Sekarang aku tangah bersiap-siap untuk pergi ke acara reunian itu.
Aku melihat bayangan ku di cermin tak menyangka gaun yang di pilih milla sesuau dengan keinginan ku tak terlalu repot memakai gaun ini.
Aku suka dengan gaun
ini tidak seperti gaun milla dan Dinda yang menurutku agak sedikit berlebihan.
"Prilly yaampun loe cantik banget"ucap milla yang tiba-tiba masuk kedalam kamarku,ia terlihat begitu cantik dan cocok dengan gaun pilihannya itu.
Memang diantara kita bertiga hanya milla yang mengerti soal fashion berbeda dengan ku yang sedikit cuek terhadap penampilan ku.
"Makasi,loe juga cantik banget"balasku memuji nya.
"Hello semuanya"teriak Dinda dengan heboh,aku dan milla memandang Dinda takjub bagaimana mungkin Dinda yang biasanya paling cuek dengan gayanya sekarang bisa terlihat wow.........cantik
"Din ini loe beneran Dinda kan "tanya milla heboh sementara Dinda hanya
menganggukan kepalanya"ya ampun gue gak nyangka loe bisa cantik juga "Dinda mendelik begitu mendengar ucapan milla barusan.
"Loe udah bikin gue terbang kelangit ketujuh tapi tiba-tiba loe bikin gue jjaruh kedalam jurang yang paling dalam "ucap Dinda kesal.
"Din loe cantik banget tau gak,sumpah cantik"ucapku takjub kepadanya.
"Ah Dinda mah dandan kayak gini juga gara-gara mau ketemu adhtya aja"ucap milla.
"Apaan sih kok malah nyambung ke dia"Dinda berucap seraya duduk di sofa yang ada di kamarku.
"Loe kira gue gak tau kalau loe selama ini kesepian di tinggalin adhtya "milla berucap lagi.
"Udah sih ngapain juga berantem mending kita berangkat sekarang nanti telat loh"aku mencoba melerai nereka.
"Oke sekarang kita berangkat yuk"aku menarik tangan Dinda dan milla keluar dari kamarku.
Berjalan menuju mobil milla yang sudah terparkir rapi di depan rumah ku.
Aku masuk ke kursi penumpang,membiarkan milla dan Dinda duduk bersebelahan.
Mobil milla pun mulai berjalan meninggalkan rumah ku.
~~~~~~
Sekarang aku sudah sampai di tempat acara reunian itu ntah kenapa aku mempunyai firasat yang buruk.
Apa aku akan bertemu dengannya lagi?,apa dia sudah mempunyai penggantiku?.
Aku menghela nafas pasrah apapun yang akan terjadi nanti aku harus bisa menerimanya.
Aku melangkahkan kaki ku memasuki gedung acara ini dengan perasaan ragu.apa aku harus pulang saja.
Tiba-tiba ada yang menggenggam tangan kanan dan kiriku.aku mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa orang yang melakukan nya.
Milla dan Dinda ya mereka berdua yang menggenggam tangan ku milla di sebelah kanan dan Dinda di sebelah kiri.
Mereka berdua memberikan aku senyum semangat.
Kami bertiga memasuki gedung dan kami langsung menerima berbagai tatapan dari semua orang yang
ada di sini.Aku dan kedua sahabatku tidak menghiraukan dan malah tetap melangkah masuk.
Aku mengedarkan pandangan ku,dan pandangan ku berhenti kepada tiga orang yang sedang bercanda tanpa memperdulikan orang yang menatap mereka dengan pandangan memuja.
Aku memberhentikan langkah ku dan otomatis membuat kedua sahabatku ini mengikuti ku.
Aku masih terus memandang mereka,dia kembali setelah lama dia menghilang akhirnya ia kembali tapi,kenapa dia tak mengabariku kalau ia kembali.apakah aku tak penting lagi untuknya.
"Prill itu bukannya ali sama Kevin,adhtya ya?"tanya Dinda.
Aku hanya diam,tak tahu harus apa.harus senang,sedih atau apa aku tak tahu.
Tiba-tiba tiga orang perempuan cantik menghampiri mereka bertiga.salah satu di antara nya langsung mendekat kearah ali dan lansung memeluk tangan ali.
Tiba-tiba aku merasakan dada ku sesek,mata ku memanas.oh jadi ini alasan dia menghilang kenapa aku harus menunggu dia,kalau akhirnya begini.
"bener-bener ya tu cowok minta gue hajar"sepertinya milla melihat apa yang aku lihat.
"udah mending balik aja yuk"ucap dinda dingin,aku melihat kearah dia.
dia tengah menatap kearah adhtya yang sedang di peluk teman perempuan yang sedang memeluk ali.
"tapikan acara nya belum di mulai"ucapku pelan menahan tangisku agar tak keluar,aku tak boleh menangis di sini.aku harus kuat.
"bodo amat"milla bergegas menarik tanganku diikuti oleh dinda yang hanya diam saja.
setelah sampai di parkiran aku langsung naik kemobil milla.
"Gue bilang juga apa prill,seharusnya loe gak nunggu dia.tapi,loe tetep aja nunggu dia jadinya kan ginikan.dia udah sama cewek lain lah loe masih aja nunggu dia"aku menundukan kepalaku ketika merasakan cairan hangat membasahi pipiku.
"gue gak tau kalo jadinya gini mill"ucapku pelan milla menghidupkan mesin mobilnya dan mulai berjalan meninggalkan acara reunian.
°°°°°°
keesokan harinya aku bangun dengan mata bengkak akibat menangis semalaman.
Aku menghela napas lelah,aku tak boleh memikirkan nya lagi aku harus move on.
Kebetulan ini hari minggu lebih baik aku lari pagi saja.
Aku melangkah kan kaki dengan semangat menuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.
Sesudah gosok gigi aku mengganti baju ku.
Setelah merasa cukup aku keluar dari kamarku dan bergegas pergi ketaman dekat rumah ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Masa Kini (End)
RomantizmBercerita tentang seorang gadis yang kehidupannya hampir sama dengan cinderella