Midnight

73 7 0
                                    

Annawa Suzy Lezhs PoV

Uh, rasanya tidurku terlalu nyaman. Hey, jam berapa ini? Kenapa masih gelap?

Saat aku lirik di dinding ternyata sudah pukul 00.12, terakhir aku ingat bahwa aku tertidur di bus, lalu siapa yang mengangkatku sampai kekamar?

Huhh, bodohnya! Tentu saja Mark!

"Euh, makananku!"

Pekikku yang langsung melompat kebawah kasur.

Brakk!!

Aku tak sengaja membanting pintu hingga dua pria yang sedang serius menonton televisi berjingkrak kaget.

"Maaf"

Ucapku menunjukkan ekspresi cengiran khasku.

"Kau membuat jantungku lompat sampai tenggorokan, Suzy!"

Ya, Doong jae memutuskan untuk memanggilku Suzy, sama seperti Mom, Ah aku jadi merindukannya.

"Kenapa terbangun?"

Ucap Mark menghampiriku, lalu mengacak rambutku menjadi bertambah kusut!

"Lapar"

Mark yang nendengar ucapanku hanya menggelengkan kepalanya, memangnya salah jika aku berkata lapar?

"Perutmu seperti karet Anna!"

Aku mengernyit dalam, membuat Mark hanya bisa tertawa kecil.

"Salah?"

Entah kenapa aku masih kesal dengannya, kenapa ya? Padahal hanya masalah kecil, apa jangan-jangan aku akan kedatangan tamu? Yah, you know lah!

"Tidak hanya saja, kami sudah menghabiskannya tadi"

Pletak!

Mark meringis dan Doong jae tertawa terbahak walau dia tak melihat kearahku dan Mark tapi tamparan tanganku pada lengannya terdengar dikupingnya.

"Awsshh, lebih baik kau makan bubur saja agar tenagamu tak lebih dari seorang kuli!"

Aku hanya bisa tertawa kecil lalu beranjak kedapur, melihat dikulkas terdapat bahan apa saja.

"Euhm, kenapa kosong?"

Gumamku melihat kulkas dua pintu itu hanya terisi minuman soda dan air putih dingin serta beberapa buah yang hampir busuk disana.

"Tentu saja, Doong jae mana pernah mengisi kulkas. Memasak saja tak pernah ia lakukan!"

Doong jae yang merasa namnya disebut langsung berteriak 'diam kau Mark!'.

"Lalu aku makan apa?"

Ucapku menutup pintu kulkas, tanpa kusadari Mark juga membungkukkan badannya tadi, jadi saat aku berbalik cengiran diwajahnya terpampang jelas dihadapanku.

"Tteokbokki masih ada, Anna!"

Teriak Doong jae dari ruang tamu.

"Aisshh, tadi kau bilang sudah habis?!"

Lagi, Mark hanya tertawa kecil. Apa yang lucu sih dariku? Aku memang sudah lucu sedari lahir.

"Karena aku tak ingin kau bertambah seperti kuli!"

"Itu urusanku, bukan urusanmu!"

"Jelas saja urusanku, memang siapa yang membeli makanan untukmu dan mengurusmu disini?"

Ishh, menyebalkan!

"Up to you!"

Akupun segera melengah kedalam kamar, sumpah pria jangkung itu malah mengekoriku.

When I Have To Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang