Aéroport Paris-Charles-de-Gaulle
Paris, France"WUHUUUU!!!" Sorak Elang saat mereka baru saja di tiba di Bandara Charles de Gaulle yang berada di paris, perancis.
Berbeda dengan Elang yang asik bersorak, Vino malah sibuk bersiul serta memandangi para wanita yang lewat dihadapannya dengan mengedipkan sebelah matanya. Sedangkan Reza sibuk membaca map yang akan mengantar mereka menuju tempat penginapan selama mereka berlibur di kota ini.
Yap, semuanya memang sudah dipersiapkan oleh ketiga teman Dava. Sedangkan Dava sendiri hanya mengikuti saja tanpa protes atau pun semacamnya.
"Gue yakin lo bakalan cepet move on dari Vanilla. Gils lu liat aja noh cewek-cewek sini pada sekseh semua coy!" Bisik Vino ditelinga Dava.
Dava hanya menaikan sebelah alisnya dan sama sekali tidak tertarik dengan apa yang dikatakan oleh Vino. Baginya hanya ada satu orang yang sampai kapanpun akan mengisi hatinya, yaitu Vanilla. Meski Vanilla sudah berada di surga soana tetapi hati nya berkata bahwa Vanilla berada disini bersamanya.
"Vino, vino.. percuma lu ngomong kayak gitu ke dia. Secantik dan se sekseh apapun cewek disini, dia mah gak bakalan demen. Namanya juga udah cinta mati sama Vanilla." Sahut Elang yang mendengar bisikan Vino pada Dava.
Reza menghela nafas kasar karena lagi lagi Vino dan Elang mengganggu singa yang sedang tidur. Jika saja membunuh orang tidak mendapatkan dosa dan hukuman, mungkin Reza sudah memutilasi Elang dan Vino menjadi sepuluh bagian, lalu dilemparkannya ke dalam kandang macan yang sedang kelaparan.
"TAXI!!" Teriak Reza sembari menggerakkan tanganya untuk menyetop taksi yang sedang lewat.
Supir taksi itu turun dan mengangkat barang bawaan mereka ke bagasi mobil setelah Reza memberi tau alamat yang akan ditujunya.
Selama perjalanan mereka sibuk dengan ponsel mereka. Reza sedang ber chit-chat ria dengan pacarnya yang berada di Jakarta, Elang sedang asik bermain game di ponselnya, Dava menyumpal indra pendengarannya dengan earphone yang sudah tersetel musik dengan volume yang cukup nyaring, dan Vino si raja sosmed pasti nya sedang mengutak-atik semua akun sosmednya.
"Dav, Dav-.." Panggil Vino saat ia melihat sebuah pesan yang baru saja masuk di ponselnya.
Dava sama sekali tak bergeming karena ia memang tidak mendengar panggilan Vino akibat earphone yang menyumpal pendengarannya. Sadar akan Dava yang tak mendengarnya, Vino langsung memukul kepala Dava dengan botol minuman hingga dava menoleh dan mendelik tajam kearah Vino.
"Gue punya berita ter-update dan pastinya kalian bakalan kaget." Ucap Vino membuat Reza dan Elang menghentikan aktifitas mereka dan menoleh kearahnya.
"Apaan? Jangan bilang kalau Taylor Swift balikan lagi sama Calvin Harris." Ceplos Elang sembarangan membuat Reza berdecak sedangkan Vino mengembangkan hidungnya selebar mungkin.
"Itu mah gak ada apa-apanya. Ini lebih WOW." Vino sengaja melebih-lebihkannya.
"Palingan juga tentang gebetan lo yang minta kepastian ke lo kan?" Tebak Dava dengan nada sinisnya.
HENING...
Mereka semua tak ada yang bersuara dan sibuk menghitung dengan jari-jarinya seperti anak paud yang di ajari cara menghitung dengan menggunakan jari tangan mereka. Namun sedetik kemudian-..
"WOW! 11 KATA, 53 HURUF, 1 KALIMAT." Ucap mereka berbarengan dengan nada yang cukup mengagetkan berhasil membuat sang supir yang sedari tadi hanya diam karena tak mengerti bahasa yang mereka gunakan langsung menginjak pedal rem dalam hingga membuat mereka semua terhuyung ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Know Who [TELAH DITERBITKAN]
Jugendliteratur[Tersedia di toko buku seluruh Indonesia] Saquel of If You Know Why Deja vu Mungkin itu pilihan kata yang tepat jika aku bertemu dengan pria bermata hazel dengan wajahnya yang sedingin es. Bagaimana tidak? Setiap apa yang dilakukannya selalu membuat...