26).-------------

72 6 2
                                    

Jaebum PoV

Setelah aku mengantarnya menuju stand ice cream, Hyerin selalu duduk dipangkuanku, dengan senang hati aku akan memangkunya. Berkali-kali juga Hyeorin membujuk agar Hyerin turun dari pangkuan atau gendonganku, tapi ditolak mentah oleh Hyerin, yang bisa Hyeorin lakukan hanya mengikutiku dari samping.

"Hyerin, udah yuk. Jaebum hyungnya kasihan capek, acaranya udah mau selesai. Yuk, sama Hyeorin Unni saja"

Seperti sebelumnya, Hyerin tetap menggeleng dan membuang mukanya berlawanan arah dengan Hyeorin, lalu mengalihkan perhatiannya kesuatu sudut pandangannya.

"Euh, Om! Hyerin mau bunga ituuu!! Yang pink! Ambilin yaa?"

Mulai lagi. Kami sudah cukup jauh dari acara pernikahan, itu disebabkan oleh Hyerin yang terus menunjuk ingin terus berjalan.

"Sebentar, tapi Hyerin sama Hyeorin Unni dulu ya? Biar Om bisa ambil bunganya, oke?"

Senyum lebar terpatri dibibirnya lalu ia berpindah ketangan Hyeorin, namun tak mau menatap Unninya yang cantik itu, eh, benarkan? Akupun segera mendekat kearah sebuah pohon yang cukup tinggi melebihi tinggi tubuhku, bunga berwarna pink yang akupun tak tahu namanya, segera aku petik dua. Satu untuk Hyerin dan satu lagi untuk... Hyeorin tentunya.

"Nih, buat Hyerin. Nah, ini buat Hyeorin Unni"

"Ihh!! Gak mau yang ini! Jelek, punya Hyeorin Unni bagus, kok punya Hyerin jelek?"

Rengek Hyerin tak bisa diam digendongan Hyeorin, membuat Hyeorin juga kewalahan dibuatnya. Akupun langsung menenangkannya dengan menggendongnya, lalu menuruti setiap maunya.

"Hye..rriin mau es krim laaggii!"

Oh my God! Kenapa makanan manis itu selalu disukai setiap anak kecil? Menjadi kemauannya saat ia menangis, ya ampun. Betapa repotnya memiliki adik sepertinya.

"Baik, oke, tapi Hyerin berhenti dulu nangisnya. Nanti Om anterin lagi, oke?"

Seketika gadis kecil itu langsung menghapus air matanya cepat, dan tersenyum ke arahku. Dan, oh, jangan lupakan soal ia mengelap cairan dari hidungnya dengan tuxedo-ku. Oh God, andai ia tahu ini adalah tuxedo milik Mark!

\/\/\/

Author PoV

"Anna ayolah, menikah ya denganku? Ya, ya, ya?"

Mark masih membujuk Anna agar mengatakan 'iya' atas pertanyaannya untuk menikah dengannya nanti. Namun Anna selalu berkata

"Kau terlalu tampan untukku"

Mark selalu berdecak sebal saat Anna mengatakan itu, bukankah itu bagus? Anna cantik dan Mark tampan. Sudah dipastikan anak mereka nanti akan sangat spesial.

"Please, Anna"

Untuk terakhir kalinya Mark memohon mengejar Anna yang selalu berlari ketika Mark masih menanyakan hal tersebut.

"Astaga, Mark! Okey, aku mau! Tapi, semua diatur oleh Tuhan jadi aku tidak bisa memastikan bahwa kau akan menjadi suamiku kelak, mengerti?"

Anna segera melengah pergi dari Mark, see pria itu sekarang berkata 'yes' dengan girangnya. Membuat Anna berdecak sebal atau memutar kedua bola matanya.

"Anna tunggu!!"

"Mark!"

Langkahnya terhenti ketika Jaebum memanggilnya, terlihat pria itu menggendong seorang gadis kecil bersama Hyeorin disampingnya.

"Ada apa?"

Telunjuk Mark terangkat mengarah ke gadis kecil digendongan Jaebum dan tentu saja ia sudah mengenalnya. Siapa yang tak tahu Hyeorin?

When I Have To Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang