Bukan Egois aku hanya tidak ingin persahabatanku rusak
hanya itu saja.Amanda Tasya
-
-
-
-
--------------------------------------------------------------
Tasya's POV
Betapa kagetnya aku ketika keluar dari dapur. Di ruang tamu hanya ada Vergi. Dan dimana Amel?
"Mana Amel??" Tanyaku dengan nada sedikit tinggi.
"Kamu bicara apa sama dia, kenapa dia pulang tanpa bilang padaku!" Kataku yang mulai marah. Karena aku merasa Vergi pasti berbicara sesuatu kepada Amel.
"Aku tidak berbicara apa-apa denganya" jawab Vergi.
"Kalo sampai dia mebenciku gara-gara kamu, aku ga bakalan maafin kamu!" Kataku masuk kekamar ku dan menguci pintu kamarku.
"Tapi Tas..." perkataan Vergi tidak ku hirau kan. Aku tidak ingin Amel membenciku karena dia sahabatku.
"Tasya maafin aku, aku ga mau kamu jauhin aku," Kata Vergi sambil menggedor-gedor pintu kamarku.
"Kamu harus minta maaf sama Amel! Setelah itu aku akan memaafkanmu!" Teriakku,
Aku menjadi tambah berfikir ingin menjauhi sosok laki-laki yang disukai sahabatku itu. Sebelumnya aku dan Vergi memang sangat dekat namun saat kami masuk SMP dia tidak memilih SMP yang sama denganku. Dan dulu aku adalah anak yang sangat sulit bergaul hingga akhirnya Amel mengajaku bicara dan mau menjadi temanku. aku hanya tidak ingin kehilangan sosok sahabat seperti Amel hanya karena seorang Vergi.
Author's POV
Saat sampai didepan rumahnya Amel masih terdiam kaku. Satria pun bingung ada apa dengan Amel sebenarnya. Namun saat ditanya kenapa Amel lagi-lagi mengelak dan tidak mau jujur. Satria merasa ini ada hubungannya dengan Vergi laki-laki yang sangat disukai Amel.
"Mel, bentar." Ucap Satria yang membuat Amel menghentikan langkahnya.
"Serius aku gapapa!" Bentak Amel yang kesal dengan Satria yang selalu bertanya dia baik-baik saja atau tidak
"Pasti Vergikan? jujur aja deh. Ga mungkin kamu ga kenapa-kenapa apalagi kalo cuman kena debu ko sampai sekarang masih sebab aja itu mata." Kata Satria menahan Amel yang ingin masuk dalam rumah.
"Kamu bisa ga si ga usah ikut campur urusan orang. makasih atas tumpangan dan rasa kepo kamu yang terlalu berlebihan itu. Dan satu ga selalu dan melulu Vergi yang jadi alesan aku kaya gini." bentak Amel pada Satria.
Amel pun langsung masuk kedalam rumah tanpa mempersilahkan masuk Satria dia langsung menutup pintu rumahnya dengan kasar. Perasaan Amel sedang tidak baik dan dia sangat tidak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan sok peduli Satria terhadapnya.
Vergi's POV
Aku berlari menjauh dari rumah Tasya hanya untuk mengejar perempuan yang membuat rengang hubunganku dengan Tasya. Ah kalo bukan karena Tasya aku tidak akan mengejarnya. Saat aku sampai didepan rumahnya aku sangat ragu untuk mengetuk pintu rumahnya karena aku tahu kondisi dia sekarang sangat marah padaku. Tapi jika aku tidak meminta maaf padanya Tasya tidak akan pernah seperti dulu lagi padaku.
"Amel??" Seruku di depan rumahnya berharap dia mau memaafkanku.
Dari luar aku mendengar langkah kaki. Ya, dia pasti membukakan pintu maafnya untuk ku, aku yakin itu. Tapi pada kenyataannya tidak ada yang membuka pintu rumahnya itu. Aku mencoba memanggil Amel sekali lagi.
"Amel?" Teriakku. namun tidak ada jawaban sama sekali.
"Amel aku cuman mau minta maaf. Tolong jangan memperumit semuanya. Aku tidak ingin Tasya semakin menjauhiku." Teriakku lagi. Dan terdengar seseorang yang akan membuka pintu.
Dan lagi pintu itu tidak jadi dibuka. Aku merasa sangat kesal apakah seribet itu untuk membuka pintu. Apakah serumit ini meminta maaf hanya karena perkataan ku dirumah Tasya tadi. Toh kan tidak ada salahnya aku minta tolong padanya dan dia juga adalah sahabat dari Tasya.
Author's POV
Amel terlihat sangat ragu untuk membuka pintu rumahnya. Dia masih merasa sangat kesal pada Vergi. Jangankan kesal mungkin saat ini Amel merasakan sakit yang begitu dalam. Orang yang dia anggap sebagai cinta pertamanya tidak pernah sama sekali peduli padanya.
"Sudahlah dia meminta maaf bukan atas keinginannya hanya karena dia terpaksa agar Tasya tidak marah padanya." Kata Amel mengurungkan niatnya untuk membuka pintu dan kembali masuk kekamarnya.
Dan sebaliknya Vergi masih menunggu permintaan maafnya diterima oleh Amel. Namun pintu rumah Amel sampai sekarang belum dibuka juga. Padahal Vergi tau pasti Amel ada didalam rumah.
"Sudahlah mungkin besok saja. Dari pada aku disini sampai malam" Vergi pun pergi dari rumah Amel.
Saat itu juga, "Vergi !!!" Suara seseorang yang sangat Familiar didengarnya.
"Kamu tu harusnya sadar diri lah sedikit. Amel itu suka sama kamu, tapi apa kamu ga pernah peduli sama dia!" teriak suara itu lagi.
"Kamu itu ga usah ikut campur kalo ga tau apa-apa." Sahut Vergi menjawab orang itu yang tidak lain adalah Satria.
"Kamu kalo suka sama Amel deketin lah ga usah nyalahin aku segala kaya gini." Timpalnya lagi.
"Aku cuman mau ngasih tau kalo kamu ga suka sama Amel ga usah sampai bikin dia nangis kek gitu."
Satria dan Vergi hampir saja terlibat pertengkaran untung saat itu juga Tasya datang. "Apa yang kalian lakukan. Stop ga" Teriaknya agar tidak terjadinya baku hantam antara teman sekelasnya dan Vergi.
"Ga ngapa-ngapain ko Tas." Kata Vergi sambil tersenyum agar Tasya tidak curiga bahwa dia Satria bertengkar hanya karena Amel.
"Iya, Tadi cuman mau tos sama Vergi. Vergi aku pulang dulu. Tas aku duluan." Satria berlalu pergi meninggalkan Kedua orang yang menurutnya sering kali membuat Amel Galau.
"Oh Iya, Hati-hati." Tungkas Tasya.
Setelah Satria pergi Tasya langsung bertanya apakah Vergi berhasil meminta maaf kepada Sahabatnya.
"Gimana Si Amel? Udah minta maafkan?" Tanya nya.
Vergi terdiam karena bingung ingin menjawab apa,
"Kenapa diam? Amel masih marah?" Tanya nya lagi.
Vergi masih sangat bingung dia tidak tau ingin menjawab apa.
"Pasti ga dimaafinkan? kamu bicara apa si sampai dia marah banget. Pokoknya aku ga akan mau ketemu kamu sebelum kamu selesain masalah kamu sama Amel." Tasya pergi menjauh dari Vergi. Dia tidak memperdulikan teriakan Vergi menyebut - nyebut namanya.
"Ini semua gara-gara Amel!!!" serunya menyalahkan Amel.
------------------------------------------------------------------
Jangan hanya karena sosok laki-laki hubungan kita menjadi renggang, sahabat.~Tasya
------------------------------------------------------------------
Tasya itu cewe blasteran tinggi putih rambut panjang warna pirang intinya gitu deh
.
.
.
.
.
.CUMAN MAU NGASIH TAU JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN^-^
SEKIAN TERIMAKASIH
Follow juga ptridwlestriRevisi on 11.06 WIB
14/02/2020
![](https://img.wattpad.com/cover/76846875-288-k828806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan (COMPLETED {MASA REVISI})
RomanceCinta itu hadir untuk dirasakan. Cinta tidak mengenal batas. Bisa datang kapanpun dan pada siapa pun. Cinta hadir memenuhi setiap kesepian jiwa. Dirasakan dalam hati. Dengan cinta akan tercipta kedamaian dalam sebuah harmoni cinta. Namun cinta bukan...