"Jika kau tahu sesuatu akan berakhir buruk, sanggupkah kau menghentikannya saat masih terasa indah?
***
Aku mencebikkan mulutku sambil mengambil headset yang ada didalam tas, "Ya maaf bang."
Aku menyambungkan headset ke handphone lalu menyalakan lagu I hate you, I love you-nya Gnash feat Olivia Brien. Lagu ini cocok buat bang Raka, aku membencinya tapi aku mencintainya juga.
"Gue udah nunggu hampir sejam dan lo masih aja ketawa-ketiwi disana."omelnya dengan nada datar.
Aku menatapnya kesal, "Gue udah minta maaf, lo marah-marah mulu sih!"
Dia berdehem kecil, "Gue lagi marah dan lo diem."
Aku meninggikan volume handphone sambil bersenandung kecil.
I hate you I love you
I hate you that I love you
Don't want to
But I cant put
Nobody else above you
Tiba-tiba bang Raka mencabut headsetku, akupun segera ingin protes, "Ih ngap-"
"Gue lagi badmood. Jangan bikin gue tambah badmood."ucapnya dingin.
Aku memutar bola mataku, "Gue bicara salah, gue diem dan nyanyi dikit salah juga. Perasaan gue salah mulu dah."gumamku.
"Gue denger liv."ucap bang Raka datar, "Dan cewe gak pernah salah, yang ada cowok yang selalu salah dimata cewe."
Aku menoleh ke arahnya sambil tertawa kecil, "Curcol mas? Biar gue tebak pasti cewe lo lagi pms, dan lo jadi korbannya. Trus lo disalahin mulu."
Dia mengangguk sambil berdecak kesal, "Gue salah mulu perasaan. Tadi gue mau beliin dia makanan, eh dia bilang gue mau bikin dia gendut, gak gue perhatiin dia bilang laper. Gue salah mulu ya Allah."
Aku tertawa terbahak-bahak mendengar cerita bang Raka, "Cewe lo terlalu alay bang."
"Iya, gak kayak lu dek, diberi makanan langsung nyambut dan gak mau bagi-bagi. "ucapnya.
Aku terkekeh, "Iyalah. Guekan langka, ya walaupun gue sering mencak-mencak sendiri kalo gendut."
"Lo gak gendut dek. Body lo udah bagus."pujinya.
Aku langsung mengecup pelan pipi bang Raka, "Thank you bang. For the first time lo muji gue."
Sedangkan bang Raka malah berdecak kesal, "Jijik anjir."
See? Aku dan bang Raka gak pernah berantem lama, pasti akhirnya jadi kayak gini baikan lagi.
***
"Lo ngapa beli balon balon gini segala?"protesku sambil cemberut, aku diperintahkannya memegang balon sebanyak ini, "Lo kira dia ulang tahun apa?"
Bang Raka berdecak kesal, "Dia emang ulang tahun besok bego. "
Aku mengangguk dan terkekeh kecil, "Bang gue ke toilet dulu ya. kebelet pipis."
Bang Raka yang sedang memilih milih buket bunga mengangguk, "Gak usah pake mirror selfie segala ya di toilet, gue tahu remaja alay kayak lo suka mirror selfie di cermin toilet."
Aku memutar bola mataku, "Dih, lu juga sering kek gitu. Tapi gak di toilet sih, dikamar pas kan?"
"Bodo. Yaudah sana hush!"
Aku melangkah pergi dari hadapan bang Raka, dan langkahku terhenti karena melihat Adit bersama seorang perempuan cantik, sepertinya anggun. Perempuan itu memakai sweater dan rok biru malam selutut, sangat berbeda dengan style-ku yang seringkali memakai skinny jeans dan tanktop yang dilapisi cardigan.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are
Fiksi RemajaAku adalah perempuan biasa saja, perempuan yang sangat susah melupakan seseorang dimasa lalu. Sampai akhirnya ada dia yang mencoba membantuku move on, tapi dia sempat membuatku sakit hati dan membuatku ingin dia menjauh dari hidupku, kenyataan berka...