P.s : part ini gak aku ceritain dengan detail kok. Hanya sedikit saja yang mengandung unsur ++ dan dalam batas wajar.
Part ini untuk remaja 15+ ya!
Happy reading 😊**
"Ah capek banget!" gumam Karen langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa membuka gaunnya.
Oliver hanya menggelengkan kepala melihat tingkah istrinya ini. Mereka kembali ke kamar hotel setelah acara resepsi selesai. Oliver memutuskan untuk menginap semalam dan pulang besok pagi karena tak tega pada Karen kalau harus bolak-balik.
"Kamu mandi dulu sana baru tidur.." ucap Oliver pada istrinya.
Karen pun langsung beranjak ke kamar mandi tanpa membantah suaminya. Karena percuma saja ia membantah, pasti suami bule tampannya ini akan keras kepala.
"Tunggu, sayang" Oliver menahan tangan Karen yang ingin ke kamar mandi.
"Apa?" sahut Karen membalikkan badannya.
"Bawa ini" Oliver memberi Karen kotak merah muda yang dari Reza-Hesty tadi.
"Kok harus bawa ini sih?" Karen mengernyit bingung dan memegang kotak merah muda itu.
"Bawa aja" ucap Oliver dengan santai.
"Emang ini isinya apa? aku jadi curiga" Karen sangat penasaran isi dari kado pernikahan yang di beri kakaknya itu.
"Itu piyama. Kan kamu gak bawa baju ganti" sahut Oliver dengan tersenyum menggoda.
"Kamu tahu dari mana kalau ini isinya piyama?" Tanya Karen curiga dengan Oliver.
"Tadi Reza bilang sama aku. Karena kamu gak bawa baju ganti" sahut Oliver dengan santainya.
"Yaudah deh. Kak Reza emang kakak yang pengertian" ucap Karen senang. Kakaknya itu selalu tahu aja apa yang ia sedang butuhkan.
Karen pun segera ke kamar mandi dengan membawa kotak berwarna merah muda itu.
Sedangkan Oliver tertawa melihat tingkah istrinya yang sangat polos. Padahal ia asal tebak isi dari kotak itu. Feelingnya mengatakan bahwa Reza bukan memberikan piyama.
Karen melilitkan handuk kecil ke kepalanya dan membalut tubuhnya dengan bathrobe. Ia pun mengambil kotak merah muda itu dan membukanya. Ia pun tersenyum saat perlahan membuka lilitan pita di kotak itu. Kakaknya memang paling the best. Ia selalu tahu apa yang Karen butuhkan.
Karen pun berhasil membuka tutup kotak itu. Ia pun dengan refleks langsung berteriak memanggil Oliver.
"OLIVER!!!" Oliver yang sedang membaca majalah langsung berlari ke pintu kamar mandi. Ia takut terjadi apa-apa dengan Karen. Seperti terpeleset misalnya.
"Kenapa, sayang?" tanya Oliver saat Karen membuka pintu kamar mandi dan memegang kotak yang tadi ia kasih.
"Apa-apaan ini isinya?" Ucap Karen dengan amarah. Namun wajahnya yang kesal malah terlihat menggemaskan di mata Oliver.
"Piyama. Bukannya kamu sudah pakai?" Tanya Oliver dengan tampang sok polos pura-pura tidak tahunya.
"Pokoknya aku gak mau pakai itu!" Ucap Karen kesal.
"Di pakai lah sayang, kan kamu sudah janji sama kakak kamu kalau hadiahnya akan kamu pakai malam ini.." Ucap lembut Oliver merayu Karen yang sedang merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love CEO
Romance"Kalau kamu belum punya pacar, papa akan kenalin kamu ke anak sahabat papa siapa tahu aja dia suka sama kamu..." Ucap papa. "Papa main sembarangan jodohin anaknya aja!" Ucap Karen tidak terima. "Habisnya memang ini satu satunya cara supaya kamu cepa...