Cinta Yang Tak Terbalaskan

chapter 28

Setelah acara diner mereka selesai mereka pun pulang ke rumah masing masing.

Prilly pov.

Gue gak nyangka sahabat kecil gue si ubby-eh gak chubby lagi deng, itu ali. Gue gak pernah berfikir sejauh itu. Bahkan mengingat sahabat kecil gue pun udah gak pernah lagi semenjak ada di kucrut-celvin.

Ahh ya sudahlah, tapi kok gue ngerasa gimana gitu ya sama Ali. Emang sih gue suka sama dia tapi apa ya? Dia kan suka sama si fanesa. Jadi ceritanya cinta gue bertepuk sebelah tangan dong.

Ahh pusing gue mikir itu mulu. Mending gue tidur ya semacam sleeping sleeping beauty gitu. Eeeaakk. Ahh sudahlah ngapa jadi alay gini gue.

Author pov.

Setelah membersihkan diri, prilly pun naik keranjangnya, membaringkan tubuhnya lalu tidur. Yaa yang seperti prilly bilang sleeping sleeping beauty gitu. Entah apalah itu. Prilly pun langsung tertidur pulas akibat merasakan lelah seharian ini.

Semoga mimpi indah prilly^_^

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Ali pov.

Sahabat kecil gue? Si mbem? Itu adalah prilly guys. Prilly. Gue gak nyangka. Gue berpikir gue dan si mbem gak akan pernah bisa ketemu. Tapi ini wow, setiap hari gue ketemu sama dia.

Saat gue perhatiin dia waktu dinner tadi, kok gue ngerasa ada yang beda ya dihati gue. Tapi apa? Mungkinkah cinta atau suka? Tapi aku tak mau terlalu memikirkannya.

Yang penting saat ini kalau dalam masalah percintaan, gue akan ngejar cinta fanesa. Entah mengapa saat gue baru maduk di sekolahan itu gue langsung kecantol sama ketua cheers (maapkeun kalau salah yak) di sekolah.

Kalau dibanding bandingkan prilly atau fanesa, masih cantikan prilly sih. Tapi yahh entahlah gue juga bingung. Aaahhh daripada gue pusing sendiri mending gue bersihin diri gue terus bogan (bobo ganteng). Eeeaaakkk.

Author pov.

Setelah membersihkan diri ali pun melakukan hal yang sama dengan apa yang prilly lakukan-tidur. Tapi bedanya prilly sleeping beauty dan ali bobo ganteng.ckckckck!

*******

Suara azan subuh yang berkumandang membangunkan seorang gadis cantik. Ya siapa lagi kalau bukan prilly. Prilly Stefany Margareta.

"Hooaaamm..... Udah subuh aja nih. Baru aja gue dinner sama keluarga gue dan keluarga ali. Gak kerasa yah. Mending gue sholat subuh dulu baru gue siap siap untuk ke sekolah."

Prilly pun masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah itu ia menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

*******

Di lain sisi ali pun telah terbangun. Ia masuk ke kamar mandi lalu menjalankan kewajibannya.

Setelah sholat subuh ali masuk ke kamar mandi dan bersiap siap untuk ke sekolah.

20 menit kemudian, ali keluar dari kamar mandi dengan wajah yang fresh. Kemudian ali menuju ke kaca yang ada di lemarinya. Ia menata jambul kebanggaannya.

(Read:ali udah pakai baju ya)

Sementara ali menata jambul anti badainya-eh. Terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Tok tok tok

"Ali kamu udah siap belum?" teriak seorang wanita yang tak lain dan tak bukan adalah bunda rika. Hihihihi

Kemudian ali membuka pintu kamarnya dan nampaklah seorang wanita paruh baya.

"Iya mah. Nih ali udah siap. Udah ganteng pula" kata ali yang membanggakan dirinya.

"Dihh anak mama pd banget. Kamu kemana mana pasti rambutnya dijambulin" kata bunda rika sambil terkekeh.

"Ya iyalah bun. Jambul ini bukan sembarang jambul loh bun. Jambul ini adalah sinyal buat ali tepe tepe sama cewek" kata ali diiringi dengan cengirannya.

"Anak bunda udah cinta cintaan nih ceritanya" kata bunda rika menggoda ali

"Ihh bunda apaan sih" kata ali menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Sementara ali dan bunda berbicara ada suara yang mengganggu pembicaraan mereka.

~bersambung~

Maaf pendek yah. Lagi gak dapet ide. Soalnya tugas disekolah numpuk.(curhat dikit gak papalah). Maaf yah kalau aku ngeupdatenya terlalu lama. Kalau lama berarti aku sibuk. Eeeaakk. Cem apaan saja.

Ya udah lah aku udah capek ngetik. Kalau ada waktu aku bakalan next cerita ini ya. Byee

Kecup hangat:*:*:*:*