Karen dan Oliver dalam perjalanan pulang setelah dari pesta pernikahan klien dan juga teman masa SMA Oliver. Karen merasa sangat lelah. Ia menemani Oliver semalaman di acara itu. Tak terasa mobil yang Oliver kendarai sudah sampai di depan rumah Karen.
"Makasih sayang kamu udah mau nemenin aku malam ini.." Ucap Oliver menatap mata Karen intens. Sungguh ia ingin rasanya mencium bibir Karen yang menggodanya sejak tadi. Namun ia masih bisa menahannya.
"Sama-sama. Aku duluan ya!" Sahut Karen yang ingin beranjak keluar dari mobil. Ia sudah lelah. Rasanya ingin cepat sampai di kasur kesayangannya.
"Tunggu, sayang .." Ucap Oliver menahan pergelangan tangan Karen dan langsung meraih dagu Karen. Ia mencium bibir Karen. Hanya menempelkannya pada bibir Karen dengan lembut.
"Kenap---" Karen sangat terkejut saat ia ingin berbalik Oliver langsung mencium bibirnya. Sungguh ini ciuman pertama baginya. Ia merasakan bibir Oliver yang lembut menempel di bibirnya.
Oliver tidak bisa menahan dirinya untuk mencium Karen. Ia bisa merasakan Karen yang tegang karena terkejut dengan ulahnya. Karen tidak membalas ciuman Oliver sama sekali. Ia hanya terdiam. Oliver menahan tengkuk Karen lalu dilumatnya bibir Karen dengan lembut.
Setelah beberapa detik, Oliver melepaskan ciumannya. Ia merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menahan nafsunya.
"Goodnight, sayang" ucapnya setelah melepaskan ciumannya di bibir Karen.
Karen hanya membulatkan kedua matanya tidak percaya. Ia lalu turun dari mobil Oliver dan segera masuk ke dalam rumahnya. Ia merasa panas di pipinya dan memegang bibirnya yang habis dicium Oliver. Ia masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan Oliver.
Setelah melihat Karen masuk ke dalam rumahnya, Oliver merutuki dirinya yang tak bisa menahan nafsunya.
"Arrgh bodoh banget lo, Ver!" Oliver menjambak rambutnya sendiri.
"Hmm tapi enak juga. Bibirnya manis.." Ucap Oliver. Setelah merutuki dirinya, ia merasa beruntung juga karena menjadi orang pertama yang berhasil mencuri ciuman pertama bagi Karen.
**
"Ren, bangun udah siang!" Ucap mama membangunkan Karen yang masih setia memeluk gulingnya.
"Karen masih ngantuk, ma.." Sahut Karen masih terpejam matanya.
"Nanti kamu kesiangan berangkat ke kantor.. Bangun!!" Mama menepuk-nepuk pipi Karen agar ia terbangun.
"Tuh udah ada Oliver dibawah.. Cepat bangun! Kasihan Oliver nunggu kamu lama" mama langsung keluar meninggalkan Karen yang masih betah dikasurnya.
Karen yang mendengar nama calon suaminya disebut, ia langsung terbangun dari duduknya. Matanya yang masih terpejam pun terbuka. Ia jadi teringat lagi dengan kejadian semalam. Kejadian dimana ciuman pertamanya diambil.
"Kok pipi gue panas gini ya? Arggh gue malu kalau lihat Oliver.." Gumam Karen memegang pipinya yang terasa hangat.
Karen pun menyibakkan selimutnya lalu beranjak ke kamar mandi untuk segera bersiap.
"Maaf ya Oliver, kamu nunggu lama. Kebiasaan Karen bangun siang.." Ucap mama tak enak pada Oliver yang sudah datang ke rumahnya pagi-pagi untuk berangkat kerja bareng Karen.
"Gak apa-apa kok ma. Mungkin aku yang datangnya kepagian" sahut Oliver pada calon ibu mertuanya. Ia sudah menganggap mama Karen seperti mommy nya sendiri.
Tak lama kemudian munculah sosok Karen yang sudah rapi dengan blazernya menghampiri mama,papa dan Oliver di meja makan.
"Pagi pa, pagi ma" ucap Karen mencium pipi papa dan mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love CEO
Romance"Kalau kamu belum punya pacar, papa akan kenalin kamu ke anak sahabat papa siapa tahu aja dia suka sama kamu..." Ucap papa. "Papa main sembarangan jodohin anaknya aja!" Ucap Karen tidak terima. "Habisnya memang ini satu satunya cara supaya kamu cepa...