Have you ever met someone who's smile looks like it could make flowers grow?
***
Aku mengambil converseku dan segera memasang kaos kakiku, "KA ACA CEPETAN ISH!"teriakku kesal, karna ka Aca tuh orangnya ngaret banget.
"BENTAR DEK!"teriaknya
Yang aku lihat bang Raka berlari menuju mobilnya, "Duluan ya adekku yang imut."
"BANG GUE IKUT LU YAK!"teriakku. bodo amat sama ka Aca, lagian pake acara ngaret segala.
"Yaudah cepet."
Akupun segera berlari menuju bang Raka yang sudah menghidupkan mesin mobilnya. Aku dan bang Raka beda sekolah, otomatis dia harus mengantarku dulu. Apa jadinya ya sekolah lihat gue ama cogan, trus pake mobil sport pula, kan biasanya aku dianter cuman pakai mobil ka Aca. Aku cekikikan membayangkannya.
"Dek, lo masih waras kan?"tanya bang Raka sambil menyetir mobil
"Masih dong."ucapku sambil tersenyum.
"Oh iya lu dapet salam dari temen gue yang kemaren."
Aku membelalakan mataku, "SERIUS LU BANG?"
"Iya."
"AHH SALAM BALIK JUGA DEH BANG."ucapku sambil tersenyum
"Dasar adek genit."
"Biarin, daripada lu abang es batu. Sudah dingin, keras kepala lagi."cerocosku
"Oh gitu ya dek? Gak gue jemput lu ntar siang."
"EH JANGAN DONG."
"BODO."
"Ngambekan."
"Ya."
Aku memilih berdiam diri daripada harus membalasnya bacotan bang Raka.
***
Aku menutup telingaku, demi menyelamatkan kesehatan telingaku. Sumpah sehabis aku turun dari mobil bang Raka. Seketika semua anak menanyaiku , apalagi dua curut ini.
"Ayolah liv, lo bareng siapa tadi?"ucap Vira
"Iya liv, jahat lo mah gak ngasih tau kita."seru Shila
"Ya."ucapku
"Ih nyebelin deh."ucap Shila
Tiba-tiba ada sosok makhluk astral berdiri didepan mejaku, "Hai Oliv."
Shila dan Vira langsung cengengesan, dan kabur meninggalkanku. AKU BARU INGAT INI KAN JAM ISTIRAHAT. TEGA SEKALI KALIAN!
"Kok gue dikacangin sih?"tanya Adit
"Bodo, minggir ah. Gue mau ke kantin dulu."ucapku sambil mendorong Adit.
"Bareng gue aja yuk?"
"Gak, dan gak akan."ucapku sambil meninggalkannya.
***
Aku duduk dengan kesal, dan menunggu Adit datang membawa makanannya. Kalau aja Vira dan Shila tidak meninggalkanku, aku pasti tidak mau makan bareng si kutu itu. Akhirnya makananku datang juga.
"Nih liv."ucap Adit sambil memberikan nasi goreng dan teh es untukku.
"Makasih ya, oh iya lo gak makan?"tanyaku
"Cie tumben perhatian sama gue."ucapnya sambil menaik-turunkan alisnya itu, "Gue udah makan tadi pagi, jadi masih kenyang."
"Nyesel gue nanya gitu ke lo. "ucapku dengan kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are
Genç KurguAku adalah perempuan biasa saja, perempuan yang sangat susah melupakan seseorang dimasa lalu. Sampai akhirnya ada dia yang mencoba membantuku move on, tapi dia sempat membuatku sakit hati dan membuatku ingin dia menjauh dari hidupku, kenyataan berka...