13

160 38 1
                                    

Yuju berjalan cepat ke arah pintu sambil menangis dan mengabaikan Joongki.

"Yuju.." ucap Joongki ketika mereka bertemu di ambang pintu. Yuju berhenti sebentar dan sedetik kemudian berlari menyusuri dinginnya kota Seoul dengan menangis. Joongki yang mendengar isakan dari bibir Yuju, segera menaiki motor ninjanya dan segera menyusul Yuju.

~oOo~

Seorang gadis dengan pakaian seragam lengkap, headphone di lehernya, sebuah topi yang setia menemaninya, dan sweater abu-abu yang menjadi jaketnya tengah berlari tanpa tujuan sambil menangis. Merasa lelah, gadis itu akhirnya memilih untuk berhenti di tepi Sungai Han karena posisinya yang memang tak begitu jauh dari Sungai Han.

"AAA... KENAPA GUE HARUS DI LAHIRIN?!! KENAPA?! KENAPA?!!! hiks hiks.." isak tangis kini mulai terdengar lagi ketika Yuju berhenti berteriak. Yuju jatuh terduduk sambil memukul dadanya yang terasa sesak. Gadis itu tertunduk, ia memejamkan mata, merasakan rasa sakit yang begitu nyata, dan ketika Yuju membuka matanya, masih dalam keadaan menunduk, dirinya melihat sebuah tangan menyodorkan sebotol air mineral di depannya. Yuju menatap botol air itu sejenak dan perlahan mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang memberinya air minum. Pandangan Yuju sedikit memburam karena terhalang air mata, namun ia yakin bahwa orang itu adalah Joongki. Yuju masih terisak.

"Woy, cepet ambil. Pegel nih tangan gue." ucap Joongki sambil mengisyaratkan agar Yuju segera menerima botol itu.

"Sialan lo hiks.." ucap Yuju sambil sedikit terisak, mngambil botol itu dengan kasar dan segera meneguk isinya hingga tersisa setengahnya.

"Buset.. Lo sedih apa haus?"

"Dua-duanya."

"Hahaha.. Lo tuh ya, dalam keadaan sedih masih aja bercanda."

"Suka-suka gue."

Setelah percakapan itu, keadaan kembali hening karena mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing, seperti Yuju yang mencoba menenangkan suasana hatinya dengan mendengarkan lagu lewat headphone yang selalu bertengger di lehernya, dan Joongki yang masih belum bisa percaya dengan kejadian hari ini, apalagi di tambah dengan Yuju menangis. Seingat Joongki, Yuju adalah sosok gadis yang kuat, bahkan gadis itu tidak pernah menangis. Jadi bisa dikatakan, ini pertama kalinya dirinya melihat Yuju menangis.

"Sekarang lo udah tau kalau gue buta, cacat, nggak guna. Apa sekarang, lo bakal ninggalin gue lagi?" ucap Yuju setelah sekian lama dilanda suasana canggung keduanya.

"Lo nggak cacat, hanya, lo tuh istimewa. Gue, nggak bakal ninggalin lo. Eh tapi tunggu. Ninggalin lo, lagi? emang gue pernah ninggalin lo sebelumnya?"

"Lo beneran nggak inget?"

"Em, sorry, gue punya ingatan yang buruk, jadi, gue nggak seberapa ingat." Yuju tersenyum kecil.

"Iya gue tau itu."

"Lo tau?"

"Hm.m. Apa lo bener-bener nggak inget?"

"Apa?"

"Boleh gue ngerasain wajah lo?"

"Buat apa?"

"Buat mastiin aja."

"Oh.." tanpa aba-aba, Joongki menuntun kedua tangan Yuju ke wajahnya lalu menangkupkan kedua tangan Yuju di kedua sisi pipinya. Joongki memejamkan matanya untuk merasakan sentuhan lembut tangan Yuju di wajahnya. Sedangkan Yuju, gadis itu tampak memejamkan mata untuk mengingat kembali memori masa lalunya.

Yuju mulai menelusuri setiap sisi wajah Joongki, mulai dari mata, hidung, mulut, hingga lengkung wajahnya. Cukup lama Yuju merabah wajah Joongki, kisaran lima menit. Yuju menghentikan pergerakan tangan ketika sampai pada pipi pria itu. Keduanya membuka mata secara perlahan. Yuju tersenyum lalu menarik kedua tangannya dari wajah Joongki.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang