31).Everything will changed

95 5 0
                                    

Author's PoV

Krystal sudah sampai rumah, malam begini ia biasanya menunggu suaminya pulang. Pesan yang ia kirim juga belum dibaca oleh suaminya, Krystal berpikir mungkin suaminya sedang amat sibuk jadi tidak sempat membaca pesan yang lumayan panjang itu.

"Aku merasakan firasat buruk kepadamu, Hans. Semoga ini hanya perasaan salah"

Krystal merapikan meja setelah ia memakan beberapa camilan sambil menonton tv, lalu tidur dengan perasaan khawatir memenuhi hatinya.

\/\/\/

Tringg..

Markiee is calling..

Anna baru saja menyelesaikan acara mandi sorenya, saat sedang sibuk mengeringkan rambutnya, handphonenya berbunyi dan menampilkan nama Mark yang menelphonenya.

Dengan sedikit rasa malas Anna mengangkatnya.

"Hallo?"

Sapa Anna dahulu, karena ia sama sekali tak mendengar suara disebrang sana. Anna melihat handphonenya, masih tersambung, lalu kenapa Mark tidak menjawab salamnya? Apa ini hanya kebetulan terpencet?

"Yeoboseo? Hallo?"

Sama, Anna hanya mendengar seperti angin lewat. Anggap saja memang seperti angin.

"Hal..

"Annyeong, chagi! Ini aku Mark, maaf membuatmu menunggu aku bersuara. Bisakah kau menyetel televisimu?"

"Oh? Ne"

Anna menyalakan televisinya, Channel yang diberitahu Mark sudah ia nyalakan.

Terpampang disana, Disebuah panggung, ada Mark dan teman-temannya yang berdiri sambil melihat Mark yang memegang sebuah handphone, Anna berfikir ini adalah acara live dan tidak mungkin Mark sekarang sedang menelphonenya.

"Kau melihatku?"

"Eoh? I-iya aku melihatmu"

"Baiklah, aku akan meloudspakernya, kuharap kau mendengarkanku dan melihat kelayar televisimu"

Anna menurut, ia menghadap televisi, melihat pergerakan Mark juga yang membiarkan handphonenya terdengar oleh semua penonton, lalu Mark memfokuskan pandangannya kesalah satu kamera yang ada dihadapannya.

"Aku tahu kita memang menjalani hubungan berbeda negara, tapi aku tahu bahwa hubungan ini akan terus berjalan dan terjalin seiring aku terus mencintaimu. Cintaku tak pernah berkurang untukmu, setiap detik cintaku selalu bertambah untukmu. Pasti kau pernah berfikir bahwa kita tidak bisa bersama, tapi jika Tuhan berkata, kita ditakdirkan bersama. Selamanya. Aku sangat merindukan senyumanmu, aku juga tahu apa yang kau pikirkan setiap hari, jadi jangan pernah terbesit difikiranmu bahwa aku sudah tak mencintaimu lagi, sejak pertama melihatmu, aku sangat amat yakin bahwa kau adalah jodohku. Yakinlah jika kita akan terus bersama, jaga hatimu untukku, jangan biarkan orang lain memiliki hatimu, siapapun itu. Aku akan setia menjaga hatiku untukmu, jangan takut dan jangan khawatir, aku selalu berada di sisimu. Saranghaeyo, Chagi."

Anna menutup mulutnya seakan tak percaya apa yang baru saja dilihatnya, Mark begitu berani mengungkapkan perasaannya pada Anna didepan jutaan orang, didepan jutaan orang yang tengah menontonnya. Air mata Anna terus mengalir, ia juga bisa mendengar suara tepuk tangan yang riuh dihandphone dan televisinya. Mark terlihat sangat lega dan tersenyum kearah kamera seolah ia sedang menatap Anna.

"Maafkan aku karena aku pernah berfikir untuk pisah denganmu"

Isak Anna mencoba berkata sejelas mungkin agar Mark dapat mendengarnya dengan jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I Have To Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang