14

166 40 1
                                    

Yuju tampak menerawang, mencoba mengingat kisah pahit yang pernah dialaminya.

Tes

Satu tetes cairan bening mengalir di pipi Yuju secara tak sadar. Joongki yang melihatnya segera menyeka air yang bermuara di pelupuk mata 'gadis masa lalu'nya itu.

"Uljima(jangan menangis)." Yuju tersenyum kecut.

"Gue nggak nangis kok. Cuma kelilipan aja. Hahaha..."

"Gue tau lo boong."

"Ya, gue emang boong."

"Ngaku juga kan lo." keduanya tertawa pelan.

"M.. Jadi, lo Yuju yang 'itu'?"

"M? hm.m. Apa lo bener-bener nggak inget?"

"Gue bukannya nggak inget, tapi gue ragu aja, Yuju yang dulunya feminim, kalem, kenapa sekarang jadi tomboy trus kasar?"

"Setiap orang pasti butuh perubahan, Joongki. Dan Yuju yang dulu udah nggak ada, udah mati. Dan kini, yang ada hanya Yuju yang sekarang."

"Jadi lo berubah gara-gara gue?"

"Yah.. Bisa dikata begitu."

"Luhan, Angga, Yerin, mereka benci gue karna itu?"

"Entahlah, tapi kayaknya gitu."

"Sorry." lirih Joongki .

"For?"

"Karna dulu gue udah-"

"Ck! udahlah, nggak usah di ungkit lagi. Jalani aja apa yang ada sekarang ini."

"Dan lo sampai sekarang masih latihan taekwondo?"

"Hahaha.. Udah enggak kok. Palingan juga adu boxing sama Luhan."

"Itu sama aja bego."

"Beda kali.."

"Yedah.. Hm.. Pantes pukulan lo waktu itu kenceng banget." ucap Joongki sambil memegang sudut pipi sebelah kirinya.

"Hahaha.. Lebay lo. Lo sering malakin adek kelas masa nggak pernah kena pukul si?"

"M.. Nggak. Oh ya, pukulan gue waktu itu, kenceng ngga? sakit?"

"Apaan sih lo?! lebay amat. Nggak sakit kok. Pukulan lo itu nggak ada apa-apanya tau nggak."

"Buset, gila lo, lo tuh cewek tenaga cowok."

"Apaan dah lo. Hahaha.."

"Ehem, jadi lo maafin gue nih?"

"Iya. Tapi ada satu syarat."

"Apaan?"

"Rahasiain soal gue. Kalau nggak.." senyum jahil menghiasi wajah Yuju.

"Lo harus traktir gue."

"Ya ya ya, apa lo kata deh. Tapi, sekarang udah malem nih, gue anter pulang ya?"

"Yaudah."

~oOo~

Drrt drrt

"Halo?"

"Yuju, gue berangkat sekolahnya nggak bareng lo ya?"

"Kenapa?"

"Entar juga lo tau."

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang