chapter 23

2.9K 106 4
                                    

Sudahlah gue capek mikir ini mending gue pergi sleeping sleeping beauty. EeeeAaaak.

"Sudah lah bun ily malas bahas itu ily mau ke kamar ily capek. Ily mau tidur" kata gue langsung jalan menuju kamar.

Skip!

ALI POV.

Gue terbangun saat azan subuh berkumandang. Gue langsung bangun dan ngambil wudhu. Aseeekkk anak soleh.

Setelah gue merasa siap gue langsung ke bawah nenuju meja makan.

"Pagi ma pagi kaia" sapa ali.

"Pagi sayang" sapa bunda.

"Pagi juga bro" sapa kaia.

Sarapan pagi ini diselimuti oleh keheningan hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan garpu.

"Ma ali berangkat yah ntar ali telat" kata ali mecahkan keheningan.

"Iya sayang hati-hati"kata bunda rika kemudian ali mencium punggung tangan bundanya.

Skip!

Sesampainya disekeloh tujuan utama ali adalah mencari prilly. Ya Prilly dia harus meminta maaf.

Kelas

Saat ali masuki kelas ia melihat prilly dusuk di bangkunya sembari memainkan iPhone nya.

"Prill" panggil ali.

Prilly yang merasa dipanggil namanya pun mendongak ke asal suara itu. Saat Prilly telah mendongak dan melihat siapa yang memanggilnya ia kembali memainkan iPhone nya.

"Prill please maafin gue" kata ali sembari duduk di hadapan prilly.

Ali merasa di acuhkan karena sedari tadi Prilly terus memainkan iPhone nya.

"Prill" panggil ali lagi.

Ali yang geram pun mengambil iPhone prilly.

"Ihh apaan sih lo. Balikin handphone gue!"kata prilly

"Gak gue gak bakal balikin handphone lo sebelum lo maafin gue"kekeh ali.

"Balikin gak" kata prilly sembari berusaha mengambil handphonenya yang berada di tangan ali.

"Please prill maafin gue"kata ali memohon.

"Gue udah berkali kali maafin lo dan kali ini gue gak bakal maafin lo"kata prilly memalingkan wajahnya.

"Please prill gue janji gak bakal ulangin lagi"

"Hh lo bilang apa? Janji? Makan tuh janji. Cewek gak butuh janji. Apalagi janji dari seorang php. Gak bakal lagi gue ketipu sama lo"

"Please prill" kata ali memohon dan menaruh handphone Prilly dimeja.
Prilly yang melihat itu pun langsung mengambil kesempatan.

Ia langsung mengambil handphone nya dan berlari keluar kelas. Ali pun mengejar prilly.

Sementara mengejar prilly

"Ali"

Ali yang merasa dipanggil berhenti dari larinya kemudian menoleh ke asal suara.

"Iya fanesa. Kenapa?" ya orang itu adalah fanesa.

"Gak papa. Kok lo lari lari sih?"

"Itu gue ngejar prilly. Gue mau minta maaf soal kemarin yang di taman"

"Ohhh belum selesai yah masalahnya"

"Iya fan. Sumpah gue benar benar lupa sama janji gue ke prilly. Waktu itu gue nawarin lo jalan gue bener bener lupa sama janji gue"

"Gini deh li gue bantu ngomong ke prilly yah. Gimana?"

"Gak usah deh fan. Nanti lo terlibat juga lagi"

"Emang udah terlibat. Kan gara gara kita jalan kamu gak jalan sama prilly"

"Iya tapikan yang nawarin ke kamu kan aku. Jadi aku yang salah"

"Kamu gak salah kok. Gini deh aku bantuin ya ngomong sama prilly."

"Oke deh kalau kamu mau"

"Tadi prilly lari kemana?"

"Kesana"

"Ohh ya udah aku pergi dulu yah. Mau cari prilly. Doain semoga dia mau maafin kamu"

"Iya amin. Makasih ya fan"

"Iya sama sama."

Aduh fan lo baik banget sih, batin ali.

Taman belakang sekolah

"Gue gak butuh janji lo. Aaaarrrggghhh. Gue benci lo ali. Gue benci lo"teriak prilly di taman belakang sekolah.

Disana sepi jadi prilly bebas untuk melakukan apapun. Siswa yang sekolah disini jarang bahkan ada yang tidak pernah ke taman belakang sekolah ini. Hanya di taman depan sekolah.

Ya sekolah prilly mempunyai dua taman depan dan belakang.

"Hiks hiks lo tega li. Gue udah berapa kali maafin lo tapi hiks lo ngulangin kesalahan lo lagi hiks hiks. Gue benci lo li hiks" prilly meluapkan semua amarahnya di taman ini.

Dan kemudian ada yang menepuk bahunya. Ia terlonjak kaget kemudian ia menoleh mencari siapa yang telah mengagetkannya.

"Fanesa?" ya orang itu adalah fanesa.

Fanesa kemudian duduk di sebelah prilly.

"Prill"panggil fanesa.

"Ngapain lo kesini?" tanya prilly tanpa melihat ke arah fanesa.

~bersambung~

Cinta Yang Tak TerbalaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang