"Jangan pernah menunda. Jangan pernah mengulur waktu sampai semua yang kau inginkan siap. Karena itu akan menimbulkan penyesalan yang amat dalam di hati dan dihidupmu."
Sinar matahari menyengat wajahku. Aku membuka mata dan bertanya siapa yang membuka lebar-lebar jendela kamarku.
Aku memalingkan wajahku ke lain sisi sinar itu dan menutupnya dengan selimut.
"Hei. Bangun gadis cantik." Itu adalah suara Rei.
Aku membuka wajahku yang tertutup selimut dan membuka jendela duniaku ini. Saat aku melihatnya.
"Ikut aku yuk ke kampus." Sambungnya.
"Ngapain ke kampus kamu? Kamu masa kuliah bawa-bawa cewe kamu." Aku langsung duduk menatapnya.
"Udah ikut aja. Bentar kok. Dandan yang cantik ya."
"Emang boleh orang lain masuk?" Tanyaku dengan berjalan ke lemari dan mencari baju yang pas untuk ikut dengan Rei.
"Boleh." Jawab Rei singkat dan dia sekarang duduk di atas tempat tidurku.
Aku mandi dan berkemas. Memakai baju warna putih bertuliskan I'm Not Perfect dan celana joger panjang berwarna coklat muda. Dandan seadanya yang aku bisa, tak lupa flat shoes warna hitam dan sling bag hitamku yang melingkar di tubuhku ini.
Aku berpamitan dengan kak Arya yang saat itu sedang duduk di ruang tengah menonton televisi dan mba Dewi yang sedang menyapu halaman depan.
Kami berdua, Aku dan Rei melaju ke kampus Rei yang berlokasi di daerah Rawamangun dengan mobil BMW hitamnya.
Setibanya di parkiran kampus. Aku dan Rei turun dari mobil. Sekeliling orang yang ada melirik Rei, terutama cewe-cewe.
"Kok cewe-cewe itu ngelirik kamu." Tanyaku heran saat menunggu Rei mengambil tasnya dari dalam mobil.
"Ya kan aku ganteng. Idola cewe cewe sini." Jawab Rei dengan mengangkat alis.
"Ih pede banget." Jawabku ketus.
"Yaudah yuk." Rei menutup pintu mobilnya dan berjalan melewati cewe-cewe yang melirik tadi.
Rei merangkulku berjalan melewatinya. Dan cewe-cewe itu terdengar sedang berbisik berkomentar tentang Rei.
Memasuki lobby kampus. Semakin banyak orang yang melirik kami berdua. Oke, aku sedikit risih memang mempunyai cowo ganteng yang katanya idola kampus jika seperti ini.
"Kita cuma mau ke ruang dosen ngumpulin tugas. Trus ke perpustakaan cari bahan buat tugas aku yang lain. Abis itu kita ke kantin makan ya."
"Iya." Jawabku singkat.
Aku sudah menemani Rei ke ruang dosen dan ke perpustakaan.
"Kamu kenapa sih kayaknya aneh gitu." Tanya Rei saat membawa dua mangkuk mie ayam.
"Abis diliatin mulu kita, kayak gimana gitu jadinya." Jawabku dengan sedikit mengangkat bahu.
"Kan udah dibilang. Aku itu idola di sini. Ga percaya kan." Rei duduk di kursi dan meletakkan mangkuk mie ayam itu di atas meja.
"Berarti sering dong digodain kamu kalo gaada aku." Aku menyeruput segelas es teh manis.
"Ada kamu juga nanti ada yang godain. Tunggu aja. Udah makan dulu tuh."
Aku menyantap mie ayam itu. Dan meminum es teh manis. Tiba-tiba.
"Hei Rei." Sapa gadis cantik lalu duduk di samping Rei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let You Go! [COMPLETED]
RandomSebuah cerita bertemakan cinta dan keromantisan yang dikemas dalam perjuangan seorang wanita remaja yang mempertahankan kekasihnya agar tidak pergi dan tetap di hatinya walau sejuta tantangan dan ribuan musibah datang menghampirinya. Nabila, pemeran...