17

123 29 1
                                    

Di malam hari yang tidak begitu dingin, seorang pria tengah asyik berjalan-jalan di sebuah taman yang tak jauh dari Sungai Han (gue nggak tau ada taman apa enggak di deketnya Sungai Han, soalnya ini gue ngawur banget parah, sumpah(?). Jadi kalau ada yang nggak bener, maapkan author ini ya guys.. 😂🔫 *di keroyok reader).

Namun, ketika sang pria yang tengah menikmati indahnya kota Seoul di malam hari, sayup-sayup pria itu mendengar suara yang cukup menarik perhatiannya. Tanpa basa-basi, pria itu 'D.O' menghampiri sebuah gang terpencil di sekitar taman itu yang memang suara itu berasal dari sana dan mengeluarkan ponselnya untuk merekam, siapa tau ini tindak kejahatan.

"Kalian itu gimana sih?! masa ngelawan dua orang aja nggak becus!" D.O semakin memperjelas pendengarannya.

"Tapi bos, yang cewek jago banget bos berantemnya." D.O mendengar ada tawa jahat dari seorang perempuan, dan hal itu sukses membuat D.O penasaran.

"Hahaha.. Cewek? kalian ada yang tau siapa namanya?"

"M, kalau nggak salah, cowok itu manggil dia Yuju." mata D.O membulat ketika mendengar nama Yuju disebut. Namun dirinya tetap berpikir positif bahwa itu adalah Yuju yang lain. D.O semakin menajamkan pendengarannya, bahkan dirinya kini mulai mendekat ke arah lokasi.

"Yuju? hah, kalian ini bodoh, bego, atau apa sih?! kalian berlima belas kalah ngelawan cewek buta kayak dia?! hah, malu-maluin tau nggak!" D.O semakin mendekatkan ponselnya guna untuk memperjelas pembicaraan mereka.

"Ja-jadi cewek itu buta bos?"

"Ya iyalah bego!! udah, sana kalian pergi!!"

"Ba-baik bos." kelima belas orang itu pergi dari gang dan memergoki D.O yang sedang merekan mereka. Reflek, D.O mendekatkan ponselnya ketelinganya.

"Halo? iya bentar, di sini sinyalnya jelek." ucap D.O sambil berpura-pura mencari sinyal. Dan beruntungnya, tindakan D.O itu tidak menimbulkan kecurigaan antara kelima belas pria tersebut. Kelima belas pria itu hanya melihat D.O sekilas dengan tatapan aneh lalu pergi. Tak lama, seorang gadis cantik dengan wajah Asia, rambut hitam panjang sepunggung yang ikal di bagian ujungnya, dan hidung agak mancung, serta kulit sawo matangnya keluar dari gang itu. Gadis itu tampak terkejut dengan adanya D.O di sana, namun keterkejutan itu sirna begitu saja ketika D.O melemparkan senyuman padanya dan dirinya membalas senyuman D.O dengan manis. Setelah melemparkan senyuman pada gadis itu, D.O beranjak pergi sebelum si gadis curiga dengannya.

D.O POV

Huft.. Siapa sih cewek itu? Yuju yang dia maksud itu, bukan Yuju Kristal itu kan? kok tiba-tiba perasaan gue nggak enak ya?

Gue berjalan pulang dengan perasaan yang campur aduk, antara penasaran, khawatir, kaget, dan.. Ah.. Pokoknya gitu deh.

"Aku pulang.." ucap gue ketika menginjakkan kaki di rumah, ya.. Walaupun gue tau nggak bakalan ada yang menjawab salam gue. Kenapa? karna orang tua gue udah meninggal. Saudara? orang tua gue semuanya anak tunggal, jadi gue nggak punya saudara, saudara kandung sekalipun. Pembantu? oh ayolah, walaupun gue cowok, tapi gue nggak butuh pembantu. Gue rajin, gue bisa bersih-beraih rumah sendiri, gue juga bisa masak, so? buat apa gue bayar orang buat jadi pembantu gue kalau gue bisa lakuin itu semua sendiri? oke gue tau kalau ini emang gak penting, jadi gue nggak akan bahas ini lagi.

Gue segera melepas sepatu gue dan menggantinya dengan sendal rumah yang emang udah gue siapin, lalu gue berjalan ke arah kamar.

Gue menghempaskan tubuh gue ke kasur king size gue. Gue memejamkan mata gue sejenak sebelum gue kepikiran sesuatu. Cewek itu. Siapa dia? kayaknya bukan orang Korea, soalnya gue nggak pernah liat nih cewek, wajahnya juga nggak kayak orang korea, liat aja dari warna kulitnya, setau gue, nggak ada kulit orang Korea yang sawo mateng. Ah tau lah. Terlalu kebanyakan mikirin cewek yang gur nggak tau namanya, gue akhirnya larut dalam mimpi gue secara nggak sadar.

Kring

Suara alarm dari jam beker membangunkan gue dari alam mimpi yang tadi gue kunjungi. Entah kenapa, hari ini gue males banget buat bangun, apa gara-gara kepikiran tuh cewek ya? ah tau lah, walau gue males buat bangun, tapi gue harus bangun! kenapa? karna hape gue bunyi. Lol.

"Hm?"

"Lo bisa temenin Yuju nggak?"

"Kemana?"

"Kemo." mendengar kata kemo, gue segera ngecek kalender, dan bener aja, sekarang weekend, dan itu berarti, Yuju harus kemo.

"Jam berapa?"

"Jam sembilan udah mulai kemonya, jadi kita berangkatnya setengah jam sebelumnya aja." gue ngelirik jam beker yang udah anteng nangkring di nakas sebelah tempat tidur gue, jam tujuh. Oke, gue punya waktu satu setengah jam buat prepare.

Gue udah sampai di parkiran rumah Yuju sama Luhan, ah enggak, lebih tepatnya apartemen, iya apartemen.

Ting tong

Cklek

Gue neken bel apartemen Luhan dan tak lama pintu terbuka dan terlihatlah sosok Angga di sana.

"Hai.."

"Eh Angga."

"Berangkat sekarang aja yuk."

"Oke." tak lama, Yuju dan Luhan keluar, di susul sama Yerin.

~oOo~

"Kalau gue boleh milih, lebih baik gue mati aja deh dari pada harus kemo kayak gini, entar ujung-ujungnya mati juga." anjir nih anak ngomongnya yakin amat.

"Kok lo ngomong gitu sih? kemo itu bagian dari usaha lo buat ngelawan penyakit lo."

"Tapi kalau ujung-ujungnya-"

"Saudari Yuju."

Huft

Gue menghembuskan napas lega ketika dokter keluar dan memanggil Yuju. Beberapa jam kemudian, kemo Yuju selesai.

"Yuju, lo nggak papa kan? ada yang sakit enggak?" buset dah nih anak satu ini ya.. Kalian pasti tau lah siapa dia, yap, Yerin. Nih cewek nggak di rumah, nggak di sekolah, nggak di rumah sakit, kelakuannya malu-maluin. Coba kalian bayangin, mas iya, orang habis kemo, langsung di serbu sama teriakan dia plus badannya Yuju di puter-puter.

"Heh, adek gue habis kemo lo apain ha? bisa-bisa adek gue pingsan kalau deket lo gini." ucap Luhan lalu menarik Yuju pergi dari Yerin. Oke deh, langsung gue skip aja, pusing gue liat kelakuannya Yerin.

~oOo~

"Anak-anak, hari ini kalian memiliki teman baru."

Huft.. Teman baru lagi, bosen gue. Bayangin aja ya, tiap semester, kelas gue selalu aja ada murid baru, gimana nggak bosen coba. Kadang gue sempet mikir, kenapa tiap ada murid baru, selalu masuk ke kelas gue sama Luhan?

"Ya, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu." mata gue membelalak nggak percaya liat murid baru itu yang baru masuk. Dia..

***
Nah lo, siapa hayo murid barunya..
Authornya suka ngegantungin cerita ya? Wkwkwkwk.. Maklumi aja lah ya.. Soalnya gue lagi haus, abis belanja tadi wkwkwk.. Mau minum, eh, inget kalo lagi puasa haha.. Nggak jadi minum deh.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang