Part 6 - A Night with Adita

94 10 4
                                    

Lamunanku tiba-tiba pecah ditembus suara notifikasi BBM dari Dita.

Dita Indah : Udah siap belom? Pake mobil siapa?

Nabila Dhielty : Baru selesai mandi. Pake mobil gue aja ya? Honda Jazz atau Fortuner?

Dita Indah : Asik dah Fortuner, bokap lu udah balik?

Nabila Dhielty : Udah dongg. Mau yang mana?

Dita Indah : Honda Jazz aja kan kita anak muda, hehe.

Nabila Dhielty : Oke sip.

Aku mengunci Iphone ku dan dandan secantik mungkin untuk pergi ke CP bersama Dita. Mungkin aku tidak bisa secantik kemarin yang di make over oleh Dita, tetapi setidaknya aku tidak ingin wajahku terlihat sangat polos saat aku pergi ke CP, mall yang berkelas di tengah-tengah kota Jakarta.

Aku sangat siap, dengan menggunakan baju baru dari papi kemarin yang bertuliskan I'm Possible dan memakai hotpants berwarna biru tua model terbaru yang papi belikan dan flat shoes warna pink. Memakai jam tangan couple, kalung dan sedikit make up yang meriasi wajah ini. Tak lupa softlens berwarna abu-abu melingkari kornea mataku. Ini pertama kalinya aku ke mall menggunakan pakaian kurang bahan. Aku bete. Aku stress. Tidak peduli dengan apa yang aku kenakan saat ini, yang penting aku senang sekarang.

Sudah jam 17.30, aku harus bergegas. Semoga saja tidak macet. Aku on the way menggunakan Honda Jazz milik mami.

Setibanya di rumah Dita.

'Tin tinnn'. Aku membunyikan kakson mobil di depan pintu gerbang rumah Dita.

"Udah yuk langsung aja." Dita tiba-tiba membuka pintu mobil dan masuk duduk di sampingku.

"Eh buru-buru amat sih." Sahutku sambil memundurkan mobil.

"Takut macet." Kata Dita sambil memasang seat belt.

Diperjalanan aku dan Dita asik mendengarkan lagu dan sesekali menyanyikannya.

You change your mind
Like a girl changes clothes.
Yeah, you, PMS
Like a bitch
I would know
And you over think
Always speak
Cryptically
I should know
That you're no good for me

'Cause you're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in then you're out
You're up then you're down
You're wrong when it's right
It's black and it's white
We fight, we break up
We kiss, we make up
(You) You don't really wanna stay, no
(You) But you don't really wanna go-o
You're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in then you're out
You're up then you're down

Lagu Kety Perry dengan judul Hot N Cold itu kami nyanyikan dengan heboh di dalam mobil, lagu favorit kita berdua yang sering kita nyanyikan dari dulu.

"Eh gua baru sadar deh. Lu pake celana pendek?" Saat Dita melihat kakiku.

"Iya. Bete gue sama kejadian tadi sore."

"Loh kenapa?" Tanya Dita dengan mengertukan dahinya.

"Gue mau dijodohin."

"Hah?!" Dita teriak karena kagetnya. Dan aku reflek menutup telinga.

"Ama siapa?" Dita menimpali.

"Ama Aji."

"Siapa Aji? Temen SMA lo?"

"Bukan, dia anak temen papi gue. Ke rumah lagi orangnya. Gue ga sengaja denger perbincangan mereka bahwa gue tuh mau dijodohkan. Mana orangnya ngeselin banget lagi."

Never Let You Go! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang