Chapter 6

11.4K 307 16
                                    

" Apa ini waktunya aku menyerah. Menyerah dengan kebodohan yang aku buat. Meninggalkan luka yang aku ciptakan sendiri. Aku mulai lelah dan tidak percaya dengan harapanku. "

-
-
-
-
Amel Claraputri

------------------------------------------------------------------

Tasya's POV

Hari ini aku berangkat lebih awal. Karena aku ingin menemui Amel agar kesalahan paham ini segera selesai. Aku tidak ingin dia memikirkan yang tidak-tidak tentang hubunganku dan Rio. Namun sesaat sampai di sekolah aku tidak melihat keberadaan Amel. Pikirku dia sendang berada dikantin untuk menghindariku ternyata aku salah.

"Sya ini tolong taruhin di atas meja guru ya."
Kata Silvi sambil menyodorkan sepucuk surat ke arahku.

Aku terdiam sejenak dan mengecek nama siapa yang ada disurat itu.
"Amelia Claraputri" aku membaca sambil terbelalak kaget.

Setelah aku meletakkan surat itu aku langsung kembali ke meja Silvi untuk memastikan kenapa Amel tidak masuk hari ini. Apa Amel semarah itu padaku sampai - sampai dia tidak masuk sekolah hari ini.

"Itu surat Amel? Terus kenapa dia ga masuk Sil?" Aku sangat yakin Silvi pasti bingung kenapa aku bertanya seperti itu.

"Lah ko kamu ga tau? Tadi pagi pas aku lewat depan rumah dia nitip itu surat katanya lagi ga sehat. Iya si, soalnya mukanya pucet banget" jelas Silvi.

"Oh gitu ya. Iya aku ga tau soalnya hp aku rusak jadi ga bisa kontekan sama dia." Kataku berbohong.

Aku tidak yakin Amel akan memaafkan aku dan Rio. Bahkan sepertinya Amel tidak masuk sekolah karena memang malas bertemu denganku. Aku tidak ingin kehilangan sosok sahabat seperti Amel. Sepulang sekolah aku harus ke rumahnya dan Rio harus meminta maaf kepada Amel.

Amel's POV

Aku kecewa.
Aku terluka.
Aku sakit.
Dan itu karena ulahku sendiri.
:)

Kepalaku terasa pusing. Dan aku sangat malas untuk masuk sekolah hari ini. Ya lebih baik aku membolos untuk hari ini. Dan lagi pula aku juga tidak ingin bertemu dua sejoli itu. Cukup untuk kemaren saja aku tertusuk oleh fakta yang menyakitkan dan terluka karena ekspetasi harapan semu yang ku buat.

"Silvi, aku nitip surat ya. Soalnya lagi ga enak badan" ucapku sambil menyodorkan surat izin.

"Oke. Cepat sembuh ya Mel"

Silvi pun berlalu pergi. Aku yakin Tasya pasti bingung kenapa aku tidak metitipkan surat padanya. Untuk hari aku tidak ingin bertemu siapa - siapa.

( Suara musik terdengar ° ~ ° ~ 🎶 )

🎶
Cukup tau tanam dalam diri
Tak usah ku dekatimu lagi
Ku tak mau lagi tak mau lagi
Bersamamu kasih

🎶
Cukup tau tanam dalam diri
Tak usah ku ganggu kamu lagi
Ku tak mau lagi tak mau lagi

Rizky Febian - Cukup Tau

Aku ingin sekali menyerah dengan perasaan. Namun perjuanganku sudah sejauh ini. Lagi pula mungkin tidak ada salahnya aku bertahan sampai sekarang. Tapi kalo dipikir-pikir aku memang sangat bodoh. Ah sudahlah aku ingin beristirahat aku lelah. Lelah dengan drama cinta pertama yang terlalu rumit. Dengan kisah perasaan yang bertepuk sebelah tangan.

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan (COMPLETED {MASA REVISI})Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang