22).Pulang sekarang!

93 8 0
                                    

Author's PoV

Sesuai permintaan Anna, Mark membuatkan bubur tanpa tambahan apapun meski masaknya harus dibantu bersama BamBam. Pria manis itu memang pintar juga dalam hal memasak.

"Terimakasih bam!"

BamBam hanya menjawab dengan anggukan, lalu Mark membawa bubur putih itu bersama dengan air putih dan membawanya ke kamar Anna.

"Anna, sarapan sudah datang!"

Mark menaruh bubur dan air putih di meja nakas, membuyarkan lamunan Anna yang sedang serius menatap layar handphonenya.

"Terimakasih"

Saat Anna akan mengambil mangkok bubur, Mark sudah mengambil alihnya duluan.

"Biarkan aku yang menyuapimu"

Anna menggeleng lemah, merebut mangkok tersebut paksa lalu memasukan satu suap bubur ke dalam mulutnya, lalu menengguk air putih dan selanjutnya ia kembali berbaring.

Mark yang melihat sikap Anna merasa sedikit janggal dan curiga, tak biasanya Anna seperti itu.

"Maksih makanannya, aku ingin tidur"

Anna menarik selimut sampai kepalanya dan membelakangi Mark.

Mark hanya diam tak berucap atau apapun, lalu layar handphone Anna menyala tanpa suara, terdapat pemberitahuan pesan disana.

Sedikit penasaran, Mark mengambil handphone Anna dan menggeser lock screen.

Ka Avva

Aku tak terima alasan apapun! Cepat pulang kerumah atau aku akan menyusulmu kesana!

"Pantas saja"

Gumam Mark menaruh handphone Anna kembali, lalu merogoh sakunya untuk mengambil handphonenya juga, mengetik nomor handphone kakak Anna.

"Istirahatlah, aku tahu kau sangat lelah"

Mark mencium kepala Anna yang tertutup selimut, ia tahu Anna belum tidur membiarkan gadisnya itu menangis sepuasnya.

\/\/\/

MarkTuan

~Kakak macam apa kau ini?

Krystal

~Ingin menjadi tameng Anna rupanya?

MarkTuan

~Tentu saja, aku adalah kekasihnya, sudah sepantasnya aku melindunginya.

Krystal

~Berani sekali kau rupanya! Anna belum boleh berpacaran dengan siapapun!

MarkTuan

~Sayangnya sudah terlewat

Krystal

~Kau akan menyesal nantinya!!

MarkTuan

~Lihat saja NANTI..

"Woah, kau sangat berani berdebat dengan wanita sangar sepertinya Mark!"

Jackson yang membaca pesan antara Mark dan Avva berdecak kagum, ia benci melihat perempuan seperti Avva.

When I Have To Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang