berselingkuh selamanya dia akan tertarik pada perselingkuhan! Susah dihilangkan, ini semacam penyakit!"

"Semua orang bisa berubah Qie, aku mohon.."

Qie mengangguk "Memang benar, semua orang berhak mendapat kesempatan kedua. Semua orang bisa berubah. Tapi.. Selama 3 tahun bersamamu, ribuan kesempatan aku berikan tapi kau tidak mempergunakannya dengan baik. Kamu tidak berubah menjadi lebih baik Sean. Kau bahkan sudah mengecewakan aku, Amanda dan semua pembaca setia ini"

"Qie.."

"Maaf Sean, aku memilih masa depanku bukan orang yang aku cintai. Aku tidak ingin egois. Aku ingin tenang dan bahagia. Bersama Adam dan calon anak kami. Dan aku harap, kamu melakukan hal yang sama pada Amanda dan kedua anakmu" Qiery bangkit dari tempat duduknya

"Sean, jika kau tidak mencintai Amamda lagi, aku bisa paham. Tapi pikirkan psikis kedua anakmu jika kalian tetap bercerai. Paling tidak bertahanlah demi mereka. Cinta bisa tumbuh seiringnya waktu dan kebersamaan. Percayalah"

"Qie apa ini artinya, kau menolakku?" tanya Sean pelan. Qie hendak tertawa dengan pertanyaan bodoh Sean. Sejak tadi dia sudah berusaha untuk memberi Sean pengertian bahwa dia tidak bisa bersama tapi sepertinya Sean suka yang to the point

"Hmm iya aku menolakmu Sean Revanno" ujar Qie sembari berjalan meninggalakn Sean.

Sejujurnya hati Qie perih dan terluka. Menikah dengan Sean adalah impiannya sejak dulu, keinginannya. Dia tentu ingin hidup dengan orang yang dicintainya. Tapi kembali ke realita hidup, tidak semudah itu. Walau sudah ada lampu hijau. Terlalu jahat baginya jika harus menyakiti Adam. Adam dan Amanda, mereka berdua tidak salah. Mereka adalah korban dari kesalahan fatal dirinya dengan Sean. Dan.. Qiery adalah seorang wanita berpendidikan tentu tidak ingin melakukan kesalahan untuk ke sekian kalinya. Menutup lembaran cinta kasihnya bersama Sean dan memulai mencintai Adam sepenuhnya. Harapannya, kehidupan bahagia bersama Adam dan buah hatinya meski harapan itu hanya 0,1%.

****

Adam terdiam, menyesali akan semua sikap kasarnya pada Qie. Seandainya dia bukan seorang pecundang yang hanya bisa memakak emosi dalam memecahkan masalah sudah pasti kini Qiery tak akan ada dalam situasi seperti ini. Lalu? Dengan mudahnya Adam menyalahkan Sean?

"Sean maafkan aku" desah Adam pelan. Sean tak menjawab tapi memilih meninggalkan Adam dengan sejuta pisau belati yang menikam hatinya. Pedih dan menyakitkan. Ini sebuah kesalahan besar dalam hidupnya. Tanpa tau yang terjadi sebenarnya dia tega mengasari wanita yang begitu dicintainya

"Maafkan aku Qiery"

Amanda mendorong kursi roda Sean menuju ruanh perawatan bayi. Nampak di depan mereka seorang bayi mungil tengah tertidur dalam sebuah box yang berisi banyak peralatan medis. Bayi itu begitu mungil, lahirnya prematur

"Itu anakmu Sean" ujar Amanda. Amanda adalah wanita berhati tegar yang berusaha menahan segala perih di dadanya. Dia tau, dia sedang mengangarkan calon mantan suaminya menemui anak hasil perselingkuhannya dengan wanita lain.

"Manda.. Apa Syafira dan Billy saat lahir sekecil itu?" tanya Sean pelan

Amanda tersenyum mengingat persalinannya beberapa tahun lalu "Tidak, kau lupa? Syafira lahir normal dengan berat rata - rata. Sementara Billy.."

"Dia adalah bayi raksasa. Bayi paling besar diantara bayi - bayi lainnya" ujar Sean memotong ucapan Amanda. Amanda tersenyum mengingat kebahagiaannya kala itu. Sean mencintainya dan juga kedua anaknya. Hidupnya terasa lengkap dan sempurna.

"Manda, maafkan aku.." ujar Sean pelan. Amanda mendesah

"Telah banyak luka yang aku berikan padamu, juga anak - anak kita" Amanda memegang bahu Sean

"Tak masalah, aku hanya mau kau bahagia Sean"

"Maafkan aku Amanda. Aku bukan suami yang baik untukmu. Aku bukan ayah yang baik untuk Billy dan juga Fira. Dan aku bukan pria yang baik untuk Qiery. Aku telah menyakiti banyak orang"

"Sudahlah, sekarang kamu bisa memulai hidupmu yang baru. Membenahi dirimu Sean" Sean mengangguk

"Amanda, aku harap kau bisa menemukan pria yang baik yang bisa mencintaimu melebihi dirinya sendiri. Kau pantas mendapatkannya. Wanita baik harusnya bersanding dengan pria yang baik" Amanda mengangguk. Harapannya adalah bisa rujuk kembali dengan Sean. Namun Sean seolah menutup pintu rujuk itu rapat - rapat. Mungkin perpisahan adalah jalan terbaik untuk mereka.

Tbc

Main Serong (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang