25

127 28 2
                                    

Yuju menangis dalam dekapan Luhan. Hari ini, setelah mendapatkan ijin dari dokter, mereka mendatangi tempat peristirahatan terakhir Angga.

"Kapan Angga hiks meninggal kak? hiks hiks.." Luhan menatap Yerin, Joongki, Min Woo, dan Jinyoung dengan pandangan bingung. Ya, tadi, Min Woo memang sedikit terlambat ketika Yuju membuka perbannya. Namun kini, Min Woo menyusul mereka di pemakaman Angga.

"Ehem.. Yuju. Sebenarnya Angga meninggal saat.."

"Angga meninggal waktu dia berusaha nyelametin nyawa lo dari kecelakaan itu." karna omongan Yerin terpotong oleh suara seseorang, sontak, semua yang ada di sana menoleh kebelakang. Mata mereka membelalak melihat siapa yang datang. Orang itu menatap Joongki sambil tangan kirinya terangkat sampai batas kepala dan tersenyum miring.

"Hai Joongki. Senang bisa bertemu dengan lo lagi setelah 5 bulan lo masukin gue ke penjara." semuanya menatap Joongki dan orang itu bergantin dengan tatapan bingung. Sedangkan Joongki, pria cantik itu malah sama bingungnya dengan mereka.

"Clara? gimana bisa lo-"

"Kalian pasti bingung kan? oke, gini, biar gue jelasin. Pertama, gue dipenjara gara-gara gue ketahuan yang udah ngebunuh nyokap lo." rahang Luhan mulai mengeras dan tangan Yuju terkepal kuat menahan emosi yang siap keluar kapan saja.

"Terus yang kedua, kenapa gue bisa keluar dari penjara? itu karna.." Clara menghampiri Min Woo sambil tersenyum dan bersandar pada pundak pria itu, lalu melanjutkan kalimatnya, "ada orang yang bersedia nyelametin gue." Clara mendengus.

"Kalian semua pasti nggak tau kalo selama beberapa bulan ini, Min Woo jadi mata-mata gue." Clara tertawa licik.

"Jadi, ini yang bikin lo jarang ngumpul? ini yang bikin lo jarang bareng kita-kita? eo? gue kecewa sama lo." ujar Jinyoung dengan nada kecewanya.

"Gue pikir, selama ini lo itu sahabat paling setia gue. Tapi ternyata, gue salah. Lo itu, orang terbangsat yang pernah gue temui. Ngerti lo." ucap Joongki sambil menunjuk wajah Min Woo dengan penuh emosi dan memberikan penekanan di setiap katanya. Min Woo hanya tertawa kecil.

"Awalnya, gue juga nggak mau jadi penghianat, tapi, kayaknya seru juga, jadi gue coba-coba."

"Coba-coba lo bilang?" kini giliran Jinyoung yang angkat bicara.

"Emang kenapa? lagian, yang jadi penghianat kan gue, bukan lo pada. Tapi kenapa malah kalian yang repot? hn lucu." setelah mengatakannya, Min Woo dan Clara pergi meninggalkan pemakaman Angga.

~oOo~

Yuju berkemas untuk kembali ke rumahnya. Ya, hari ini, Yuju diperbolehkan pulang.

"Udah selesai semuanya dek?"

"Udah kak. Yok pulang." ucap Yuju sambil menenteng tasnya. Namun dengan sigap, Joongki mengambil alih tas Yuju.

"Ck! lo itu ya! ngagetin aja tau nggak. Sejak kapan lo dateng?" Joongki tersenyum dan memeluk Yuju dari belakang.

"Sejak tadi pagi, sebelum lo bangun." Yuju tertawa kecil mendengar ada nada manja di perkataan Joongki.

"Ehem. Ini masih di rumah sakit. Plis deh." ucap Luhan dan dengan segera mengundang gelak tawa Yuju dan Joongki.

~oOo~

Cklek

Suara knop pintu dari kamar Yuju terbuka. Yuju tersenyum melihat keadaan kamarnya. Yuju berjalan perlahan dan menyentuh setiap perabotan yang ada. Dan pergerakannya terhenti ketika tangannya menyentuh sebuah kertas diatas nakasnya. Merasa penasaran, Yuju mengambil dan membukanya, namun badannya bergerak ke arah ranjangnya.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang