Amel's POV
Saat diperjalanan pulang aku sangat merasa canggung. Binggung apa yang ingin aku lakukan.
"Maaf sebelumnya, sejak kapan suka Vergi? jarang loh ada yang suka sama dia" katanya memecah keheningan.
"Lumayan lama." Jawab ku singkat
Setelah itu kecanggungan itu muncul lagi.
"Kalo boleh tau kenapa bisa suka? kalo ga boleh juga gapapa." .
pertanyaan yang sangat membuat aku semakin canggung tapi mungkin Daffa bertanya seperti itu karena ingin mengenalku lebih dekat agar rencana pacar pura-pura adiknya itu berhasil.
"Entahlah, tapi aku kagum dengan Vergi. Mungkin gara-gara itu." Ucap ku singkat.
"kagum?"
"iya kagum, waktu beberapa tahun lalu aku pulang sekolah dan tidak sengaja bertemu nya."
"Beberapa tahun lalu?" Tanya nya bingung.
"Udah sampai sini aja, Terimakasih tumpangannya" Kataku turun dari mobilnya. Aku sengaja turun didepan komplek karena tidak ingin menjawab pertanyaan lainnya.
"Tapi rumah kamu masih lumayan jauh"
"Aku mau mampir ke Alfamaret dulu, Terimakasih ya."
Ujarku berlalu pergi sambil tersenyum tipis.Hari yang sangat melelahkan, tidak berbeda jauh dengan hari lainnya. Sebelum aku menghela nafas lega, terlihat seseorang yang sangat aku kenali. Jelas sekali itu Satria.
Baru saja aku tenang sesaat selalu ada saja yang lain lagi." Dari mana? aku lumayan lama loh didepan manggil-manggil."
"Rumah Vergi." Jawab ku singkat sambil membuka pintu pagar rumah.
Tanpa ku persilahkan, kali ini Satria langsung masuk kerumah. Rasanya aku mulai tidak tahan, akhir-akhir ini dia semakin mengganggu privasiku dengan alibi peduli.
"Dari dulu aku udah bilang, Stop pretending to care about me!! kurang jelas di mana si Sat" Nadaku membentak.
"Seharusnya dari awal aku ga pernah izinin kamu satu sekolah sama aku, dan aku yakin waktu itu kamu bukan tidak sengaja membuka buku catatan ku. Melainkan kamu memang lancang. I understand you are scared, if me hurt. Tapi kenyataannya salah satu luka dan masalah itu ada dikeluarga kamu!" Amarahku semakin menjadi.
Satria hanya terdiam. Aku tidak bermaksud meluapkan semua amarahku kepadanya. Hanya saja aku sudah muak dengan semuanya. Hingga akhirnya ,
"Aku hanya mencoba menebus semuanya. Aku tau, aku salah. Jangan lupa jaga Kesehatan ya." Ujarnya dengan lirih.
Dan seperti biasa aku tidak menggubris nya hingga dia pergi dari rumahku.
Setelah Satria Pergi aku memilih untuk segara tidur namun pada saat aku ingin tidur lagi-lagi aku menemukan sesuatu yang membuatku berpikir. Video singkat yang membuat aku berpikir bahwa seperti nya lebih baik aku berhenti seperti ini. Mencintai orang lain yang juga mencintai orang lain.
Cr https://youtu.be/5hVO_1rLNHA
Author's POV
Amel selalu merasa kurang beruntung padahal ada seseorang yang sangat peduli. Namun peduli orang itu dianggap merusak privasinya.
Tepat pukul 06.00 Amel terbangun karena ada seseorang yang mengetok pintu rumahnya. Dia sangat kesal, dan merasa itu adalah Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan (COMPLETED {MASA REVISI})
RomanceCinta itu hadir untuk dirasakan. Cinta tidak mengenal batas. Bisa datang kapanpun dan pada siapa pun. Cinta hadir memenuhi setiap kesepian jiwa. Dirasakan dalam hati. Dengan cinta akan tercipta kedamaian dalam sebuah harmoni cinta. Namun cinta bukan...