Prolog

41.4K 985 44
                                    

Aku adalah gadis yang bodoh?
Kenapa karena aku tetap bertahan demi cinta yang jelas tidak dapat aku miliki.
Tapi aku tidak peduli itu, aku akan selalu bertahan dan berjuang demi cinta pertamaku....

~Amelia Claraputri~
.
.
.
.

------------------------------------------------------------------


Amel's POV

Aku melihat seorang anak laki-laki yang sedang menolong seekor anak kucing. Wow aku sangat kagum dengan kebaikannya baru pertama kali aku melihat ada anak laki-laki yang begitu peduli terhadap kucing. Tanpa aku sadari ternyata laki-laki itu mengenakan seragam sekolah yang sama. Wah, aku satu sekolah dengannya. Apa aku bisa mengenalnya lebih dekat. Wajahnya selalu saja terbayang di benakku padahal aku baru saja bertemu dengannya dan aku belum terlalu mengetahui tentangnya. Tapi apakah ini yang dinamakan sebagai cinta pandangan pertama?

Author's POV

Hari ini Amel pulang sekolah lebih cepat dan dia memilih jalan yang lebih jauh agar tidak cepat sampai kerumahnya. Karena dia tau di rumah pasti tidak ada siapa-siapa dan itu pasti sangat membosankan dengan keadaan rumah yang begitu sepi. Jadi dia memilih memutar jalan agar tidak cepat sampai kerumah. Saat di perjalanan pulang dia tidak sengaja bertemu dengan seorang anak laki-laki didekat lapangan yang biasa digunakan teman-temannya bermain bola.

"Pus....pus....pus... Kamu kenapa terlihat begitu lesu sekali, dan badan mu sangat kurus. Kamu lapar? Ini makanlah sosisku ini." kata anak laki-laki itu sambil menyodorkan sosis yang ada ditangannya.

Melihat itu semua Amel sangat kagum karena dia jarang sekali menemui anak laki-laki yang peduli dengan kucing biasanya anak laki-laki seumurannya hanya sibuk menggombali anak perempuan. Saat Amel memperhatikan anak laki-laki itu, Amel baru menyadari bahwa mereka satu sekolah. Betapa senangnya hati Amel karena dia berfikir pasti bisa bertemu dengan anak laki-laki itu lagi. Sesampainya di rumah Amel hanya senyam senyum sendiri dan dia sangat penasaran apakah dia bisa bertemu dengan anak laki-laki itu lagi.

Amel's POV

Keesokan harinya saat sampai di sekolah aku bercerita banyak tentang anak laki-laki yang aku temui sewaktu pulang sekolah kemaren kepada Tasya teman sebangku ku. Tasya dengan cermat mendengarkan ceritaku. Dan dia tidak pernah bosan mendengar ocehan ku setiap hariannya, melainkan dia begitu semangat mendengar semua cerita ku. Dan aku juga bercerita kepada Tasya bahwa aku sangat ingin bertemu dengan anak laki-laki itu lagi. Ah bukan hanya bertemu tapi bisa mengenal dan menjadi temannya. Walaupun aku begitu dekat dengan Tasya tidak semua yang aku ceritakan kepada Tasya. Salah satunya bahwa aku benar-benar tertarik kepada anak laki-laki itu dan aku menganggap ketertarikanku adalah sebuah rasa cinta. Ya cinta padangan pertamaku. Lucu memang kenal saja belum tapi aku sudah memutuskan untuk jatuh cinta kepada anak laki-laki yang bahkan aku tidak tau siapa dia.

Author's POV

Sudah 6 bulan lamanya Amel mencari tahu tentang anak laki-laki yang tidak sengaja iya temui dulu dan yang membuat Amel begitu tertarik bahkan menyukainya, namun mungkin Tuhan berkehendak lain hingga sekarang Amel belum mengetahui siapa nama anak laki-laki itu dan selama dia di sekolah pun dia belum pernah bertemu atau tidak sengaja berpapasan dengannya. Amel sangat yakin bahwa seragam yang digunakannya waktu itu merupakan seragam yang sama dengan sekolahnya. Tapi Amel tidak pernah menyerah mencari tau siapa anak laki-laki itu.
Hingga saat kelulusan pun Amel belum mengetahui siapa nama anak laki-laki itu. Tapi Amel tetap saja yakin dia pasti bisa bertemu lagi dengan anak laki-laki yang begitu ia kagumi karena hanya menolong seekor anak kucing.

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan (COMPLETED {MASA REVISI})Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang