Terkadang lebih baik menyerah agar tidak mempersulit segalanya
-
-
-
-
------------------------------------------------------------------Amel's POV
Saat aku mengamuk di kamar, aku menemukan secarik kertas yang berisi tulisan.
"Jika kamu mencintai seseorang dan seseorang itu tidak mencintaimu maka buatlah dia bahagia walaupun dia bukan milikmu"
Maksudnya apa. Aku mencoba berkali-kali membaca tulisan itu agar aku mengerti maksud tulisan itu apa dan saat aku membaca yang ke sepuluh kalinya aku sudah mengerti maksudnya apa.
"Jika aku mencintai seseorang tetapi dia tidak cinta padaku harusnya aku itu membuat dia bahagia walaupun dia bukan milikku. Apa aku harus membantu Vergi? Agar Vergi bahagia??"
Aku terdiam."Tapi, ah sudahlah benar kata tulisan ini aku harus membuat orang yang aku cintai bahagia walaupun dia bukan milikku." Amarah ku pun sudah mulai turun tidak seperti tadi.
Aku mendengar seseorang terus-terusan memencet bel tanpa henti dari tadi. Aku segera bergegas membuka pintu,
"Vergi?"
Seru ku dari balik pintu."Masuk dulu."
Vergi langsung bergegas masuk kerumahku dan langsung mengatakan maaf dan maaf. Aku bingung kenapa dia tiba-tiba begitu dan seperti merasa sangat bersalah. Seketika aku ingat tulisan yang aku temukan tadi,
"Kamu tidak salah. Yang salah itu aku. Aku terlalu memaksakan kehendak terhadap orang yang tidak pernah merasa ingin bersamaku. Aku sadar aku berlebihan selama ini" .
ucapku pilu.Vergi terlihat bingung seperti nya dia tidak percaya bahwa aku sudah memaafkannya. Dia masih saja terdiam tidak lama kemudian,
"Gini Mel aku mau minta maaf soal tadi saat dirumah Tasya."
Jelasnya padaku."Iya, aku udah maafin kamu kok. Dan aku bakalan bantu kamu membuat Tasya menyukaimu lagi."
Tanpa berpikir panjang aku langsung mengucapkan kata-kata itu. Entahlah setelah mengucapkan itu aku merasa lebih baik."Kamu serius??"
"Ya aku serius, tapi aku harus melakukan apa?"
Lagi-lagi Vergi terdiam.
"Sebelumnya kamu bilang dulu sama Tasya kalo kamu udah ga marah sama dia ataupun aku dan besok sekitar jam 9, kamu ke taman ya nanti aku jelasin deh apa yang harus kamu lakuin."
Setelah mengatakan itu semua dia berdiri dan seperti nya ingin bergegas pulang."Iya."
Jawabku singkat karena tidak ingin memperpanjang semuanya."Yauda kalo gitu aku pulang dulu ya"
Kata Vergi sambil tersenyum berlalu.Selama ini aku tidak pernah melihat nya benar-benar tersenyum padaku. Dan baru saja dia tersenyum padaku. Senyuman tulus tidak ada paksaan sama sekali. Saat aku melihat senyumannya aku sangat senang sekali karena itu pertama kalinya dia tersenyum untuku walaupun aku tau senyum itu adalah senyuman terimakasih bukan senyuman cinta.
Vergi's POV
Aku masih memikirkan bagaimana caranya agar Tasya benar-benar percaya padaku. Dia butuh pembuktian? Pembuktian apa yang harus aku lakukan. Aku bingung apa lagi yang harus aku perbuat agar dia kembali seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan (COMPLETED {MASA REVISI})
RomanceCinta itu hadir untuk dirasakan. Cinta tidak mengenal batas. Bisa datang kapanpun dan pada siapa pun. Cinta hadir memenuhi setiap kesepian jiwa. Dirasakan dalam hati. Dengan cinta akan tercipta kedamaian dalam sebuah harmoni cinta. Namun cinta bukan...