25).Pernikahan

91 6 2
                                    

"Sudah siap, ka?"

Krystal mengehembuskan nafas beratnya, detik-detik pernikahannya akan segera tiba beberapa menit lagi. Ia sudah sangat cantik dengan gaun yang  Hans pilih saat fitting baju beberapa hari yang lalu. Setelah siap, Krystal mengagguk dan keluar dari sebuah tenda rias, karena mereka melakukan outdoor.

Krystal mengaitkan tangannya dengan seorang pria paruh baya yang pasti menggantikan Daddynya yaitu kakak dari Momnya. Awalnya Krystal sempat menolak namun Anna mencoba membujuk kakaknya dan akhirnya berhasil. Sebuah pemandangan di tengah hutan dengan pohon menjulang tinggi serta karpet merah tergelar sepanjang jalannya, nuansa putih menggambarkan pernikahan suci ini, Anna yang memegang sebuah bunga untuk nanti dilemparkan tersenyum sangat senang dibelakang kakaknya, ada beberapa orang yang memegang belakang gaun kakaknya, Momnya memegang sebuah Cincin untuk anaknya dan suami dari anaknya.

Fredy melepaskan kaitan tangan Krystal dan meninggalkannya, Krystal merasa kringat dingin terus menerus memenuhi pelipisnya, ia menaiki tangga yang membantunya menuju tempat altar yang sudah ada calon suaminya beserta pendeta yang tersenyum begitupun Hans, senyumnya tak pernah luput saat melihat Krystal.

Hans membantu Krystal untuk menaiki tangga, beberapa orang yang membantu mengangkat gaun belakang Krystal juga meninggalkan altar.

Setelah benar-benar sudah ada dihadapan Hans, pendeta mulai bertanya pada kedua insan dihadapannya.

"Hans Nichole Khie, apakah anda benar-benar mencintai Avvawa Krystal Lezhs dan bersedia akan terus setia saat suka, duka dan bahagia?"

Hans memantapkan dirinya untuk menjawab.

"Ya, saya bersedia"

Kini giliran pendeta menengok kearah Krystal.

"Avvawa Krystal Lezhs, apakah anda benar-benar mencintai Hans Nichole Khie dan bersedia akan terus setia saat suka, duka dan bahagia?"

"Ya, saya bersedia"

"Saya nyatakan kalian sah menjadi sepasang suami isteri"

Tepuk tangan bergemuruh, Avna memberi benda yang sangat berharga yaitu cincin kedua pasangan.

Hans mengmbilnya dan menautkan kejari manis kiri Krystal begitupun Krystal juga melakukan hal yang sama seperti Hans.

Detik selanjutnya dengan senang hati Hans akan mencium bibir isterinya selama beberapa detik.

Suara tepukan tangan tak berhenti mengisi ditengah hutan, tapi tidak benar-benar hutan.

Hans dan Krystal menghampiri teman sejurusnya saat masih kuliah dulu, setelah sebelumnya telah menerima berbagai ucapan selamat dari tamu undangan.

"Suasananya bagus, sangat indah tempat ini, lebih lagi sedang berawan"

Jaebum melihat kekanan dan kekiri, tamu undangan tak begitu banyak mungkin hanya sekitar 700 ratus orang.

Jaebum menangkap seseorang yang tak asing di matanya. Hyeorin.

"Hey! Ditanya kau malah bengong saja hyung!"

Yugyeom menepuk bahu Jaebum yang berada disebelahnya sedikit keras membuat Jaebum berhenti menatap Hyeorin.

"Kenapa memang?"

Tanyanya.

"Sudah lupakan saja!"

Jaebum hendak menghampiri Hyeorin, namun ditahan oleh yugyeom.

"Ingin kemana, hyung?"

"Ingin mengambil minum"

Yugyeom hanya mendengus kesal, padahal minuman Jaebum masih penuh dan belum disentuhnya dan sekarang ingin mengambil minum lagi.

When I Have To Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang