Karen dan Daffa pun sudah tiba di salah satu restoran untuk makan siang.
"Kamu mau pesan apa?" Tanya Daffa pada Karen yang sedang membaca buku menu.
"Aku mau nasi goreng seafood aja sama lemon tea" jawab Karen. Ia sangat suka sekali dengan makanan berbau seafood.
"Oke" Daffa pun memanggil waitress dan memesan menu untuknya dan juga Karen.
Setelah mengulang pesanan Daffa, waitress tersebut permisi dan kembali ke dapur.
"Ren, aku mau tanya sama kamu" ucap Daffa memulai pembicaraan dengan Karen.
"Apa?" Sahut Karen dengan polosnya.
"Hmm.. Apa alasan kamu menerima Oliver?" Tanya Daffa baik-baik.
Ia menyesal, jika dulu mereka masih di jodohkan, Daffa menolaknya karena ia memiliki kekasih.
"Hah? Oliver? Hmm.. Karena aku udah janji sama mama dan papa aku bahwa Oliver adalah orang yang terakhir dijodohkan sama aku" Ucap Karen. Ia terkejut dengan pertanyaan Daffa.
"Oh. Lalu, apakah kamu akan mencintainya?" Tanya Daffa dengan nada sedikit tidak rela jika Karen bersama dengan orang lain.
"Cinta? Hmm aku akan belajar mencintainya" Karen lagi-lagi terkejut dengan pertanyaan Daffa. Karen tidak tahu apa arti dibalik pertanyaan itu semua.
"Kamu yakin kamu bisa mencintainya?" Tanya Daffa lagi. Ia masih tak rela jika Karen benar-benar dengan orang lain.
"Yakin" ucap Karen dengan polosnya. Apa benar dia yakin? Cinta saja dia belum pernah merasakannya. Tapi kalau didekat Oliver ia selalu merasa aneh dengan perasaannya apalagi jantungnya yang berdebar.
"Stupid! Stupid! Gue aja gak tau cinta itu seperti apa? Udah yakin yakin aja. Dasar nih mulut main ceplos aja" batin Karen mengutuk dirinya sendiri karena main asal jawab.
"Hmm.. Ada yang mau aku sampaikan ke kamu" Daffa menghela nafasnya. Sudah saatnya ia akan mengutarakan perasaannya sejak lama sebelum Karen menikah dengan Oliver.
"Katakan saja" Daffa pun memegang kedua telapak tangan Karen yang sedari tadi berada di atas meja. Karen sendiri terkejut dengan Daffa yang tiba-tiba memegang tangannya.
"Udah lama aku mau katakan sama kamu. Bahkan semenjak kita masih SMA. Aku mencintaimu, Ren" ucap Daffa. Sudah lama ia memendam perasaannya. Sekarang ia lega karena sudah mencurahkan isi hatinya pada wanita yang ia cintai.
Karen sendiri sangat terkejut dengan pernyataan Daffa yang selama ini mencintainya sejak lama. Ia bahkan tidak mengira orang yang selama ini dianggapnya sebagai teman ternyata menyukainya.
"Maaf kalau aku telat bilangnya. Jujur, aku gak bisa lihat kamu bersama pria lain" Ucap Daffa. Hatinya sesak ketika melihat orang yang dicintainya bersama orang lain.
"Kalau kamu mencintaiku, mengapa kamu menolak sewaktu kita dijodohkan?" Karen memberanikan diri bertanya pada Daffa.
"Karena pada saat itu aku masih bersama Kayla. Aku pikir setelah aku putus darinya, orang tua kita akan menjodohkan kita lagi. Dengan senang hati aku menerimanya. Namun pada kenyataannya kamu dijodohkan dengan pria lain dan kamu menerimanya" tutur Daffa panjang lebar.
"Dan aku juga tahu bahwa kamu hanya menganggap ku sebagai teman tak lebih" lanjut Daffa. Sedari SMA ia menyukai Karen. Namun wanita itu tidak pernah peka terhadap perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love CEO
Romance"Kalau kamu belum punya pacar, papa akan kenalin kamu ke anak sahabat papa siapa tahu aja dia suka sama kamu..." Ucap papa. "Papa main sembarangan jodohin anaknya aja!" Ucap Karen tidak terima. "Habisnya memang ini satu satunya cara supaya kamu cepa...