Chapter 2

17.2K 564 28
                                    

Everything about you
-
-
-

Amel's POV

Aku menyadari bahwa orang yang aku sukai ternyata menyukai sahabatku. Jujur saja aku merasa takut kalau Tasya juga menyukai Vergi. Tapi apa boleh buat aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa terdiam karena aku sudah tahu bahwa cinta ku ini hanya bertepuk sebelah tangan.
Dan bagiku memang seharusnya aku mencintainya didalam keheningan hati saja tidak harus ku keluarkan kekeramai dunia ini. Apa sekaranglah harusnya aku menyerah dengan kegilaan ku terhadap first love ku ini. Tiba-tiba semangatku menghilang. Aku seperti kehilangan sesuatu yang begitu berharga. Aku mengaku aku mulai menyerah. Seketika terlitas pertanya di otakku,

"Apakah mereka berdua memiliki hubungan spesial yang tidak aku ketahui" pikirku kepada diri sendiri.

Bel masuk pun berbunyi.

"Tasya pulang sekolah kamu bisa mampir kerumah aku ga? ada yang mau aku bicarakan penting!" Aku berbisik di telinga Tasya agar Vergi tidak mengetahui itu.

"emmm,,, gimana ya aku udah ada janji sama Vergi mau jalan. Tapi gak papa lah aku mampir kerumah kamu dulu sebentar" Jawab Tasya.

Sontak aku tidak percaya nanti dia akan jalan bersama Vergi. Ah seharusnya aku ikut mereka kekantin pagi tadi agar tau apa yang bicarakan. AndBoom! Aku menyesal tidak kekantin. Dan aku tidak mengetahui apa hubungan Tasya dan Vergi sebenarnya. Aku semakin curiga bahwa mereka berdua memang memiliki hubungan spesial tanpa sepengetahuanku.

"It's oke I'm Verry strong" Kataku dengan nada yang sangat pelan.

"Apa?? coba ulangi yang kamu ucapin tadi" Kata Tasya yang mendengar ucapanku tadi.

"hah?? aku gak ngomong apa-apa ngomong Tasya" Jawabku mengelak.

"Oh, iya kamu jangan marah ya aku jalan sama Vergi. Aku tau kamu sukakan sama Vergi ?" kata Tasya sambil memegang tanganku.

"aku aku...."

Ah tidak, apa Tasya mengetahui perasaan ku kepada Vergi. Apa yang harus aku katakan sekarang. Matilah aku karena aku tidak ingin ada kesalahpahaman antara aku dan sehabatku. Atau bahkan malah membuat aku tambah jauh dari Vergi.

"Apa ini pertanda bahwa sebenarnya Tasya mengetahui perasaanku terhadap Vergi." kataku dalam hati.

"Oh Tuha, bagaimana ini" kataku dalam Hati lagi yang sangat kebingungan.

Dan tiba-tiba......
"Assalamuallaikum wr.wb" Kata Bu Mira.

"buka halaman 59 lalu baca sampai halaman 60. Pahami dan dimengerti setelah itu kita latihan soal-soal" Seru Bu Mira.

Untunglah penyelamatku datang, Bu Mira datang dan aku tidak perlu menjawab pertanyaan dari Tasya. Thanks Bu Mira kaulah penyelamat ku. Karena aku yakin dia akan menanyakan pertanyaan dari A sampai Z. Serinci mungkin dia akan bertanya tentang perasaanku kepada Vergi. Aku tidak ingin Tasya mengetahui perasaanku terhadap Vergi karena aku tidak ingin terjadi kesalahpahaman antara aku dan Tasya. Sahabatku yang disukai oleh seseorang yang aku cintai. Aku tidak ingin terjadinya suatu perselisihan antara kami semua, termasuk Vergi. Aku tidak ingin dia lebih jauh lagi dariku. Karena sekarang semangat ku sudah hampir memudar untuk menggapai first loveku. Dan jika terjadi kesalahpahaman mungkin akan ribet urusannya.

"sebaiknya aku melupaka kegilaan ku terhadap first love ini karena ini semua hanya membuat dia semakin jauh dari ku." Kataku dalam hati dan lagi-lagu mulai patah semangat.

Aku hanya melamun memikir kan apa sebenarnya hubungan Tasya dan Vergi. Sesekali Amel menyadari aku yang selalu melamun dan lagi-lagi aku mengelak bahwa aku hanya memikirkan sesuatu yang tidak penting. Apa tidak penting? Bagiku ini sangat penting. Aku tidak tahu menahu tentang hubungan Vergi dan Tasya selama ini padahal Tasya sahabatku.

"Ngelamun mulu." Seru Satria

"Ga, cuman lagi mikir aja." Jawab ku singkat.

"Tasya lagi ketoilet. Kamu jujur aja deh pasti mikirin hubungan Tasya sama Vergi kan?" Seru Satria lagi.

"Sok tau." Kataku sambil melemparkan kertas karena Satria berbicara itu sangat kencang bisa-bisa terdengar oleh Vergi.

Lalu Satria hanya senyum cekikikan melihat aku yang sangat kesal karena ucapannya. Satria sangat peka terhadap pikiranku padahal aku dan Satria tidak terlalu dekat dia juga tidak sengaja membuka buku dairyku karena kesalahanku sendiri yang meletakkannya sebarangan. Ah sudahlah itu tidak penting. Yang penting aku harus mengetahui hubungan Tasya dan Vergi yang sebenarnya.

Author's POV

Hampir jam istirahat tiba Amel masih saja terdiam memikirkan hubungan Tasya dan Vergi. Itu sangat menggangu konsentrasinya dan membuatnya tidak fokus.

"TET TET TET!!!"
Bel istirahat berbunyi Amel langsung mengajak Tasya kekantin sebelum keduluan Vergi. Dan setibanya di Kantin,

"Tasya, nanti kerumah aku deh bentar aja. Soalnya ada yang mau aku tanyain. Penting" Kata Amel sambil meletakan makanannya diatas meja Kantin.

"Penting banget ya? Tapi aku udah ada janji sama Vergi gimana dong mel? Atau abis aku jalan sama Vergi aja gimana mel?" Jawab Tasya sambil meminum Teh es nya.

"Bentar doang ini kok. Ayolah bentar aja deh. Terus juga emang janji sama Vergi ga bisa di delay dulu aja ? Masalahnya ini tu Emergency banget." Kata Amel dengan nada sedikit tinggi karena ia kesal sahabatnya seperti lebih memilih bertemu dengan Vergi.

Karena nada tinggi yang Amel buat Tasyapun merasa sedikit bersalah dan dia pun mengiyakan ajakan Amel untuk kerumahnya.

"Iya deh Mel aku kerumah kamu. Terus kamu ga usah kesel gitu kan aku udah jelasin aku itu...." Kata-kata Tasya terpotong karena Vergi tiba-tiba datang.

"Udah di Kantin? Kok ga ngajak?" Tanyanya.

Amel dan Tasya hanya saling bertatapan lalu,

"Tadi itu aku ngajakin si Tasya ketoilet dulu terus langsung ke kantin deh." Elak Amel agar Vergi tidak curiga bahwa sebenarnya dia memaksa Tasya pergi kerumahnya agar Amel mengetahui hubungan mereka berdua sebenarnya apa.

"Yaudah ya aku mau balik ke kelas duluan." Kata Amel canggung.

"Lah ko ini seblak belum kamu abisin lo Mel, kok kekelas duluan jam istirahat masih 15 menit lagi juga." Teriak Tasya dan tidak digubris Amel karena Amel takut Vergi mengetahui bahwa dia memaksa Tasya untuk pergi kerumahnya.

------------------------------------------------------------------
Yakinlah semua akan baik-baik saja. Jangan berpikir yang tidak perlu agar semua selalu baik-baik saja.
------------------------------------------------------------------

Nah ini Satria Gaes

Satria Putrateman sekelas Amel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satria Putra
teman sekelas Amel

.

.

.

Author lagi gak ada inspirasi._
BTW jangan lupa deh vote dan commentnya jangan jadi pembaca pasiff-' karena vote dan commen kalian sangat membantu memberi semangat Author ^-^
Jangan lupa follow author ya

ptridwlestri

DAN SEKIAN TERIMAKASIH :))

Revisi on 22.03 WIB
11/02/2020

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan (COMPLETED {MASA REVISI})Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang