"Eh nenek sihir."
"Bawel."
"Sukurin mang enak!"
"Adek ternyebelin!"
"Cium gue dong."
"Minjem PS."
"Ganapsu gue ama lu."
"Gaya banget lu gaya!"
"Bukain pintu!"
"Jemput gue dong."
"Sini tidur ama gue."
"Gausah manja!"
Arya Hakikie Ibrahim, kakak aku satu-satunya. Iya satu, cuma satu, dan itu paling nyebelin. Ganteng? Iya lumayan sih adiknya aja cantik, ya masa kakaknya engga. Pintar? Iya standar otak dia mah. Gaul? Terlalu gaul dia sih. Tenar? Iya engga juga. Tapi aku sayang banget sama dia.
Arya Hakikie Ibrahim, memiliki perawakan yang tinggi, lumayan ganteng, kulitnya putih, matanya tidak belo tidak sipit, rambutnya sedikit ikal, iris mata berwarna coklat tua, tidak terlalu gendut dan tidak terlalu kurus, banyak gaya, mungkin ya udah begayaan, jomblo akut kaga laku-laku. Haha.
Dia satu-satunya saudara yang aku punya. Dan aku adiknya yang satu-satunya dia punya. Sudah 17 tahun kita bersama. Bertahun-tahun juga kita tidak hidup akur. Hari-harinya dihiasi oleh pertengkaran yang dibuat oleh kami berdua. Tapi intinya aku sayang sama dia.
"Bang. Kak. Eh budeg. Eh jelek." Aku memanggilnya yang sibuk bermain PS di kamarku.
"Apasih nenek sihir? Diem apa. Gua lagi main ini. Ntar kalah aja gamau disalahin lu."
"Lah yang main siapa. Masa nyalahin orang."
"Tapi kan elu ganggu."
"Yaudah gue diem." Jawabku jutek.
Aku terdiam dan tak sengaja kedua bola mataku mengarah ke bingkai foto yang terpajang di dinding. Foto itu adalah foto perayaan ulang tahun Kak Arya tahun lalu. Aku baru teringat jika ulang tahun Kak Arya sebentar lagi, persiapan kejutan yang setiap tahun aku lakukan pun belum aku lakukan di tahun ini.
•••
Kue? Hadiah? Kejutan? Belum menyiapkan sama sekali.
*BBM Chating*
Nabila Dhielty : Temenin gue pesen kue dumssss.
Dita Indah : Buat?
Nabila Dhielty : Buat Kak Arya. Gue baru inget dikit lagi dia ulang tahun.
Dita Indah : Kapan emg?
Nabila Dhielty : 9 Mei
Dita Indah : Ih minggu depan dong?
Nabila Dhielty : Iyakknihh. Yuk sekarang aja pesen.
Dita Indah : Yaudah lah yuk. Gue ke rumah lu deh. Siap-siap dulu ya.
Nabila Dhielty : Okeiiiidokeii.
*5 menit kemudian*
Dita Indah : Otw.
Nabila Dhielty : Oke tiati.
Aku pun bersiap-siap setelah Dita menuju ke rumah. Pake pakaian yang agak beneran sedikit sekarang. Udah jarang pakai hotpants keluar rumah. Tapi atasnya masih kurang bener, hehe. Pake kaus you can see, celana joger warna pink soft dan high heels dengan tinggi 5cm.
'Tinnn tinnn' suara klakson mobil Dita sudah terdengar di depan rumah.
"Duh belum selesai lagi." Kataku sambil memakai make up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let You Go! [COMPLETED]
RandomSebuah cerita bertemakan cinta dan keromantisan yang dikemas dalam perjuangan seorang wanita remaja yang mempertahankan kekasihnya agar tidak pergi dan tetap di hatinya walau sejuta tantangan dan ribuan musibah datang menghampirinya. Nabila, pemeran...