Aku berjalan menuju kekelas dengan milla dan Dinda,entah kenapa hari ini perasaan ku tak enak.
Aku duduk di kursi ku dan di susul milla dan Dinda yang duduk di kursinya masing-masing.
"Kenapa prill?kok muka loe asem banget hari ini"aku mendelik kesal kearah Dinda masih pagi udah bikin mood aku jelek.
"Loe kira gue mangga mentah asem"aku melotott kearahnya yang di balas cengiran tak jelasnya.
"Atu muka loenya sih gak enak di pandang di pagi hari yang cerah ini atur an loe menyambut pagi hari itu dengan senyuman manis bukan kaya gini"cerocosnya.
"Terus gue peduli,udah deh din diem kek, jadi orang tuh jangan nyerocos aja.kuping gue sakit nih denger suara loe"sekarang gantian Dinda yang mendelik kesal.
"Aturan tuh elo bersyukur denger suara gue,secarakan suara gue Bagus banget ya sebelas dua belas lah sama agnes mo"aku dan milla secara serempak memutar kedua mata ku malas,gila Dinda percaya diri sekali.
"Udah deh din gausah nyamain suara loe kaleng rombeng loe sama agnes mo jauh banget perbedaan nya"ucap milla.
"Ah loe kalo di bilanginnya susah,gue tanya loe tau gak pelatih vokal nya agnes mo"aku dan milla secara serempak menggelengkan kepala"mau tau"lanjutnya dan lagi-lagi aku dan milla hanya menganggukkan kepala dengan polos.
"Emang siapa yang ngelatih,loe?"tanya milla
"Yaaaaa pelatihnya lah"ucap Dinda seraya tertawa dengan keras,aku dan milla berpandangan sebentar kemudian kembali lagi melihat kearah Dinda.
" ha. Ha. Ha. Lucu?"tanya aku dan milla serempak yang berhasil membuat Dinda berhenti tertawa.
"Ah loe berdua mah gak asik di ajak becanda ah gue mah ngambek"ucap Dinda kemudian memalingkan wajahnya dari aku dan milla.
"Bodo"ucapku dan milla acuh tak acuh.
"Ih"teriak Dinda kesal aku dan milla hanya tertawa saja.
"Prill kantin yuk"milla berucap setelah berhasil menghentikan tawanya.
"Yuk gue juga laper"ucapku sambil melirik kearah Dinda yang curi-curi pandang kearah aku dan milla.
Aku memberi kode kepada milla dengan mengedipkan mata sebelah kanan.
"Yaudah yuk"aku dan milla berjalan kearah pintu kelas.
"Ih kok gue gak diajak"Dinda memasang wajah kesalnya.
"Kan tadi loe ngambek ngapain juga ngajak orang yang ngambek "milla memberikan tampang polosnya..
"Loe tau gue ngambekkan?"kita berdua mengangguk "loe tau kenapa gak ngebujuk gue supaya gak ngambek lagi"
"Ngapain juga ngebujuk loe,gak ada kerjaan iya gak mill?"milla mengangguk setuju.
"Yaudah kalo gitu gue gak jadi ngambek deh"aku dan milla menatap Dinda dengan senyum mengejek.
"Mana ada ngambek ga jadi.dasar labil"milla berucap.
"Bodo amat loe pada mau ngomong apa terserah yang penting sekarang kita kekantin gue laper tau"
"Kita?"tanyaku dan Dinda menggangguk kan kepala nya,aku memandang milla yang juga sedang memandangku"loe aja kali"ucapku dan milla serempak.
"Ih,bodo amat sekarang gue laper dan loe berdua harus temenin gue kekantin"Dinda menarik tanganku dan milla.
Sesampainya di kantin seperti biasa Dinda bergegas memesan makanannya.
"Prill ali sama csnya mana?"aku mengedikkan bahu, aku juga tak tahu kemana ali hari ini.
Ali tak memberiku kabar bahkan aku tadi pagi telepon saja tak diangkat.
"Gak tau,gue tadi telepon juga gak di angkat"
"mungkin lagi sibuk kali ya prill?"lagi-lagi aku mengedikkan bahuku.
"eh prill si adhtya mana kok tumben tuh anak gak keliatan batang hidungnya"aku memandang dinda jail.
"Cie ada yang kangen nih sama adhtya cie"aku menggoda dinda yang sekarang tengah salah tingkah.
"Apaan sih gue cuma nanya doang kali"katanya salting.
"Sehari gak ketemu berasa satu tahun ya din"tambah milla menggoda dinda yang semakin salting.
"Gak tuh biasa aja"
"Masa?"aku menaikan turun alis ku.
"Au ah gelap"Dinda langsung memakan makanannya.
"Orang terang masa gelap mata loe bermasalah ya"sepertinya milla masih belum puas menggoda Dinda.
"Gak tuh mata gue baik-baik aja"ucap Dinda berpura-pura acuh tak acuh.
"Ah din loe mah munafik tau gak? Kalo ada adhtya loe pura-pura benci sama dia tapi kalo gak ada loe kangen kan?"Dinda melihat kearah ku kesal.
"Ih loe berdua tuh nyebelin banget tau gak,denger ya loe berdua gue tuh gak suka sama adhtya jelas?"Dinda seperti nya kesal.
"Dih emang kapan gue bilang loe suka sama adhtya"Dinda sepertinya menyadari apa yang di ucapkannya tadi salah.
"Ya......pokoknya gue tuh gak suka sama adhtya aja".
~~~~~~~~~~~~
Maaf semuanya telat updet.
Tapi tenang aja kok aku gak bakal telat lagi hehe maaf ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Masa Kini (End)
RomanceBercerita tentang seorang gadis yang kehidupannya hampir sama dengan cinderella