chapter 33

2.5K 101 3
                                    

Kemanakah Ali(?)

Entahlah!

Prilly pun berjalan ke arah taman belakang. Yaa mungkin dapat menyegarkan diri menghirup udara pagi di sana.

Saat sudah sampai di taman belakang sekolah, bukannya udara yang sejuk yang dapat Prilly hirup akan tetapi hal itu membuat dada Prilly terasa sesak. Ali dan Fanesa.

Ya mereka berdua tengah bermesra mesraan di taman belakang sekolah. Ali yang duduk di bangku taman dengan memanjangkan tangannya di senderan kursi lalu Fanesa yang menyandarkan badannya di tangan ali dan kepalanya berada di dada ali. Sangat romantis.

Akan tetapi hal itu beda bagi Prilly. Pemandangan itu adalah pemandangan terjijik yang pernah Prilly lihat. Ya mau di apakan lagi. Toh alinya cinta sama si fanesa. Prilly tak dapat berbuat apa apa. Ia hanya bisa melihat orang yang ia cinta dan sayang bersama orang lain.

Saat Prilly ingin beranjak dari sana tak sengaja fanesa melihatnya dan memanggil nama prilly.

"Prilly" panggil fanesa yang membuat ali langsung menoleh ke arah prilly. Prilly yang merasa namanya di panggil pun langsung membalikkan badannya ke arah ali dan fanesa.

"Iya kenapa fan?" tanya prilly.

"Ahh enggak kok. Mm prill entar siang lo sibuk gak?" tanya fanesa yang langsung membuat prilly bingung.

"Enggak kok. Emang kenapa?" tanya prilly balik.

"Ntar siang jalan yuk. Jalan bertiga" what jalan bertiga entar gue jadi obat nyamuk kalian, batin prilly.

"Gimana yah?" kata prilly sembari berfikir.

"Ayolah prill gue juga udah lama gak jalan bareng. Ayolah. Mau kan?" kini ali yang angkat suara. Ia membujuk prilly agar mau ikut dengan mereka.

"Mmm oke deh. Kita ketemuan di taman deket kompleks aja ya"kata prilly yang akhirnya menyetujui ajakan ali dan juga fanesa.

"Oke" kata mereka kompak.

"Mmm li,fan gue boleh nanya gak?" kata prilly sedikit gugup.

"Nanya apa?" jawab fanesa.

"Kalian udah jadian? Kok mesra banget" tanya prilly.

"Ia kita udah jadian. Kemarin jadiannya. Maka dari itu kita ajak lo buat traktir lo sebagai hadiah jadian kita" kin ali yang menjawab. Jawaban ali langsung menusuk ke hati prilly. Serasa di hujami ribuan meteor. Sakit sekali rasanya.

"O-oh y-yaudah gue ke kelas dulu ya. Bye" kata prilly llu langsung berlari kembali ke kelas dengan perasaan hati yang sangat sangat hancur.

Tak ada lagi harapan. Pupus sudah semuanya. Gue berharap lo selalu bahagia,li. Kata prilly dalam hati.



Next???

Cinta Yang Tak TerbalaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang