Part 21 - Never Let You Go!

19 1 0
                                    

Waktu sudah seharusnya berjalan karena ruang dan waktu tak bisa dipisahkan. Walau kenyataan ini sulit diterima, seiring berjalannya waktu semoga semua akan baik baik saja.

Hari-hariku berjalan seperti biasa, aku sudah mendaftar kuliah di salah satu universitas swasta hanya saja aku menunggu tahun ajaran baru dibuka untuk memulai studiku.

Mei 2016

Semua berlalu begitu saja, sampai akhirnya... Reinaldy menghubungiku kembali, ya dia. Dia yang lebih memilih Rina mantannya daripada aku.

'Dertt derrtt' handphoneku bergetar.

Unknown number : Hei nabil.

Aku belum membalasnya dan langsung melihat foto profil WhatsApp nya dan ternyata damn! Itu foto Reinaldy dan Rina. Emosiku mulai naik ketika melihat itu semua. Untuk apa dia menghubungiku lagi? Ada butuhnya? Apa harus aku balas?

Nabil : Siapa?

Aku pura-pura tidak mengenalinya.

Unknown number : Ini rei

Nabil : Oh sayangku Reifaldy, kamu ganti nomer lagi?

Aku membalas seolah-olah dia adalah Reifaldy.

Unknown number : Reiinaldyy. Pake N

Nabil : Oh ada apa?

Unknown number : Gak apa-apa sih. Aku cuma mau undang kamu ke acara aqiqah anak aku, aku udah bilang sama Reifaldy untuk ajak kamu. Cuma mau mastiin aja sih kamu dateng

Nabil : Ohhhh. Iya Reifaldy blum bilang apa-apa sih tentang itu. Ok nanti gue dateng ya. Thanks infonya

Oh shit! Apalagi ini? Apa ini orang tidak merasa berdosa dan bersalah kah seolah-olah aku baik-baik saja dan dia mengundangku di acara aqiqah anaknya.

12 Mei 2016

Aku dan Reifaldy berangkat untuk pergi ke acara nya Reinaldy, memang berat rasanya dan ini pertama kalinya aku tidak bersemangat untuk menghadiri sebuah pesta.

Acara dimulai pagi hari, cuma aku enggan rasanya untuk datang. Acara dimulai pukul 9 pagi, tetapi jam 8 aku masih berbaring di kasur. Sampai akhirnya suara bel rumah berbunyi, Reifaldy sudah datang dengan mengenakan kemeja putih dan bawahan celana jeans coklat tua. Dia langsung duduk di sofa ruang tamu untuk menungguku bersiap-siap.

"Udah jam 8, kamu kok belum rapi. Rumah abang lumayan jauh loh. Nanti kalo telat gimana?" Ujar Reifaldy saat dia masuk dan duduk di sofa.

"Emang dia siapa? Emang kalo kita telat kenapa?" Ujarku sambil berjalan ke kamar.

"Ya gak enak lah kita kan sodaranya."

"Sodara kamu itu, bukan aku." Teriakku padanya dari dalam kamar.

"Ini kesempatanku, aku harus dandan cantik hari ini. Siapa tau Reinaldy menyesal melihat aku tambah cantik. Dan si Rina, perusak hubungan orang itu bisa cemburu liat aku makin cantik." Gumamku dalam hati saat aku bercermin.

Aku menggunakan riasan make up, sebisa mungkin aku terlihat cantik dan aku akan mengenakan dress, entahlah aku bingung. Aku tidak pernah pergi ke acara aqiqah sebelumnya. Jadi mungkin aku memakai dress yang sedikit muslimah dan sedikit ada unsur warna coklat biar lebih serasi dengan Reifaldy.

Never Let You Go! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang