Setelah acara makan malam itu pun, mereka kembali ke rumah masing-masing. Pada saat makan malam suasana begitu terasa mencekam bagi Karen. Bagaimana tidak? Ia selalu di perhatikan dengan intens oleh Oliver yang duduk di seberangnya. Lain hal nya dengan keluarganya. Keluarga Oliver dan Keluarganya justru saling akrab satu sama lain.
Karen merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk kesayangan miliknya. Sungguh malam ini malam yang sangat melelahkan bagi Karen.
"Arrgh kenapa gue harus ketemu dia lagi sih?!" Gumamnya kesal pada dirinya sendiri. Ia pikir, ia tidak akan ketemu lagi dengan cowok itu. Namun takdir berkata lain, justru mereka malah disatukan. Dunia ini memang terasa sempit.
"Dari sekian berjuta-juta cowok didunia ini, kenapa dia yang harus dijodohin sama gue!!" Karen kembali berdumel pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan pesan masuk.
From : Bulepetan ngeselin
Goodnight, sayang."Baru aja diomongin nih orangnya udah sms aja. Pakai embel embel sayang lagi, arrgh" Karen mendadak mual melihat pesan dari Oliver. Ia pun membiarkan ponselnya dan tidak membalas pesan tersebut sama sekali.
Karen pun meletakkan ponselnya diatas nakas samping tempat tidur, lalu menarik selimut dan mematikan lampu. Rasanya besok ia ingin bangun siang.
**
Oliver masih tak menyangka, bahwa ia bertemu lagi dengan cewek aneh yang sudah membuat bemper mobilnya penyok. Apalagi pada pertemuan itu mereka di jodohkan. Dunia serasa sempit meskipun banyak wanita diluar sana. Mungkin ini memang takdir Tuhan yang menginginkan mereka bersatu.
Oliver pun menerima perjodohan ini. Selain ia mencintai pekerjaannya, ia juga sangat menyayangi orang tuanya. Apalagi ia hanya anak tunggal di keluarga Rossler. Mungkin memang inilah yang terbaik untuknya.
Oliver mulai belajar untuk mengenal Karen lebih dalam. Walaupun Karen tipe cewek ngeselin baginya, tapi entah mengapa pada awal mereka bertemu Oliver merasa ada yang berbeda dari dirinya sendiri.
Oliver tak hanya belajar mengenal Karen lebih dalam, ia juga ingin belajar untuk mencintai Karen. Karena ia ingin membuat kedua orangtuanya bahagia.
"Oliver, minum dulu jus apelnya" mommy nya datang menghampiri Oliver yang sedang menonton TV dan membawakannya segelas jus apel segar kesukaan Oliver.
"Thanks, mom" ucap Oliver lalu meneguk jus apel segarnya.
"Malam ini kamu gak ada acara?" Tanya mommy memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"Gak ada, mom. Memangnya ada apa?" Jawab Oliver.
"Nanti malam itu malam minggu. Masa kamu gak ada niatan ajak Karen jalan berdua gitu sama kamu?" Ucap mommy nya. Ia tahu Oliver belum sepenuhnya menerima perjodohannya. Namun ia yakin, Oliver pasti akan menerimanya nanti dan membuatnya bahagia.
"Gak ada, mom. Lagipula mau ngapain?" Jawab Oliver bingung.
"Astaga. Kamu ini gimana sih! Dikit lagi mau nikah sudah ada calonnya juga masih gak ngerti. Ya supaya kamu lebih mengenal Karen lebih dalam" jelas mommy nya panjang lebar. Ia heran, anaknya yang cerdas kok tiba-tiba bisa gak nyambung gini.
"Iya deh mom nanti malam Oliver akan ajak Karen keluar" ucap Oliver akhirnya. Ada benarnya juga mommy nya. Mungkin nanti malam waktu yang tepat untuk mengenal Karen lebih dalam.
"Nah gitu dong. Mommy tau kamu belum sepenuhnya menerima perjodohan ini. Tapi mommy mohon sama kamu untuk belajar mencintai Karen dan membahagiakannya. Jangan menganggap kamu terpaksa menerima perjodohan ini.." Mommy berpesan pada Oliver agar Oliver bisa mencintai Karen sepenuh hatinya. Ia ingin pernikahan anaknya ada rasa cinta yang tumbuh bukan hanya keterpaksaan menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love CEO
عاطفية"Kalau kamu belum punya pacar, papa akan kenalin kamu ke anak sahabat papa siapa tahu aja dia suka sama kamu..." Ucap papa. "Papa main sembarangan jodohin anaknya aja!" Ucap Karen tidak terima. "Habisnya memang ini satu satunya cara supaya kamu cepa...