12

181 37 3
                                    

"Yuju, lo-"

"Kenapa?"

"Ini." Joongki mendekatkan tangannya ke hidung Yuju.

"Lo mimisan." lanjutnya.

"Hah?" Yuju menyentuh hidungnya. Dan benar saja, ada cairan kental merah pekat yang keluar dari hidungnya.

"Shit! kenapa harus sekarang sih?!" umpat Yuju. Joongki segera mengambilkan tisu untuk Yuju.

"Lo nggak papa? kita ke rumah sakit ya?"

"Nggak, nggak usah. Gue udah biasa kok mimisan kayak gini."

"Udah biasa? maksudnya lo sering mimisan? lo sakit?" reflek, Joongki menempelkan tangannya pada kening Yuju dan segera di tepis oleh sang pemilik kening.

"Apaan sih. Gue nggak sakit lagi. Gue cuma kecapean aja."

"Kecapean?" Yuju mengangguk.

"Iya. Kalau gue kecapean, gue sering mimisan."

"Kalau gitu, gue anter pulang sekarang aja yuk." ucap Joongki setelah melihat Yuju selesai membersihkan darah dari hidungnya.

"Yaudah."

~oOo~

YUJU POV

Gue heran, nih cowok kok kayaknya khawatir banget pas gue mimisan tadi. Ah, bodo amat lah. Ngapain juga gue ngurusin nih cowok tengil? huft..

Motor ninja putihnya Joongki mulai memasuki halaman rumah gue. Samar-samar, gue denger suara orang ribut dari dalem rumah. Masa iya itu si Luhan? emangnya dia berantem sama siapa? perasaan dia nggak punya musuh deh. Eh, ada deng, nih musuhnya lagi nganterin gue.
Atau dia lagi latihan drama? tapi kok Joongki enggak ya? ah, bodo amat lah.

"Ngelamun aja neng? mikirin abang ya?" ucap seseorang sambil mencoleh dagu gue. Sontak gue berbalik.

"Apaan sih?!"

"Hahaha.. Becanda. Yaudah yuk gue anter sampai pintu."

"Gue bisa sendiri kali."

"Gue nggak mau lo pingsan atau kenapa-napa."

"Yaelah lebay lo."

"Udah ah, yuk." ini sebenernya yang tuan rumah siapa sih? kok malah dia yang ngajakin masuk.

Baru gue mau buka pintu, gue denger suara berat seseorang yang sangat gue benci. Gue memilih diam di sana sambil memgang knop pintu yang mau gue pegang. Gue sengaja diam dulu karna gue penasaran apa yang 'dia' omongin.

"Pa, Papa nggak boleh gitu. Yuju itu juga anak Papa."

"Papa nggak pernah memiliki anak yang cacat dari lahir."

"YUJU NGGAK CACAT PA!"

"Kalau dia tidak cacat, lantas apa? dia lahir dalam keadaan buta. APA KAU MASIH BILANG DIA TIDAK CACAT?!"

Ucapan pria yang di sebut papa oleh Luhan bener-bener nyakitin gue. Tanpa sadar, gue mengepalkan tanganku dan meremas knop pintu dengan kuat. Gue bahkan nggak sadar kalau daritadi ada Joongki yang ikut dengar perdebatan Luhan dan pria itu. Gue berusaha mati-mati menahan air mata agar tidak jatuh, namun sayang, usaha gue sia-sia. Gue bisa denger helahan nafas Luhan dari dalam.

"Pa, Tuhan memang melahirkan Yuju dalam keadaan buta, tapi Tuhan juga ngasih kelebihan."

"KELEBIHAN APA?! ORANG BUTA TIDAK PERNAH MEMILIKI KELEBIHAN!"

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang