15. Speechless

1.7K 94 8
                                    

"Ketika kita mencintai seseorang, kita harus seperti anak kecil, apa adanya, gak usah mikir, nyari alesan, hanya sesimple 'Aku sayang dia.' Itu cukup."-Cinta Brontosaurus
***

Aku bangun dengan perasaan bahagia setelah memakan banyak cokelat tadi malem. Menurut penelitian memakan cokelat bisa membuat mood kembali bagus.

Aku pun menuruni tangga sambil melenggang ke arah meja makan, disana sudah ada bang Raka dan ka Aca. Tiba-tiba ada papa dengan langkah terburu-buru, "Papa pergi dulu ya, ada meeting pagi nih."

Dari dapur mama berlari menuju papa, "Kebiasaan si papa, kalo pake dasi berantakan mulu."ucapnya sambil merapikan dasi papa

Papapun tersenyum senang, "Jadi inget masa muda kita drey."ucap papa sambil membelai lembut rambut mama.

Mama mencubit pelan perut papa, "Apaan masa mudaku mah gak indah. Galauin kamu mulu tiap hari."

"Tapikan sekarang kita sudah jadi sepasang suami istri, walaupun kamu dulu pernah mau move on tapi gak berhasil ya."ucap papa sambil menyentil hidung mama.

"Kamu juga gak pernah mau jujur sama perasaan kamu sendiri van."balas mama.

Aku pun terkekeh melihat keduanya yang sedang mengenang masa muda, "Uch, so sweet banget sih ma,pa."

"Tau tuh, sampe lupa udah punya anak tiga."komentar bang Raka dengan datar. Btw, aku sudah berbaikan dengan bang Raka, karena dia membelikanku nasi goreng tadi malem.

Ka Aca tertawa kecil, "Gapapalah sesekali papa sama mama mengenang masa muda mereka."

Papa melirik ke arah jam tangannya, "Gara-gara mama, papa hampir telat nih."

Mamapun berkacak pinggang didepan papa, "Oh jadi nyalahin aku? Salahin aja aku terus van. "

Bang Raka berdecak kecil, "Dasar perempuan gak mau disalahin, pengennya bener terus."

"Apaan lu bang?"protesku

"Apa sih rak?"sambung ka aca

"Raka gitu ya sama mama."ucap mama menatap tajam bang Raka.

Bang Raka langsung memelas ke papa, "Pa, bantuin napa? Akukan udah belain papa."

Papa menatap bang Raka sedih, "Masalahnya mereka bertiga, kita berdua doang rak. Pasti kalah."

Aku,ka aca, serta mama tertawa terbahak-bahak.

***

Hari ini aku membiarkan rambutku tergerai dengan bebas. Aku berangkat bersama Adit dengan motor ninjanya.

TETT TETT

Bel masuk telah berbunyi, sebaiknya aku segera menuju kelas. Tampak Adit merapikan dasinya yang berantakan disampingku.

"Ish dasi lo berantakan banget sih."komentarku sambil merapikan dasinya, "Nah ginikan rapi juga."

Adit tersenyum sambil membelai rambutku, "Makasih ya Oliv."

"EH CEPAT MASUK KELAS, MALAH PACARAN DISINI!"teriak bu Esti, guru BK yang sangat galak. Et, apaan aku sama Adit tidak pacaran kali bu.

Aku mengangguk dan segera menarik tangan Adit untuk berlari menuju kelas.

"Mending telat mulu kalo gini terus."gumam Adit.

"Apa lo kata? Gak mau gue telat, lagian nama gue gak mau tercoreng gara-gara lo."ucapku sengit.

Adit tersenyum dan mengacak-acak rambutku, "Yaudah deh sana belajar dulu cebol."ucapnya sambil berlari menuju kelasnya. Sialan!

"Oliv! Ngapain kamu masih berdiri disana? Cepat masuk kelas!"tegur Bu Esti yang ada dibelakangku.

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang