chapter 31

2.4K 97 0
                                    

"Huhh akhirnya nyampe juga kita di mall. Sumpah ya Jakarta gak pernah terhindar dari yang namanya macet. Fyi" eluh prilly saat tiba di pelataran mall.

Mereka pun memasuki mall bersama. Mereka mulai mengelilingi mall. Mulai dari tempat untuk aksesoris. Di sana mereka membeli gelang yang sama. Lalu di lanjut ke tempat bagian pakaian. Mereka membeli baju yang entah bagaimana lah modelnya.

Setelah lama mengelilingi mall mereka pun merasa lapar. Mereka pun ke salah satu restaurant yang ada di mall. Nama restaurantnya gak boleh disebut yak.KFC itu namanya.

"Guys kalian pesan apa?" tanya Angel.

"Seperti biasa deh" kata yang lain kompak.

"Oke" Angel pun memesankan mereka makanan. Mereka yang lain duduk di meja yang kursinya pas untuk mereka sembari menunggu angel.

Sementara menunggu Angel mereka memainkan iphone masing masing. Prilly yang bosan memainkan iphone nya pun mengedarkan pandangannya ke penjuru restaurant itu.

Tak sengaja mata Prilly menangkap pemandangan yang tak mengenakkan untuk dilihat. Yah siapa lagi kalau bukan Ali dan Fanesa yang sedang bermesra mesraan di tempat yang sama.

Ali yang menyuapi Fanesa dan Fanesa yang menyuapi Ali. Hal tersebut kembali membuat hati Prilly hancur. Prilly sudah berusaha mengalihkan pandangannya dari kedua orang itu akan tetapi selalu tak bisa.

Gak di sekolah gak di mana mana selalu aja buat orang cemburu. Apa Ali gak ngerasa kalau gue itu cemburu. Gue juga suka sama lo li, kata prilly dalam hati.

"Prill lo kenapa?" tanya vio.

"Gak papa kok"kata prilly sembari tersenyum paksa.

"Makanan datang" seru Angel.

Mereka pun memakan makanan yang mereka makan. Akan tetapi beda dengan prilly. Ia tak memakan makanannya disentuh pun tidak. Ia hanya mengaduk aduk minumannya dan tak meminumnya. Seketika ia tak merasakan lapar. Mood nya benar benar hancur.

"Prill kok gak di makan sih?" tanya Angel yang sedari tadi memperhatikan prilly yang sedang mengaduk aduk minumannya.

"Iya ntu minuman juga kagak di minum. Lo kenapa sih?" tanya Adriana juga.

"Gue gak papa kok. Gue tiba tiba gak lapar" kata prilly meyakinkan.

"Masa lo gak sih. Dari tadi kita pulang sekolah keliling keliling mall lo gak makan apa apa. Dan sekarang lo bilang gak papa? Gimana sih. Ayo makan makanannya" kata Vio.

"Beneran deh gue gak lapar" kata prilly lagi. Vio yang jengkel dengan sikap prilly yang menutupi sesuatu pun mengalihkan pandangannya ke seluruh restaurant. Tak sengaja ia melihat Ali dan Fanesa di sana juga sedang makan dan saling menyuapi.

Vio mengerti sekarang apa yang membuat Prilly gak mau makan. Ia sedih melihat sahabatnya sakit hati.

Si Ali emang gak peka yah. Kata vio dalam hati.

Cinta Yang Tak TerbalaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang