"Say it before you run out of time. Say it before it's too late. Say it what you're feeling. Waiting is a mistake."
***
"Sebenarnya, aku bukan pacarnya Adit, aku cuman gak mau Adit dapet cewek yang gak baik. "jelas Maudy.
Aku masih bingung mencerna perkataan Maudy.
"Adit nyuruh aku kemarin buat jelasin ini ke kamu. Dia sayang sama kamu liv."ucpanya dengan nada sedih.
Aku menghela nafas, "Udah terlambat juga, gue udah keburu nyuruh dia jauhin gue."
Maudy memegang tanganku seraya berkata, "Gak liv. Kalaupun Adit menjauh dari kamu, aku yakin dia masih sayang sama kamu, ini semua salahku."
Aku menunduk sedih, "Salah gue juga sih gak percaya omongan dia."
Maudy tersenyum, "Aku yakin kok Adit sayang banget sama kamu liv, kamu beruntung. Jagain Adit ya."
Tapi, aku sudah menyuruhnya pergi.
***
Jadi sebenarnya dia bukan pacarnya Adit? Dan artinya semua perkataan Adit itu benar? Artinya mereka tidak mempunyai hubungan apa-apa? aku bingung entah ini membuatku senang atau sedih? Pasalnya, aku sudah membuat keputusan untuk menjauhi Adit dan juga menyuruh Adit menjauh dariku. Shit.
Aku berjalan menyusuri taman, langit yang awalnya terang menjadi gelap. Rintik demi rintik berjatuhan dari langit. Aku tersenyum menatap langit, dan menari-nari di bawah gerimis.
Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dan membawa tubuhku ke dalam dekapannya. Dia adalah ka Fadel.
"Ka Fadel?"
Ka Fadel berdecak kesal, "Ck, lo ngapain sih pake acara ujan-ujanan segala? Lo mau sakit? Atau lo mau kesamber petir?"
Aku tersenyum, "Gue lagi seneng ka!"
Ka Fadel merangkul dan membawaku ke mobilnya. Dia cuek tapi peduli.
Dia membukakan pintu mobilnya dan menyuruhku masuk. Kemudian, dia mengelilingi mobil
"Pake jaket gue tuh dikursi belakang."ucap ka Fadel sambil menyalakan mesin.
Akupun mengambil jaket tersebut dan memakainya, "Makasih ya kak."
"Lo seneng kenapa?"
Aku tersenyum simpul, "Pokoknya gue seneng. Maaf ya kak, gue gak bisa cerita."
Ka Fadel mengangguk paham.
Sesampainya di rumahku, aku membuka pintu mobil dan keluar dari mobilnya.
Aku melambai ke arah ka Fadel, "makasih ya kak!"
Ka Fadel tersenyum tipis, "iya, sama-sama. Salam buat abang lo ya!"
"Hah? Lo kenal sama abang gue?"tanyaku.
Dia hanya tersenyum dan menjalankan mobilnya meninggalkan aku yang terdiam.
Aku menggaruk-garuk kepalaku dan masuk ke dalam rumah.
"LO UJAN-UJANAN LIV?"jerit ka Aca. Ck.
Aku berdecak kesal, "Cuman keujanan tadi trus..."
"Sama siapa lo pulang?"tanya bang Raka yang tiba-tiba ada di samping ka Aca.
Aku menghela nafasku, "Sama ka Fadel. Oh iya dia salam buat lo bang."
"Fadel siapa?"tanya ka aca
Bang Raka hanya tersenyum tipis, "Yaudah lo ganti baju sana, ntar masuk angin." Bang Rakapun berjalan menuju ruang keluarga.
Aku hanya mengangguk dan berjalan mengiringi bang Raka.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are
Novela JuvenilAku adalah perempuan biasa saja, perempuan yang sangat susah melupakan seseorang dimasa lalu. Sampai akhirnya ada dia yang mencoba membantuku move on, tapi dia sempat membuatku sakit hati dan membuatku ingin dia menjauh dari hidupku, kenyataan berka...