12

20 1 2
                                    

Kumasuki pintu depan Syco untuk melihat Alice duduk dipojok ruangan.

Aku dan Calum pulang ketika sore hari. Dia membantuku memanjat ke sisi seberang. Calum jauh lebih menyenangkan daripada perkiraanku semula. Dia membelikanku Slurpee dan membuat candaan disini sana, membuatku senang lagi. Aku tahu dia selalu menatapku ketika aku tertawa atau tersenyum, meskipun Cal sepertinya tidak sadar sama sekali.
  Kami membuat janji sore ini untuk pergi bersama dengan teman-temannya. Aku juga membuatnya berjanji untuk tidak memberitahukan aku yang sedang emosi di dekapannya secara memalukan, dan untuk menjaga rahasia terbesar dalam hidupku (meskipun hanya dalam garis besar). Kukira Calum bukan orang yang pandai menyimpan rahasia karena dia begitu carefree ; tapi kemarin dia setuju menjaga rahasia itu. Kuharap sesuatu yang baik untuk mempercayakan padanya.

Karena sejujurnya bahkan Eric tidak tahu.

Aku dan Calum segera menjadi dekat; tapi begitu melihat Alice, disini, aku jadi merasa bersalah. Kucoba untuk mengesampingkan perasaan itu dan berjalan mendekat kearahnya.

"Hai, Alice!" Aku tersenyum. "Tidak menyangka kau disini."

Dia menatapku sebentar, lalu berpaling untuk mengecek kukunya seraya mengangguk. "Hai juga. Aku sedang mengerjakan single pertamaku."

Aku langsung bertanya-tanya apakah aku barusan bertanya 'kenapa kau disini' "Wah, selamat." Aku nyengir. "Aku tidak sabar mendengarnya."

Dia menatapku sebentar. "Yah. Memang."

"Omong-omong," aku mengambil tempat duduk sejarak dua jengkal darinya. Itupun Alice mengernyit, seolah bauku seperti tempat sampah. "Kau masih menonton Keeping Up With Kadarshian?"

"Oh, ya, jelas!" Alice tersenyum secara instan. "Aku suka Mommy Kenny dan Ky. Kau?"

"Aku suka Kylie. Dia cantik. Semakin kesini, aku semakin yakin dia kelihatan seperti Kendall." Yah, kurasa Kendall tak buruk juga, kok.

"Well, mereka kakak-adik, idiot." Dia tertawa sementara aku berusaha untuk tidak mengernyit. "Kamu lihatnya juga? Di episode kemarin, Kris is such a bitch."

Wow. Yang itu baru.
Aku anti orang-orang yang mengucapkan kata-kata kasar dan merokok. Siapa bilang good girl suka bad boys? Get real.

Simon keluar ruangannya, langsung menemukanku. "Hai Ocean." Dia mendekat. Aku berdiri untuk memeluknya. "Sudah siap untuk rapat?"
Aku mengangguk, mengikutinya masuk ruangan.

Rapatnya jauh lebih sukses daripada yang kuduga; Simon menyetujui kebanyakan ideku, dan membiarkanku bilang semua yang aku ingin bilang. Dia setuju bahwa aku akan menggarap cover Single dengan ilustratornya langsung; berdiskusi berdua saja agar idenya mengalir lancar. Selain itu, kami juga sepakat bahwa aku akan menyanyi alternative folk. Simon sempat terkekeh dan bergumam 'sibling' dibawah nafasnya ketika aku bilang begitu. Selain itu, Single ini akan kukerjakan dengan 5 Second Of Summer, jadi mereka akan tinggal di Los Angeles selama yang diperlukan.

Rapatnya selesai ketika jam makan siang. Aku keluar untuk membuat secangkir teh di kantin, mengucek mata. Rapat serius selalu membuatku kelaparan dan mengantuk. Ketika kembali ke sofa, the guys sudah duduk; ditambah Alice dipinggir. Aku baru sadar Calum dan Alice duduk berdekatan ketika Ashton berdiri duluan dan menyapa. Aku berusaha menyingkirkan semua pikiranku sebelumnya.
  Kelihatannya nyaris seperti mereka pacaran.

"Haii!" Dia nyengir. Alice berdiri dan beranjak pergi ketika orang dari bagian rekaman memanggilnya, tapi tidak sebelum pelukan-sisi yang singkat untuk Calum. Aku menutup mata sebentar sebelum membukanya. "Kau sudah selesai rapat?"

"Sudah, kok." Aku tersenyum, menarik turun kaus ketika merasakan seseorang menatap. Cowok berambut gelap dipojok menopang dagu dengan tangan, menatap lurus kearahku. Oh. "Kita bakal rapat kapan, omong-omong?"

Magic \\ Calum HoodWhere stories live. Discover now