28. Mess Up

198K 7K 93
                                    

"Juan?" Karen memekik senang begitu melihat Juan.

Juan tersenyum saat Karen meresponnya dengan baik. Sedangkan Oliver, ia kesal setengah mati. Baru saja ingin menikmati pesta, sudah ada penganggunya saja.

"Hai, Karen!" Sapa Juan ramah. Karen pun tersenyum senang dan langsung memeluk Juan.

Oliver membelalakkan matanya tak percaya. Karen terlihat begitu antusias bertemu Juan sampai-sampai memeluknya. Ia sendiri saja jarak dipeluk seperti itu oleh Karen.

"Gak nyangka yah kamu juga ada disini" ucap Karen mengurai pelukan singkat mereka.

"Hmm iya. Kamu juga ternyata masih mengenal aku, hehe" ucap Juan terkekeh. Ia kira Karen sudah lupa dengannya.

Juan sangat senang Karen masih mengingatnya dan langsung memeluknya seolah-olah mereka sudah tidak bertemu sangat lama.

Oliver yang sudah panas dan jengah melihat istrinya bersama pria lain, ia langsung berdeham pada Juan bahwa masih ada suaminya disini.

"Hmm.. Juan, siapa yang mengundang anda datang dipesta ini?" Ucap sinis Oliver menyadarkan Juan yang sedang asyik dengan Karen. Bahkan Oliver sudah tidak memanggilnya dengan 'pak' dan terkesan diluar formal.

"Oh, Mr. Rossler. Saya diundang oleh Mr. Lee. Kami adalah partner bisnis yang baik. Dan selamat untuk anda. Anda adalah CEO muda terhebat yang saya pernah temui.." Ucap Juan ramah. Ia sama sekali tidak mengetahui bahwa Oliver sedang menatapnya dengan sinis dan menahan rasa cemburunya.

"Thanks for your compliment, Juan" balas Oliver dengan datarnya tanpa senyum keramahan dibaliknya.

Dengan sifat posesifnya, Oliver langsung memeluk pinggang Karen. Juan memperhatikan Oliver yang secara posesif memeluk Karen. Ia juga merasa ada aura kecemburuan yang sangat jelas ditunjukkan oleh Oliver.

"Silahkan nikmati pestanya dan jangan ganggu istri saya!" Oliver menekan kata diakhir kalimatnya. Juan sangat tahu apa maksudnya.

"Baiklah, Mr. Rossler" ucap Juan dengan senyuman manisnya. Ia pura-pura tidak tahu bahwa Oliver sedang cemburu. Juan pun pergi meninggalkan Oliver dan Karen.

"Sayang, ayo kita kesana.." Ajak Oliver pada Karen. Karen menahan lengan Oliver membuat Oliver menoleh padanya.

"Aku mau ngobrol sama Juan" ucap Karen. Oliver mengerutkan keningnya.

"Ada banyak cerita yang mau aku ceritakan padanya" lanjut Karen.

"Sayang, sejak kapan kamu dekat dengannya?" Tanya Oliver menahan emosinya agar tidak meluap.

"Sejak waktu kita bertemu. Juan itu orangnya asyik, aku sangat betah mengobrol dengannya" ucapan Karen membuat Oliver semakin kesal dalam hatinya.

"Gak boleh" ucap Oliver dengan tegasnya. Ia tak akan membiarkan Karen berdua bersama Juan.

"Please, Ver. Aku gak bakal ngapa-ngapain kecuali ngobrol doang gak lebih.." Sahut Karen. Ia sudah ingin sekali mengobrol dan menceritakan hal banyak pada Juan.

"Gak boleh, sayang. Ayo, ikut aku!" Oliver dengan tidak pedulinya langsung menarik tangan Karen pergi.

Karen dengan wajah cemberutnya hanya bisa pasrah dan dengan malasnya ia mengikuti Oliver yang menarik tangannya. Oliver sangat tidak suka jika Karen dekat bahkan akrab dengan Juan. Walaupun Juan itu adalah kliennya, ia tetap tidak suka.

Sekarang Karen merasa bosan dengan suaminya. Setelah suaminya itu menariknya, lalu dengan tak tahu dirinya Oliver malah bercakap-cakap dengan para pegawainya.

Karen merasa dirinya diabaikan. Ia hanya berdiri di samping Oliver namun pria itu berbicara dengan yang lain. Terlebih lagi yang paling Karen tak suka jika yang menjadi teman mengobrol Oliver adalah para wanita.

My Love CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang