Prilly pov
Aku terbangun dari tidurku,aku melihat ke seliling nya tidak ada orang sama sekali.
Mungkin belum istirahat makanya milla sama Dinda belum ke sini,,aku bangun dari posisi tidur ku.
Rasa kantuk ku sudah hilang sekarang berganti dengan rasa lapar,aku berjalan keluar dari uks untuk kekantin.
Koridor masih sepi tidak ada siwa maupun siswi yang berlalu lalang seperti biasa,setelah sampai di kantin aku segera memesan makanan.
aku memutuskan untuk menunggu pesanan ku di meja di tengah-tengah kantin,tak lama kemudian pesanan ku datang.aku segera melahap makanan ku.
tiba-tiba terdengar bunyi bel istirahat,tak lama kemudian siwa maupun siswi memasuki kantin,aku kembali lagi dengan makansn ku.
Tiba-tiba kurasakan kursi di sebelahku bergerak aku mengangkat kepala ku untuk melihat orang itu,ia melihat ke arah ku dengan pandangan terkejut sekali gue khawatir.
"Pipi kamu kenapa?"tanya nya.
"Gak,gak papa kok cuma kepentok meja doang tadi"ucapku beralasan aku tak mau memperpanjang masalah.
"Udah di obatin belum"aku mengangguk pelan.
"Udah sama Dinda"kata ku sambil menatap matanya "kamu gak pesen.makanan gitu li,emang kamu gak laper"
"gak,aku gak laper malah aku udah kenyang"aku mengerutkan keningku bingung tak mengerti maksudnya"kenyang gara-gara liat kamu makan lahap banget,kaya gak makan setahun aja kamu"ucapnya seraya mencubit pipiku.
Aku meringis pelan karna tangan ali tak sengaja menekan lebam di pipiku"aduh,maaf aku gak sengaja "ucapnya dengan tatapan bersalah.
"Gak papa"kata ku sambil mengusap wajahnya dengan tangan kanan ku,kulihat dia memejamkan mata nya menikmati apa yang kulakukan.
Ketika aku hendak melepaskan tanganku dari pipinya,kedua tangan nya menahan tangan ku,dia memegang tangan ku erat seaksn takut akan kehilangan tanganku dia mengecup tangan ku.
"Kamu kenapa kok kaya ada masalah gitu"aku bertanya padanya.
Dia membuka matanya dapat ku lihat matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis"aku gak papa kok"ucapnya pelan sambil menatap kearah ku dengan pandangan sendunya.
"Astaga prilly gue cari loe kemana-mana ternyata di sini,loe hampir aja buat gue jantungan tau"Dinda tiba-tiba mengagetkan prilly dengan kemunculannya yang tiba-tiba.
"Hehe maaf tadi gue laper banget makanya gue langsung kekantin sekali lagi maaf ya"aku memberikan cengiran tak jelasku kepada Dinda.
"iya,gak papa kok kita cuma khawatir aja loe kenapa-kenapa"ucap milla.
Dinda dan milla kemudian duduk di depanku.
"Ah mill gue mau pesen dulu loe mau apa?biar sekalian"Dinda bergegas bangun dari duduknya.
"Gue samain aja kaya loe din"ucap milla sambil fokus memain kan hpnya.
Kemudian Dinda melirik ke arah ali"li loe mau gue pesenin sekalian gak?"ali menggelengkan kepalanya tanpa melihat ke arah Dinda.
"Gak,loe aja ntar gue bisa pesen sendiri "Dinda mengangguk kan kepala dan kemudian bergegas pergi ke arah ibu kantin.
"Kamu kenapa gak pesen?"tanya ku kepada ali.
Ali melihat ke arah ku"ntar aja aku mah gampang"ucapnya sambil senyum tapi yang ku lihat senyum itu tak sampai kematanya hanya di bibirnya.
Aku hanya mengangguk kan kepalaku dan mulai memakan makanan ku lagi.
"Ali kita mah nyari kemana-mana eh ada di sini"Teriak adhtya ketika melihat ali yang ada di kantin.
krmudian adhtya dan Kevin melangkah mendekat kearah meja tempat dudukku.
"Berisik loe"ucap Dinda yang baru datang dengan nampan yang beisi makanan pesanan Dinda dan milla.
"Bodo mulut-mulut gue masalah buat loe"ucap adhtya seraya duduk.
"Ya masalah suara loe tuh kaya kaleng rombeng tau gak bikin telinga gue mau pecah dengernya"balas Dinda ketus.
"Apaan sih loe berdua kalo ketemu berantem terus,bisa gak sehari gak berantem"ucap Kevin seraya melihat adhtya dan Dinda yang kini sedang saling melemparkan tatapan tajam.
"Gak"ucap keduanya serempak tanpa mengalihkan tatapan nya.
"Udah sih berantem mulu loe pada,din mana pesenan gue"ucap milla yang akhirnya mengalihkan pandangannya dari hpnya.
"Ini pesenan loe"Dinda menyerahkan satu mangkok baso dan jus alpukat.
Milla menerimanya dan langsung melahap makanannya.
"Vin sana pesenin gue makanan"ucap adhtya santai yanh di balas tatapan tajam dari Kevin.
"Loe fikir gue babu loe apa,main nyuruh-nyuruh aja"adhtya hanya memberikan cengirannya kepada Kevin.
"Kali-kali vin,gue di pesenin loe.kan setiap kekantin gue aja yang pesen"
"Oh jadi loe gsk iklas ya mesenin si Kevin wah parah loe sahabat macem apa yang itung-itung gitu.kali gue jadi loe sih gue mah gak mau temenan sama dia"ucap Dinda santai tanpa mengalihkan tatapannya dari makanan.
Adhtya menggeram kesal kearah Dinda"gue juga ogah ya punya sahabat kaya loe yang bisa nya cuma makan doang. bisa-bisa kalo gue jadi sahabat loe uang jajan gue abis gara-gara traktir loe"
"Bodo lagian siapa juga yang mau di traktir sama loe gak level layaw"
"Udah sih berantem mulu kaya anak kecil rebutan permen"ucap ali "adhtya mendingan sekarang loe pesenin makan gue sama Kevin"lanjutnya.
"Loh kok jadi gue lagi,kenapa gak loe sih?ya elah"adhtya berdiri dengan kasar dan melangkahkan kakinya kearah ibu kantin.
"Prill"panggil ali
Aku langsung mengarahkan pandanganku kepadanya "nanti pulang sekolah bareng aku yah"aku menatap matanya kemudian mengangguk kan kepala.
______________________________________
Hallo semua maaf updetnya lama maklum udah masuk sekolah.
Sekali lagi maaf ya dan sampai jumpa di chapther selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Masa Kini (End)
RomanceBercerita tentang seorang gadis yang kehidupannya hampir sama dengan cinderella