Author's POV
"BRUKKK!"
Semua orang mendekati perempuan yang sudah tidak sadarkan diri di dekat lampu yang tadinya hijau sekarang sudah berubah menjadi merah lagi. Dikepala perempuan itu mengeluarkan banyak darah. Dia pun langsung dilarikan kerumah sakit terdekat.Satria yang sedang berjalan tidak sengaja melihat kerumunan di dekat lampu merah.
"Ada apa ini?"
"Amell!!!! Tolong saya mengenal dia. Bantu saya membawanya kerumah sakit sekarang juga." Ucap nya dengan panik.Saat dirumah sakit tiba-tiba handphone Amel berbunyi dan itu panggilan dari Vergi. Satria sangat kesal dan langsung mematikan handphone milik Amel.
"Seharusnya lo ga usah pernah muncul dikehidupan Amel brengsek!" Ucap Satria sambil mematikan Handphone Amel.
Dilain sisi Vergi sangat merasa bersalah. Amel sengaja mematikan telfonnya. Didalam hatinya apakah Amel sekarang benar-benar membencinya.
"Kenapa? Amel masih marah sama kamu?" Ucap Daffa.
"Jangankan Marah, Amel aja ga bisa dihubungin dan hari ini Tasya bakalan Pergi." Jawab Vergi.
"Aku mau ke rumah sakit dulu. Kata nenek disana ada dokter yang biasa membuatkan resep obat nenek. Jadi nenek mau nitip obat dulu sebelum aku pulang ke Jakarta nanti."
Ucapan dari Daffa tidak ada jawaban dari Vergi yang masih kalang kabut karena Amel yang tidak bisa dihubungi dan Tasya yang akan pergi.Saat dirumah sakit Daffa tidak sengaja melihat ada korban tabrakan yang baru saja sampai.
"Seperti familliar" Ucapnya.
"ITU AMELL!!!!" Teriaknya lagi."KRINGGG!!!!!"
Suara Telfon rumah Tasya Berbunyi. Tapi dia hanya mengabaikan karena menurutnya itu hanyalah Vergi yang ingin menghalanginya pergi.Tasya's POV
"Hari ini hari terakhir aku berada ditempat yang mempertemukan aku dan sahabatku dan mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi." kataku berbicara pada diri sendiri. Aku hanya terduduk kaku menunggu Mobil yang akan mengantarkanku tempat yang Vergi tidak akan bisa mecariku lagi. Mobil yang aku tunggu akhirnya datang.
"Tasya, tunggu jangan pergi." seru suara yang sangat aku kenal. Aku terdiam dan keluar dari Travel.
"Jangan pernah pergi." katanya lagi.
"Amel, Amel membutuhkan kamu. Dia saat ingin menyusul kerumah kamu, dia ditabrak oleh mobil dan Amel sekarang sedang dilarikan kerumah sakit." Kata Daffa menjelaskan semua yang telah terjadi. Aku sangat kaget kenapa Amel senekat ini. Apa ini juga skenario dari cerita Vergi. Ah tidak ada waktu untuk berfikir lebih baik aku segara kerumah sakit menemui sahabatku.
Amel's POV
Aku langsung berjalan menuju rumah Tasya. Aku begitu tergesa-gesa karena tidak memperhatikan jalanku.
"BRUKKKKK"
Suara mobil yang baru saja menabrak seseorang. Semua orang mendekatiku, aku tidak tau apa yang terjadi. Aku mengingat kejadian Ayah yang meninggal karena ditabrak oleh Orang Tua Satria. Dan tiba-tiba aku tidak sadarkan diri lagi.Aku membuka mataku bagaikan orang yang baru saja lahir didunia. Siapa aku?dimana aku? Dan untuk apa aku disini?. Semua pertanyaan itu aku lontarkan didalam hati. Saat ada seseorang yang melihatku menggerakan jari-jariku dia langsung masuk keruang yang entah ini ruangan apa.
"Amel apa kau baik-baik saja?" Kata seorang laki-laki yang tidak aku kenali.
"Amel? Siapa Amel? Dan siapa aku?" Kata ku kebingungan.
![](https://img.wattpad.com/cover/76846875-288-k828806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan (COMPLETED {MASA REVISI})
RomanceCinta itu hadir untuk dirasakan. Cinta tidak mengenal batas. Bisa datang kapanpun dan pada siapa pun. Cinta hadir memenuhi setiap kesepian jiwa. Dirasakan dalam hati. Dengan cinta akan tercipta kedamaian dalam sebuah harmoni cinta. Namun cinta bukan...