18. Misunderstanding

1.5K 87 1
                                    

'kesalahpahaman yang membuat dua orang berjauhan.'

***

Setelah dipaksa Vira untuk datang ke rumahnya, akupun mendatanginya dengan diantar sama ka Aca yang kebetulan melewati rumah Vira, dia ingin pergi ke restoran buat meeting sama kliennya.

"Jadi lo kenapa vir?"ucapku selembut mungkin.

Sementara Vira, sibuk dengan tisu-tisu bekas tangisannya.

"Dimas tuh bego."ucapnya sambil menyeka air matanya yang mulai mengalir lagi.

Aku menghela nafas, gini nih kalo Vira lagi galau, dia kacau. "Dimas emangnya ngapain lo?"

Vira mulai menangis lagi, "Tadinya kita ke restoran bintang lima gitu, trus dia mau bilang sesuatu gitu tapi keburu gue mau pipis." Vira menangis sesenggukkan, "Pas gue mau balik ke meja, dia udah pelukan sama cewe lain." Vira langsung menghambur ke pelukanku.

Biar ku ceritakan sedikit, Vira ini punya trauma mendalam kalo lihat laki-laki yang dia sayang pelukan sama perempuan lain. dia pernah diselingkuhi sama mantannya yang terakhir, makanya dia sangat terpukul banget lihat Dimas sama perempuan lain, seolah-olah kejadian yang lalu terputar kembali di otaknya.

"Vir, mungkin lo cuman salah paham. Mungkin yang dipeluk Dimas itu cuman sahabatnya dulu, atau keluarganya."ucapku menenangkannya.

Vira menatapku dengan wajahnya yang kacau, "Salah paham lo bilang? Gak liv, gue yakin tuh cewe lagi deket juga sama Dimas. Dia bilang dia sayang tapi nyatanya apa? Gue cuman takut kejadian yang waktu itu terulang lagi sama diri gue."

"Gue mau nanya dulu deh vir, apa yang lo lakuin setelah lo lihat Dimas pelukan?"tanyaku

Vira menyeka air matanya sambil berusaha berpikir keras, "Gue langsung balik ke rumah pakai taxi, dan Dimas ngejar gue sampai rumah. Trus gue usir dia dengan kasar, dan sampai sekarang dia masih ngeline gue tapi gak gue bales."

Aku tersenyum, "Kalopun dia gak sayang sama lo, ngapain dia buang-buang waktu ngejar lo sampe rumah dan diusir secara kasar sama lo. Dan dia masih ngeline lo walaupun gak lo bales-bales."

Vira menatap ke arah lain memikirkan perkataanku.

"Gue yakin ini cuman salah paham aja vir."ucapku pada akhirnya.

Vira tersenyum, "Makasih ya udah dengerin gue curhat."

Aku mengangguk, "Anything for my best friend. "

Tiba-tiba handphone yang berada ditanganku sedari tadi bergetar-getar. Akupun segera membukanya.

[LINE]

Adit: lo dimana

Adit: p

Adit: p

Adit: p

Adit: p

Adit: p

Olivia: cot spam mulu

Olivia: lg dirumah Vira, biasa dengerin org curhat.

Adit: gue jemput ya, ada sesuatu yang harus kita selesaikan liv

Olivia: ok

Olivia: lo gak nanya alamat Vira dit? Yakin udah tau?

Adit: oh iya, dimana rumahnya?

Aku terkekeh kecil membaca percakapanku dengan Adit di LINE, tumben nih orang bego.

Olivia: komplek citraland nomer 12, gak terlalu masuk kok. Pagernya warna item.

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang