Aku duduk di hadapan ali karna hanya itu kursi yang kosong.
"Hai,mau pesen apa?"aku heran dengan tingkah ali akhir-akhir ini.kenapa dia tak pernah bersikap dingin lagi pada aku.
"Hai,ntar gue lihat-lihat menu nya dulu"ucap ku mencoba senormal mungkin saat ada di hadapan nya.
Ali menganggukk pertanda ia mengerti,kemudian ali menyerahkan daftar menu kepada ku dengan gugup aku mengambilnya.
Aku melihat-lihat menu yang tersedia di cafe ini,akhirnya aku memutus kan untuk memesan Chicken Teriyaki dan jus mangga.
Aku mengangkat tanganku pertanda aku memanggil pelayan,pelayan datang membawa buku kecil untuk mencatat pesanan ku.
"Mba aku pesen Chicken Teriyaki satu sama jus buah satu"pelayan itu langsung mencatat pesanan ku,dia menganggukkan kepalanya.
"Ada lagi?"ucapnya sopan yang kubalas gelengan kepala,pelayan itu pergi setelah berpamitan.
Aku melirik kearah milla dan Dinda yang sedang menikmati makanan nya,aku tak percaya.
Aku yang saja baru memesan makanan ku sementara kedua sahabat ku sudah makan,aku melihat pesanan Dinda yang menurut ku banyak.
"Loe pada kapan mesen nya kok udah pada makan?"milla dan Dinda berhenti makan,mereka melihat kearah ku.
"Dari tadi,elo sih milih menu nya pake hati"aku mengerucutkan bibir,karna ucapan Dinda.
Aku melihat kearah hp ku,karna tadi sempat bergetar,aku melotot kan mata ku karna saking terkejutnya mendapat kan sms dari nenek sihir itu.
Mereka tak pernah sms atau pun telepon ke pada ku,entahlah mungkin Mereka menganggap ku tak ada.
Aku melihat pesan dari mama tiriku,hampir saja aku tertawa kencang karna melihat isi pesannya.
Dia mengancamku kalau sampai aku pulang aku akan di beri pelajaran,katanya.
Siapa takut coba walaupun aku sendiri mereka bertiga aku tak pernah takut kepada mereka.
Buat apa takut sama nenek sihir,ih gak banget.
"Siapa yang sms"aku mendongak kan kepalaku untuk melihat orang yang mengeluarkan suara itu.
Aku melihatnya dia ali orang yang mengeluarkan suara itu,kini tengah menatapku tajam,eh kenapa sama dia,emang nya aku salah apa sama dia sampai-sampai aku di tatap tajam oleh dia.
"Biasa orang gila"ucapku santai mengalihkan pandangan ku kemana saja agar tak melihat matanya yang sedang menatap ku intens.
"Orang gila sejak kapan bisa sms prill"ucap Dinda dengan tampang polos nya,aku memutar bola mata malas kearah Dinda.
Dinda sebenarnya tahu orang yang ku sebut orang gila itu siapa,tapi kenapa dia pura-pura tak tahu,malah masang tampang polos lagi.
"Au"aku berdecak kesal kearah nya yang di balas cengiran tak jelas nya.
"Siapa yang sms,kalau ditanya jawab yang bener"aku melihat kearah dia,ali kini menatapku lebih tajam,aku menghembuskan napas pelan.
"Mama tiri gue"ucap ku malas.
Pelayan yang tadi mencatat pesanan ku datang dengan nampan berisi pesanan ku.
Dia meletakan makan itu tepat di depan ku,pelayan itu pergi setelah aku mengucap kan kata terimakasih.
Aku memakan makanan ku dengan cepat karna aku tak tahan di tatap tajam oleh mata nya ali.
"Pelan-pelan kalau makan"kkini ali berucap dengan nada yang lebih lembut,yang membuat hatiku merasakan getaran aneh.
Terlambat karna aku tak mendengarkan ucapannya,aku makin mempercepat maka ku karna ingin cepat-cepat pergi dari sini untuk menenangkan jantungku yang tiba-tiba berdetak dengan kencang.
tiba-tiba ada tangan yang menarik makanan ku,aku melihat kearah nya dengan tatapan tajam yang di acuh kan oleh nya.
Dia tiba-tiba menyodorkan makanan ku yang tadi di ambil olehnya denga tangan nya,aku menatap nya heran.
"Buka mulut nya"katanya lemnut dengan perlahan aku membuka mulut ku,dan dia langsung memasukkan makan itu kedalam mulut ku.
"Kalau di suapin aja makan nya pelan-pelan,gue mah apa atuh walau pun makan mau cepet atau pelan hak ada yang merhatiin"dinda berucap dramatis yang membuat kami semua memutar bola mata malas.
"Loe mau ada yang merhatiin"tanya milla ke dinda,dinda mengangguk semangat"noh minta sama si adhtya"ucap milla santai yang mendapat kak ketokkan sendok di kepalanya.
"Loe ada-ada aja sih,gue mah ogah di perhatiin dia mending di perhatiin sana justin bieber,kan justin bieber itu calon pacar gue"aku menatap tajam Dinda,enak aja Dinda ngomong justin bieber calon pacar nya,kan gue yang calon pacarnya.
"Ih enak aja loe,justin kan calon gue"aku menatap tajam kearah Dinda.
"Ih prill loe kan dah punya si ali masih ke gue lah gue mah gak punya siapa-siapa"aku memutar bola mataku kearah nya.
"Eh enak aj-----"ucapan ku terpotong karna orang di depan ku dengan sengaja batuk dengan keras.
Aku melirik kearah Dinda,dia berkata tanpa mengeluarkan suara 'mampus loe'aku menatap nya tajam.
Aku melihat kearah ali dengan heran kenapa dia?kenapa menatapku tajam.
"Guys, gue pulang dulu ya"dia bangkit dari kursinya kemudian berjalan kearah ku,dia menarik tangan ku.
Dan membawa ku pergi setelah menaruh uang di atas meja.
"Ih lepas in gue kan kesini bareng sama milla "aku memberontak dalam genggaman nya,bukannya di lepaskan malah semakin erat dia menggenggam tangan ku.
Dia membawa ku ke mobilnya,dia membuka pintu mobil nya kemudian mendorong ku pelan agar duduk.
Dia kemudian menjalan kan mobil ya dengan kecepatan kencang,aku menutup mataku karna takut.
"Mau kemana sih"tanya ku karna sedari tadi dia hanya diam saja.
"Ih loe gak bisa ngomong apa jangan duem terus dong"aku berteriak ke arah nya.
Dia tiba-tiba memhentikkan mobilnya di pinggir jalan,aku menatapnya dengan takut,dia mendekat kearah ku dan semakin mendekat membuat dengan refleks memundurkan badan ku sampai aku menabrak pintu mobil.
"Loe mau ngapa--"ucapan ku terhenti ketika ia menempelkan bibirnya dengan bibirku,aku menatap nya dengan pandangan terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Masa Kini (End)
RomanceBercerita tentang seorang gadis yang kehidupannya hampir sama dengan cinderella