-SELESAI-
Akankah mereka bisa mengatasi permasalahan kehidupan dan percintaan mereka ?
Dimana perasaan bisa berubah seiring berjalannya waktu dan dimana perasaan itu tidak bisa berubah karena kamu begitu mencintai nya.
Apa yang akan mereka pilih?
Sudah berhari, bahkan berbulan Sakura dan Naruto mempersiapkan acara pernikahan mereka, kini sudah waktunya mereka bersiap untuk mengucapkan janji suci untuk selamanya di atas pelaminan. Kini Sakura di rias oleh Kushina dan Mikoto, rambut indahnya yang di sanggul dan ditambah jepitan berbentuk bunga Sakura.
Kimono putih yang telah dirancang dam dibuat oleh calon ibu mertuanya yaitu Kushina. Juga betapa cantiknya wajah Sakura dengan Make up yang Natural, membuat siapapun akan jatuh cinta, terutama Naruto. Pria itu selalu dan akan jatuh cinta pada gadis musim semi tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cantik sekali menantu ku ini, pantas anakku sangat mencintaimu sayang." puji Kushina.
Sakura berdiri dan memandang dirinya di cermin, kemudian ia tersenyum dengan pipi yang merona, Sakura sangat gugup dan bahagia di waktu yang bersamaan.
"Kushina kau juga harus merias Hinata ya ?" tanya Mikoto.
Kushina mengangguk mantap, "tentu!" jawabnya.
Mikoto tersenyum, dasar Kushina. Itu membuktikan bahwa Naruto memiliki sifat yang sama pada ibunya, tapi jika dipikir-pikir Sakura pun mirip. Ia pun terkekeh melihat keluarga Uzumaki tersebut, berharap Sasuke akan cepat menikahi Hinata.
"Kau sangat cantik Sakura," puji Mikoto.
Sakura tersenyum, "terima kasih bibi, telah membantuku. Aku juga akan membantu Hinata nanti," ucap Sakura tersenyum.
Ada hal yang mengganjal memenuhi kepala Sakura, keluarganya memang sudah menyetujui pernikahan Sakura. Tapi rasanya mustahil mengingat orang tua Sakura tinggal sangat jauh darinya.
"Apa yang kau khawatir kan sayang?" tanya Kushina.
"Tidak ada Kaasan, aku hanya gugup," jawab Sakura.
Kushina memeluk Sakura. Kushina tau apa yang ada dipikiran menantunya tersebut.
"Semua akan baik-baik saja sayang. Jangan khawatir, semua sayang padamu," ucap Kushina menenangkan.
Sakura mengangguk, betapa beruntung nya Naruto memiliki keluarga yang dekat dengannya. Tidak ini bukan saatnya menangis. Ini adalah hari bahagia Sakura.
"Bersiaplah sayang. Hari bahagia mu telah tiba," ucap Kushina tersenyum.
*****
Di ruang mempelai pria, ada seorang ayah yang sedang memberi wejangan pada anaknya.
"Bagaimana? Jangan gugup. Kau harus menjaganya Naruto," ucap Minato.
"Aku tahu. Aku akan menjaganya sampai aku mati. Aku hanya takut-" ucap Naruto.
Minato menepuk pundak Naruto, "kau itu pria jangan takut akan apapun. Cukup menjadi Naruto yang orang lain kenal,"