Pintu rumah sakit tergebrak begitu saja dan menampakkan sosok gadis dengan poni di atas alis, rambut di kuncir dua (liat pict), sedang berdiri di depan pintu. Gadis itu tampak mengatur nafasnya yang terengah-engah.
"OMG YUJU!! LO KENAPA?! PENYAKIT LO KUMAT LAGI?! ADUH!! KOK BISA SIH?!" teriak Yerin sambil menghampiri sahabatnya. Luhan yang baru saja kembali dari kmar mandi terlonjak kaget karena teriakan maut Yerin. Angga hanya menatap Yerin cengo. Sementara Yuju, gadis itu menutup telinganya karena teriakan Yerin yang maha dahsyat.
"Duh.. Lo bisa nggak sih nggak treak-treak! lo kira ini hutan apa?!" teriak Yuju kesal. Yang di teriaki hanya nyengir tanpa dosa.
"Eum.. Tunggu. Lo, Yerin?" ucap Angga hati-hati, takut salah orang. Yerin berbalik dan menatap Angga penuh tanda tanya.
"Iya. Lo siapa?"
"Ini gue. Angga. Masa lo nggak inget sih?" mata Yerin terbelalak sambil menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut.
"APA?! LO BENERAN ANGGA?! ANGGARA PUTRA SEPTIAN?! SI COWOK TENGIL YANG HOBBYNYA NEMPEL TERUS SAMA YUJU?! OH MAY GAT!!" sorak Yerin yang dihadiahi jitakan gratis dari Angga.
"Sialan lo!"
Tuk
"Aw.. Kenapa lo jitak gue?!"
"Abisnya lo sih. Siapa yang bilang gue tengil? gue udah nggak tengil lagi kali."
"Hahaha.. Iya juga sih. Lo jadi makin ganteng sekarang!!!"
"Woy! nggak usah treak-treak juga kali."
"Hahaha.. Iya-iya sorry. Abis udah kebiasaan." ucap Yerin lalu berhamburan memeluk teman lamanya.
"Lo kemana aja sih?! gue kangen tau nggak."
"Hm.. Ketahuan kan lo, kangen sama gue. Gue nggak kemana-mana, lagi. Gue sekolah di Indonesia."
"Oh gitu. Ngapain lo ke sini?!"
"Tadi kangen, sekarang ngusir. Gimana sih lo?!"
"Hehehe... Kan gue nanya."
"Hn, gue ke sini buat nepati janji gue sama Kristal."
"Janji? janji apaan?"
"Janji kalau gue bakal jadi dokter pribadinya."
"Ciee. Masih inget aja lo Ga."
"Ya iyalah."
~oOo~
"Eh, tadi Luhan, Yerin sama D.O pada lo apain?"
"Hehehe.. Tadi gue bilang ke Luhan sama D.O kalau Yuju ada kerja kelompok."
"Tadinya sempet curiga sih mereka. Tapi ya, wajahnya si Jinyoung yang emang dasarnya meyakinkan, ya udah, mereka akhirnya percaya aja gitu sama omongannya Jinyoung, di tambah lagi ekspresinya yang bener-bener meyakinkan." terang Mon Woo. Sedangkan Jinyoung, pria itu tampak tersenyum bangga.
Mereka, Joongki, Min Woo, dan Jinyoung sedang nongkrong di cafe tempat mereka nongkrong biasa.
"Terus si Yerin?" Jinyoung tersenyum penuh arti.
"Oh.. Kalau itu mah, urusan si Jinyoung."
"Hehehe.. Gue anterin dia ke rumah neneknya, Bos."
"Gila lo! terus dia mau?" Jinyoung lagi-lagi tersenyum lalu mengangguk.
"Masa sih? coba lo ceritain detailnya."
"M.. Tadi itu.."
*
Dua orang laki-laki sedang berjalan menyusuri koridor sekolah menuju lapangan parkir. Salah satu diantara mereka sedang mengutak atik ponselnya lalu menempelkan benda tipis itu pada telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever
Teen FictionSong Joongki, pria bad boy yang awalnya mengibarkan bendera permusuhan pada seorang Xi Yuju, malah berbalik mencintainya. Sikapnya yang dingin dan tertutup, membuat Joongki semakin tertarik dengan gadis bermarga Xi itu. Sedangkan Yuju, gadis yang le...