"Gue dapet informasi tentang cewek itu." Ucap Michelle menaruh sesuatu keatas meja. Membuat Vino dan Jason yang sedari tadi berdebat langsung teralihkan.
Jason menaikan sebelah alisnya, menatap Michelle bingung. Sedetik kemudian ia mulai membuka sebuah berkas yang dibawa Michelle. Sedangkan Michelle sendiri berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman.
"Secepat itu?" Kata Vino tak percaya.
Michelle yang masih berada tak jauh dari Vino dan juga Jason pun mengangguk sebelum benar-benar menghilang. Bagaimana bisa Vino percaya, 3 jam yang lalu mereka baru saja melihat gadis yang ditemui Vino ketika ia bersama teman-temannya berlibur ke Paris. Lalu Jason berniat mengikuti gadis itu tetapi Michelle menghentikan niatan Jason. Dan sekarang Michelle telah mendapatkan informasi mengenai gadis itu.
Karena dari itu Michelle datang dengan membawa sebuah berkas mengenai gadis yang berwajah mirip dengan Vanilla.
"Namanya Vennelica Calista. Dia tinggal di Paris bersama kedua orangtuanya, Alexander Giordano dan juga Sophia Imelda. Serta kakak kandungnya yang bernama Viktor. Menurut informasi yang gue dapatkan, Vennelica baru saja sadar dari koma setelah mengalami kecelakaan beberapa tahun yang lalu." Michelle menjelaskan secara singat mengenai berkas yang sedang dibaca Jason.
"Terus kenapa dia ada di sini?" Tanya Vino bingung.
Michelle berjalan kearah sofa yang diduduki Jason dan menjatuhkan bokongnya disana.
"Orangtua Vennelica seorang pengusaha. Dia punya perusahaan di kota ini. Mereka kesini karena perusahaan orangtua Vennelica yang terancam mengalami kebangkrutan--"
"Dan mereka kesini untuk menawarkan kerja sama dengan perusahaan lain agar perusahaannya terselamatkan?" Tebak Jason memotong pembicaraan Michelle.
Michelle mengangguk membenarkan. "Secepatnya gue bakalan cari informasi lebih banyak tentang gadis itu. Gaktau kenapa, gue ngerasa ada yang aneh sama gadis itu."
Jason terdiam, sedangkan Vino hanya mengangguk tanda ia mengerti. Jason terdiam bukan karena ucapan Michelle barusan. Melainkan ia terdiam karena tak asing dengan nama yang tadi disebutkan Michelle.
"Alexander Giordano." Gumam Jason berusaha mengingat nama tersebut. "Lo tau nama perusahaan orangtua gadis itu?" Tanya Jason kepada Michelle terlihat sangat serius.
"GD Group. Salah satu perusahaan kuliner terbesar di Indonesia. Gue yakin lo gak asing sama nama perusahaan itu." Jawab Michelle dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Ya, Michelle benar. Nama perusahaan itu sudah tidak asing lagi di telinga Jason. Perusahaan yang bergerak dibidang kuliner itu menempati posisi 4 teratas di Indonesia. Pantas saja Jason merasa tidak asing dengan nama Alexander yang tadi disebutkan Michelle.
"Umm guys, kayaknya gue harus cabut sekarang." Ucap Vino ketika melihat jam yang menunjukan pukul 5 sore.
"Lo mau kemana?"
"Balik ke rumah Dava." Jawabnya seraya berdiri dan berlalu keluar dari rumah Michelle.
Setelah Vino pergi, Michelle menatap Jason tajam seolah ingin merencanakan sesuatu bersama kekasihnya itu. Sebenarnya Michelle mendapatkan informasi lebih mengenai gadis bernama Vennelica itu, tetapi ia hanya akan membicarakannya pada Jason. Bukannya ia bermaksud tidak memberitahukannya kepada Vino, ia akan mengatakannya setelah ia mengatakan pada Jason. Ia perlu ide dari otak pintar Jason.
"Apa yang bakalan lo lakuin setelah ini?" Tanya Jason seolah mengerti akan tatapan Michelle.
"Gadis itu menderita amnesia. Ada kemungkinan, dugaan kita benar bahwa-- Vennelica Calista adalah Vanilla. Ada seseorang yang sengaja memalsukan kematian Vanilla karena jenazah Vanilla yang tidak di temukan ketika polisi mencarinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Know Who [TELAH DITERBITKAN]
Teen Fiction[Tersedia di toko buku seluruh Indonesia] Saquel of If You Know Why Deja vu Mungkin itu pilihan kata yang tepat jika aku bertemu dengan pria bermata hazel dengan wajahnya yang sedingin es. Bagaimana tidak? Setiap apa yang dilakukannya selalu membuat...