Selama 3 hari Rei dirawat di rumah sakit. Pada 19 Januari 2015, Rei sudah diperbolehkan pulang oleh dokter walaupun diharuskan untuk tetap rawat jalan sampai benar-benar sembuh.
Pagi hari tepat pada 19 Januari. Ibu Rei menghubungiku untuk datang ke rumah sakit. Aku pun mengiyakannya. Aku terpaksa izin untuk tidak hadir di sekolah.
Aku segera on the way menuju rumah sakit dengan Honda Jazz milik mami.
"Assalamualaikum." Sapaku sambil membuka pintu kamar inap Rei.
"Eh nak Nabil sudah dateng. Langsung aja yuk turun ke bawah, cari taksi."
"Eh gausah bu. Saya bawa mobil."
"Yaudah langsung aja deh yuk." Kata Ibu Rei sambil membawakan tas berisi perlengkapan Rei.
Aku membantu mendorong kursi roda Rei. Tidak selamanya Rei di kursi roda. Hanya sampai ke parkiran mobil saja karena kursi roda ini milik rumah sakit.
Rei aku dudukan di samping kiri kursi supir. Dan aku pasangkan seat belt.
Aku laju kendaraan menuju rumah Rei di daerah Pancoran, Jakarta Selatan.
Handphoneku berdering. Ternyata kak Arya memanggil.
"Duh apalagi sih. Ganggu terus deh." Pikirku.
Kebetulan jalanan sedang macet. Jadi aku bisa menerima telpon dari kak Arya.
"Halo. Ada ape?" Sahutku ketus.
"Lagi di mana lu? Mobil mana? Lu sekolah bawa mobil? Gausah gaya-gayaan lu, bawa mobil mami tuh." Sahut kak Arya dengan sewot.
"Gua lagi di jalan nih. Abis dari rumah sakit. Rei udah boleh balik."
"Yeh ga sekolah lu. Dasar bocah bandel. Abis itu balik. Gua pengen pake mobil ke kampus pengen ngeceng. Siapa tau cewe-cewe pada nempel ama gue."
"Bilang gue gaya-gayaan tau-taunya elu sendiri juga begayaan. Yaudah gue lg nyetir. Bye!"
Telpon ku tutup. Melanjutkan perjalanan dan fokus mengendarai mobil menuju Pancoran, rumah Rei.
Setibanya di rumah. Aku membantu Rei keluar mobil dan mengantar sampai ke kamar tidurnya.
"Sayang!" Rei menarik tanganku saat ingin beranjak dari ranjangnya.
"Ya?"
"Makasih ya sayang atas segalanya." Rei lalu memelukku dengan erat.
"Iya sayang sama-sama. Maaf ya aku harus buru-buru pulang, kak Arya mau pake mobilnya." Aku membalas pelukannya.
"Yahh. Gabisa lama-lama dong kamu di sini? Padahal mau minta temenin bobo, hehe." Sahut Rei.
"Yaudah aku pulang dulu ya."
"Iya. Hati-hati ya kamu." Rei mencium keningku.
Aku keluar kamar Rei dan berpamitan juga dengan Ibu Rei.
Setibanya di rumah. Kak Arya langsung menyerobot masuk mobil ketika aku baru saja membuka pintu mobil.
"Gua pake dulu mobilnya. Kalo lu mau kemana-mana naik ojek aja atau ga naik motor gua tuh. Eh, nih tas lu." Kata kak Arya menyerobot masuk mobil dan memberikan tas kepadaku.
"Mana bisa gua naik motor gede begitu! Udah gua ga kemana-mana deh."
"Terserah lu. Bye!" Kata kak Arya sambil menutup pintu mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let You Go! [COMPLETED]
RandomSebuah cerita bertemakan cinta dan keromantisan yang dikemas dalam perjuangan seorang wanita remaja yang mempertahankan kekasihnya agar tidak pergi dan tetap di hatinya walau sejuta tantangan dan ribuan musibah datang menghampirinya. Nabila, pemeran...