"Dasar bulepetan nyebelin! Untung ganteng, kalau gak juga gak bakal gue anterin sampe kantornya.." Gerutu Karen berjalan masuk ke kantornya.
"Kenapa lo bos?" Celetuk Melly, asisten sekaligus sahabat Karen. Melly tadi mendengar bos cantiknya ini pagi-pagi sudah marah-marah aja.
"Gak apa-apa kok, Mel" jawab Karen tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Tapi kok, muka lo kayak gak happy gitu ya? Masih pagi lho, bos" Melly menggoda bos cantiknya.
"Yeh, siapa juga yang bilang ini siang?" Ketus Karen.
"Bos, jawabnya juga jangan ketus gitu dong. Gue kan nanya baik-baik" Melly menundukkan wajahnya takut kena sembur kemarahan Karen.
"Eh, sorry Mel. Gue lagi kesel sekesel kesel nyaaaa" ucapnya teriak mengingat pagi yang kurang menyenangkan.
"Kenape lagi sih lo,bos? Cerita lah" tawar Melly.
"Lo tau gak? Tadi pagi pas sarapan, papa dan mama gue ngomongin jodoh jodoh dan jodoh.. Arrgh" keluhnya pada Melly.
"Aduh bosku yang cantik, kenapa lo belum juga punya pacar? Dari jaman baheula gue kenal lo, gue gak pernah lihat lo gandeng cowok. Cowok-cowok ganteng aja lo tolak. Mendingan buat gue satu kalau lo gak mau. Gue masih single nih..." Jawab Melly. Ia sering mendengar keluhan sahabatnya tentang "jodoh". Memang sahabatnya ini sangat susah untuk dekat dengan seorang laki-laki. Melly sudah mengenal Karen sejak SMA. Dulu, di SMA banyak yang ngejar-ngejar Karen. Tapi dengan tegas, Karen selalu menolaknya.
"Yeh, gue lagi kesel lo malah minta cowok sama gue!" Balas Karen. Ada aja asisten sekaligus sahabatnya ini. Dia lagi pusing malah minta cowok ke dia.
"Saran gue sih. Kenapa lo gak mau cari pacar gitu? Lo tuh ya susah banget cari cowok. Padahal banyak cowok yang suka sama lo.." Lanjut Melly tak mengindahkan ucapan Karen.
"Gue belum ada niat kesitu. Lagipula, gue masih senang bekerja daripada cari cowok.." Sahut Karen dengan entengnya.
"Ren, cobalah. Kasian gue sama mama dan papa lo. Mereka pasti juga menginginkan lo cepat menyusul Kak Reza dan juga cepat kasih momongan.." Ucap Melly mencoba membujuk bos a.k.a sahabatnya ini.
"Gue gak tertarik sama begituan" balas Karen cuek.
"Capek deh gue ngomong sama lo..." Ucap Melly mencibir.
"Jadwal gue sekarang apa?" Tanya Karen mengalihkan pembicaraan utama.
"Nanti jam 10 ada meeting dengan Els Corp" jawab Melly sambil membaca buku catatannya.
"Oke. Lo atur aja jadwal gue semuanya ya" ucap Karen.
"Iya bos" jawab Melly memberi hormat.
**
Sementara itu, seorang pria sedang memperhatikan kartu nama ditangannya. Ia yang mengambil kartu nama itu saat wanita aneh yang menabrak mobilnya mengantarkannya ke kantor. Kartu tersebut terjatuh.
Ia memperhatikan dengan detail pemilik kartu nama tersebut. Kalau dilihat-lihat, foto Karen yang ada di kartu tersebut sangat jauh berbeda dengan aslinya. Mungkin karena efek kamera saja.
"Hmm ternyata lo lebih cantik aslinya daripada foto ini..." Gumam pria tersebut memperhatikan foto Karen di kartu tersebut.
"Ver, satu jam lagi kita meeting. Wait, lo lagi ngapain?" Suara bass mengejutkan lamunan Oliver, pria yang sedang memegang kartu nama milik Karen. Oliver pun tersentak dengan kedatangan Gerald, wakil CEO dan juga sahabatnya.
"Oh bukan apa-apa.." Oliver menyimpan kartu nama Karen kedalam saku jasnya.
"Yakin bukan apa-apa? Tadi gue dengar lo sebut kata 'cantik'. Lo lagi naksir cewek?" Tanya Gerald dengan suara menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love CEO
Romance"Kalau kamu belum punya pacar, papa akan kenalin kamu ke anak sahabat papa siapa tahu aja dia suka sama kamu..." Ucap papa. "Papa main sembarangan jodohin anaknya aja!" Ucap Karen tidak terima. "Habisnya memang ini satu satunya cara supaya kamu cepa...